Sukses

Rose and Beyond, Ayu Dyah Andari Peragakan Koleksi Modest Fashion yang Diboyong ke London Fashion Week

Dalam presentasi koleksi bertajuk "Rose and Beyond," yang sebagiannya dibawa ke London Fashion Week, Ayu Dyah Andari total memperlihatkan 47 set busana yang dibagi dalam tiga segmen.

Liputan6.com, Jakarta - Ketika presentasi koleksi rancangan Ayu Dyah Andari hendak dimulai pada Senin sore, 16 Oktober 2023, sebentar saya lupa tengah berada di salah satu sudut kota Jakarta. Set penyempurna landasan pacu berupa lampu jalan ikonis dan replika gerbang Istana Buckingham seolah memboyong visual penonton ke London, Inggris.

Bukan tanpa alasan tentu, Ayu memang bermaksud memperagakan koleksi modest fashion yang sempat dibawanya ke runway London Fashion Week Spring/Summer 2024. Sama seperti di pekan mode tersebut, fashion show ini juga bertajuk "Rose and Beyond."

"Mawar merupakan elemen yang selalu ada di setiap karya Ayu Dyah Andari, dan menurutku, ini melambangkan inspirasi tanpa batas," sebutnya saat jumpa pers di bilangan Jakarta Selatan, Senin. "Kemudian, 'beyond' berarti hal yang tidak bisa dihentikan."

Ia menyambung, "Aku pribadi percaya bahwa semesta itu berkaitan, dan melalui karya ini, aku mencoba melebur busana timur dan barat. Jadi modest fashion, tapi style-nya terinspirasi arsitektur Britania Raya abad ke-18."

Secara keseluruhan, "Rose and Beyond" terilhami tautan kasih para perempuan dan semesta. Ini merupakan refleksi kegigihan seorang perempuan dalam mencapai impiannya. "Seperti mawar yang dapat bertahan hidup di manapun, 'Rose and Beyond' jadi metafora sebagai kekuatan perempuan yang dapat berhasil di mana pun ia berada," catatnya.

Menyiasati agar audiens tidak bosan dengan aksen mawar yang disajikan, Ayu punya trik tersendiri. "Dulu mawarnya berupa kelopak, tapi sekarang melebur dengan baju. Ada juga yang berupa siluet timbul mirip (aksen) pahatan," ujar dia.

Dalam presentasi, Ayu total mempersembahkan 47 set busana yang dibagi dalam tiga segmen. Sebagai pembuka, ia memperlihatkan rangkaian busana hasil kolaborasi dengan Putri Zulkifli Hasan yang sudah lebih dulu dipamerkan di landasan London Fashion Week.

2 dari 4 halaman

Rangkaian Mode dari London Fashion Week

Dari total 12 set busana, lima di antaranya merupakan hasil kerja sama dengan Putri. Di kesempatan yang sama, Putri berkata, "Kolaborasi ini terasa effortless, karena pada dasarnya kami punya kesamaan selera, serta visi dan misi. Jadi, waktu dikasih lihat desainnya, (saya) langsung suka. Kami akhirnya tukar ide bagaimana menyempurnakan desain itu."

"Bagi saya, koleksi ini yang penting bisa dikenakan di multi event, dari formal sampai lebih santai," imbuhnya. "Pemilihan warnanya pun bisa dipakai semua perempuan di Indonesia."

Khusus di koleksi ini, diceritakan bahwa Ayu terpana pada arsitektur London klasik yang menginspirasi penciptaan motif baru mawar dalam koleksinya. Ide itu datang ketika ia menikmati relief-relief pada dinding bangunan istana di Inggris.

Relief itu akhirnya bersalin rupa jadi bentuk mawar yang timbul di atas bahan chantilly dan organdi, sementara palet warnanya terdiri dari champagne, putih, putih gading, dan dusk purple. Siluet busananya menggambarkan kecakapan perempuan yang anggun, aktif, sekaligus melekatkan aura feminin pemakainya.

Ada celana palazzo dengan blus berlengan balon, crop jacket dipadu rok panjang bersalut organdi, outer overslag panjang, hingga baju pengantin dengan jubah menjuntai penuh detail mawar dalam warna gradasi tampil menawan. Dalam presentasinya, beberapa muse terlihat memeragakan busana tersebut.

Dalam daftarnya ada Dessy Ratnasari, Nagita Slavina, Adelia Pasha, Verrel Bramastya, Enrique Dustin, Aditya Marzoni, Milka Annisya Nur, Atalia Praratya Kamil, Soraya M. Ali Zulkifli, Pasha Ungu, Illy, dan Mytha Lestari.

3 dari 4 halaman

Kreasi Songket Palembang

Berganti segmen, landasan pacu tiba-tiba penuh semburat warna menawan dalam busana kreasi songket Palembang. Ayu bercerita bahwa 10 set pakaian ini merupakan koleksi "Rose and Beyond" yang dipersentasikan di acara Indonesia Night insiasi Bank Indonesia.

Sementara inspirasinya sama, nuansa Indonesia tergambar jelas lewat kepekatan warna merah marun di wastra tersebut, yang tampil selaras dengan warna tembaga dan off white songket dalam berbagai bentuk. Ayu menyiasati draperi agar songket dapat tampil nyaris utuh tanpa potongan.

Di tangan sang desainer, kain songket yang relatif kaku dapat berpadanan cukup luwes dengan bahan chantilly dan organdi yang tipis. Muse koleksi ini adalah para finalis Puteri Indonesia.

Karena menggunakan kain songket, selain warnanya yang lebih "keluar," koleksi di segmen ini juga terkesan lebih mengilap secara visual. Kebanyakannya merupakan atasan dan bawahan, tapi ada juga beberapa gaun yang tetap bernuansa "putri kerajaan" sebagaimana tercermin di segmen pertama.

4 dari 4 halaman

Koleksi Teranyar

Segmen terakhir adalah favorit saya! Di momen ini, Ayu mempersembahkan koleksi teranyar yang terdiri dari 26 set busana yang masih sarat dengan bunga mawar ala relief sebagai citra dan ciri rancangannya.

Ketimbang dua segmen sebelumnya, beberapa busana di sesi ini bersiluet lebih firm dan kebanyakan potongannya terkesan klasik. Ini tergambar melalui atasan berlengan balon, mermaid dress lengan panjang, serta blazer top dengan detail tali yang bisa jadi ikat pinggang.

Penonton juga disuguhkan beberapa potongan mode yang "lebih ringan dan mengalir." Ada atasan tunik berpadu celana panjang berpotongan agak flare, sebagaimana diperlihatkan di set berbeda, long dress dengan aksen plisket di bagian belakang, dan rok tulle lebar.

Sementara sebagian besarnya memang mengadopsi warna netral, ada juga semburat hijau dan abu di salah dua potongan busana. Kemewahan penampilan para model dan muse disempurnakan perhiasan berupa cincin dan gelang dari Adelle Jewelry. Aksesori itu disematkan pada seluruh koleksi, berpadan serasi dengan sepatu dan tas, yang juga merupakan koleksi Ayu Dyah Andari.

Video Terkini