Sukses

Curhat Bocah Palestina Ditinggal Meninggal Ayahnya akibat Serangan Israel: Apa Dosa Kami?

Konflik yang melibatkan Israel dan milisi Palestina, Hamas, yang pecah dengan beragam serangan memunculkan beragam kisah duka. Salah satunya dari bocah perempuan yang ayahnya meninggal dunia akibat serangan Israel.

Liputan6.com, Jakarta - Konflik yang melibatkan Israel dan milisi Palestina, Hamas, yang pecah dengan beragam serangan memunculkan beragam kisah duka. Salah satunya dari bocah perempuan yang ayahnya meninggal dunia akibat serangan Israel.

Kisah menyentuh ini turut dibagikan dalam sebuah video singkat yang diunggah akun TikTok @rudi_mks2. Salah seorang bocah Palestina itu menyampaikan bahwa ayahnya mengembuskan napas terakhir karena menjadi korban serangan roket Israel ke Gaza, Palestina.

Bocah tersebut juga mengungkapkan bahwa setiap malam ia tertidur dalam kondisi kedinginan dan kelaparan. Tak ada bekal kayu api untuk menghangatkan tubuh.

Kala bercerita, raut wajahnya begitu dipenuhi kesedihan dan tak dapat membendung tangisnya. "Ayah kami telah syahid," kata bocah perempuan itu dalam video.

Ia mengatakan semasa ayahnya hidup, mereka selalu memiliki kayu api. Sang ayah memastikan mereka tidur dalam kondisi hangat. "Namun sekarang, segalanya sulit. Ayah di surga, sedangkan kami di sini," katanya.

Ia bahkan bertanya kepada pewawancara soal apa dosa mereka hingga terpaksa ada dalam kedinginan seperti kondisi kini. "Adakah mereka yang masih punya ayah hidup seperti kami?" tanyanya pilu.

Bocah perempuan lainnya menghapus air mata yang menetes di pipinya. Bocah itu kembali bertanya soal apakah anak pewawancara pernah tidur dalam kelaparan dan kedinginan seperti mereka.

"Tentu tidak kan? Jadi apa dosa kami?" lanjut bocah Palestina itu.

 

 
2 dari 4 halaman

Komentar Menyentuh Warganet

Dikatakannya bahwa mereka yang masih memiliki ayah dapat merasakan kehangatan dan tidur dengan nyaman. Unggahan berdurasi satu menit dan delapan detik itu lantas jadi sorotan warganet.

"yaa Allah nyesek liatnya😭😭😭," tulis salah seorang warganet.

Komentar lainnya berbunyi, "Doa kami akan selalu menyertai kalian, Allah tidak tidur semua akan indah pada waktunya."

"😭😭 ya Allah jagalah putri cantik ku disana amin 🤲," ungkap lainnya.

"Allah... terasa sesak dada ini, pengen meluk erat kamu nak😭😭," komentar lainnya.

Tanggapan lain berbunyi, "😭😭😭 ya Allah lindungilah mereka saudara kami."

"semoga di selamatkan ya roob," ungkap lainnya.

"nyeseknya sampe sini dek🥺😭," komentar warganet lain.

"yaa Allah🥺🥺🥺🥺🥺," tulis lainnya.

Komentar lainnya berbunyi, "jangan lupa sholat ikhwan perbanyak solawatاَللَهُمَصَلِّعلى سيدنا مُحَمَدٍ وَعَلَى آِل سيدنا مُحَمَدٍ ♥️."

Tanggapan lain berbunyi, "Aku enggak sanggup dengarnya."

"😭😭😭 Allohu Akbar," terang lainnya.

"ya Allah 😭," tambah warganet lain. Tak sedikit pula dari mereka yang hanya meninggalkan banyak emoji tangisan di kolom komentar.

3 dari 4 halaman

Kisah Haru 70 Warga Palestina Tewas Saat Konvoi Melarikan Diri dari Gaza Utara Akibat Serangan Udara Israel

Serangan udara terhadap konvoi warga Palestina yang melarikan diri dari Gaza Utara menewaskan sedikitnya 70 orang, termasuk anak-anak berusia dua tahun, menurut laporan. Sebanyak 200 orang lainnya terluka dalam insiden yang terjadi di jalur aman di sepanjang Jalan Salah al-Din di Kota Gaza pada Jumat sore, 13 Oktober 2023, waktu setempat.

Mengutip laman New York Post, Minggu, 15 Oktober 2023, jalan tersebut dipenuhi kendaraan ketika warga Palestina berusaha melarikan diri dari daerah kantong tersebut sebelum batas waktu Israel untuk mengosongkan Gaza berakhir. Pasukan Pertahanan Israel membantah bertanggung jawab atas ledakan mematikan tersebut.

Pihak Israel mengatakan tidak ada indikasi bahwa mereka berada di balik ledakan tersebut. IDF telah memberikan waktu 24 jam kepada lebih dari satu juta warga sipil untuk melarikan diri ke selatan Gaza melalui dua jalan utama antara pukul 10 pagi hingga 4 sore pada hari Sabtu, waktu setempat.

BBC membenarkan bahwa perempuan dan anak-anak termasuk di antara korban. Video yang dirilis Kementerian Kesehatan Palestina menunjukkan kru ambulans tiba di lokasi serangan udara.

4 dari 4 halaman

Sempat Diber Tenggat 6 Jam

Salah satu kru ambulans dikecam saat mereka sedang merawat seorang gadis muda dan seorang wanita di dalam ambulans. Lebih dari 1.300 warga Israel terbunuh ketika Hamas melancarkan serangan mendadak pada 7 Oktober 2023.

Serangan membantai banyak keluarga, menembak 260 peserta festival musik dan membunuh 40 bayi dan anak-anak. Sejauh ini, lebih dari 2.200 warga Palestina telah terbunuh, termasuk 724 anak-anak.

Mengutip kanal Global Liputan6.com, Minggu, 15 Oktober 2023, perang Israel-Hamas masih belum menyiratkan tanda akan berakhir. Meski sempat ada tenggat waktu enam jam tatkala israel menjamin keselamatan warga utara Gaza untuk mengungsi ke Selatan.

Melansir Channel News Asia (CNA) melaporkan Israel bersiap melancarkan serangan darat di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, pada Sabtu 14 Oktober 2023, untuk usai memerintahkan warga Palestina yang tinggal di wilayah padat penduduk untuk melarikan diri ke selatan menuju perbatasan tertutup dengan Mesir.

Ribuan warga Palestina melarikan diri dari bagian utara Jalur Gaza pada Sabtu dari jalur serangan darat Israel yang diperkirakan akan terjadi, adapun Israel menggempur daerah tersebut dengan lebih banyak serangan udara dan mengatakan pihaknya tetap membuka dua jalan agar orang-orang dapat melarikan diri.

Video Terkini