Liputan6.com, Jakarta - Visualnya akrab, tapi tidak klise, begitulah kesan pertama saya saat membuka boks sepatu adidas Gazelle Bold. Sepanjang perjalanan eksistensi perusahaan apparel asal Jerman tersebut, "Gazelle" bisa dikatakan sebagai salah satu seri paling populer.
Bahkan di deskripsi produknya, mereka berani menulis, "Daftar sepatu paling ikonis adidas tidak akan lengkap tanpa Gazelle," seperti dikutip dari laman jenama tersebut, Minggu, 22 Oktober 2023. Dijelaskan bahwa sepatu bermaterial suede pertama kali dipakai di lapangan indoor pada era 70-an.
Baca Juga
Produk yang dimaksud terus mengumpulkan "penggemar sampai sekarang," dan saya adalah salah satunya. Bahan suede yang dipakai, menurut saya, memberi kesan elegan yang melebur selaras dengan desain sporty alas kaki tersebut.
Advertisement
Kejutan dalam seri ini tentu tidak berhenti di situ, karena melalui platform outsole-nya, adidas seolah ingin mengatakan, "Kalau bisa punya tiga tumpuk outsole yang menarik, kenapa hanya mau satu?" Ini tentu jadi penegasan gaya baru dalam desain sepatu timeless yang mungkin sudah memenuhi banyak lemari sepatu pelanggan di seluruh dunia.
Kehadirannya saya anggap memberi perspektif baru tentang gaya klasik. Di samping, adidas Gazelle Bold juga merupakan model yang sangat versatile di sektor sepatu adidas. Fleksibilitasnya membuat produk ini punya nilai uang yang cukup baik, karena bisa dipakai di berbagai kesempatan.
Selain outsole, midsole-nya juga memboyong beberapa detail teknis paling signifikan. Memanfaatkan busa EVA, menurut saya, midsole-nya terasa sangat solid, sehingga nyaman dipakai berjalan dalam waktu lama.
Disorot dalam Kampanye Terbaru
"Bantalan" di bagian belakang kaki malah yang cukup mengejutkan saya, karena terasa super empuk. Jadi saat dikenakan, kaki tidak lecet, padahal saya sengaja pakai kaus kaki cukup tipis, bahkan invisible shock untuk mengujinya. Tapi, bila Anda menyukai sensasi pijakan lebih empuk, bisa pertimbangkan menambah insole sesuai kebutuhan.
Seri "Gazelle" sendiri merupakan salah satu yang disorot dalam kampanye terbaru adidas bertajuk "We Gave You The World An Original, You Gave Us A Thousand Back." Melalui gerakan itu, pihaknya bermaksud membuka era baru sambil mengenang koleksi dan para tokoh yang melambungkan nama mereka.
Dimulai dengan tiga film besutan tiga produser kenamaan: Daniel Wolfe, Will Dohrn, dan Chadwick Tyler, merujuk keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, baru-baru ini. Masing-masing karyanya menggambarkan ikon dari koleksi adidas, yaitu Superstar, Gazelle, dan Samba.
Daniel Wolfe menuangkan kreativitasnya dalam seri film Superstar. Dibuat untuk basket, dan diadaptasi dalam kultur hip-hop, seri ini disebut "mendobrak kultur saat itu dengan menjadikan sepatu performance sebagai ikon lifestyle."
Advertisement
3 Ikon Koleksi Adidas
Lalu, ada Gazelle yang pertama kali diperkenalkan sebagai sepatu trainer hingga ikut populer di kalangan para skater. Dengan desain klasik di bagian atas, pemanfaatan bahan suede, dan sol karet ikonis, seri ini jadi simbol bagi pecinta inovasi. Dohrn menceritakan kisah sepatu Gazelle melalui lensa seorang protagonis yang bergerak melintasi era.
Terakhir, koleksi Samba. Pertama dibuat untuk sepak bola, siluet simpel dari sepatu ini segera jadi tren di seluruh dunia, sebut merek itu. Dengan visual video khas Justyna Obasi, perjalanan Samba didokumentasikan melintasi dunia dan waktu. Berawal dari permainan para pesepakbola muda, dan berlanjut menemani langkah para ikon lifestyle dunia.
Di Indonesia, legasi dari ketiga siluet klasik ini dirayakan melalui ekshibisi yang digelar di MBloc Jakarta pada 7 Oktober 2023. Brand Communications and Sport Marketing adidas Indonesia, Gracia Putri, menyampaikan, "Lini Originals tidak hanya eksis sebagai warisan di masa lalu."
"Koleksi ini juga memengaruhi kultur di masa kini dan masa mendatang," imbuhnya.
Tidak Hanya Ekshibisi
Putri menyambung, "Sebut saja bagaimana koleksi ini dipakai para superstar dunia, seperti Run DMC, Pharell Williams, dan banyak idola masa kini. Tentunya, tidak menutup kemungkinan bahwa koleksi-koleksi adidas Originals juga akan melahirkan superstar lain di masa mendatang."
Ekshibisi ini memamerkan sepatu-sepatu adidas Originals dari generasi pertama yang langka dan "mempunyai sejarah tidak ternilai dalam setiap pasangnya." Diskusi mengenai koleksi klasik adidas Originals juga turut dihadirkan bersama beberapa panelis.
Di antaranya ada Yarsep Hanedi, Senior Designer adidas asal Indonesia untuk lini sportswear; Izar dari komunitas Die Hard adidas Fan; dan Angga Sudiartiana alias Angga Nggok yang merupakan figur publik dan sneakerhead. Namun, keseruannya tidak berhenti di situ.
Rangkaian acaranya pun mempersembahkan penampilan Barry Likumahuwa and The Rhythm Service ft. Eva Celia dan Regina Poetiray. Juga, karaoke bersama Duarurat, dan penampilan dari Rewind - The Originals by Soul Menace (DJ Cream, DJ PDouble, DJ Schizo, Live PA Kyriz & Fangtatis).
Advertisement