Liputan6.com, Jakarta - Menu makanan pesawat tak selalu sesuai harapan. Salah satunya dialami seorang penumpang pesawat China Southern Airlines yang menumpahkan unek-uneknya lewat media sosial.
Mengutip dari laman Asia One, Selasa (24/10/2023), penumpang yang berprofesi sebagai travel blogger dengan nama Fengge Wangming Tianya itu mengaku terkejut dengan menu makanan pesawat yang diterimanya. Ia pun membagikan rekaman gambar yang memperlihatkan sebuah wadah berisi empat bakpao kukus, sebungkus acar sawi, dan sehelai daun kubis.
"Ini benar-benar hanya sepotong kubis," gurau Feng, yang sering mengunggah konten terkait perjalanan di akun Weibo-nya. "Ini pertama kalinya saya menyantap makanan aneh di pesawat."
Advertisement
Setelah beberapa warganet menyebut makanan dalam penerbangan yang viral itu "buruk", Radio Nasional China melaporkan bahwa penumpang tersebut mengatakan bahwa blogger itu tidak berniat merusak reputasi maskapai tersebut.
Di unggahan lain, blogger tersebut mengklarifikasi bahwa dia salah dengan mengatakan bahwa makanannya hanyalah "empat roti bakpao", dan menambahkan itu adalah roti dengan isian dan rasa yang berbeda. "Hari itu ada enam, dan rasanya enak," katanya.
China Southern Airlines menanggapi viralnya makanan dalam penerbangan mereka, media pemerintah China Daily melaporkan pada Rabu, 18 Oktober 2023. Seorang karyawan dari maskapai penerbangan mengatakan bahwa makanan yang dimaksud adalah "makanan ringan".
Sehelai daun kubis di wadah itu diklaimnya sengaja diletakkan di sana untuk menjaga bakpao tetap lembab saat dipanaskan kembali di microwave. Maskapai ini juga mendesak perusahaan katering untuk meningkatkan kualitas makanan dalam penerbangan mereka untuk memenuhi kebutuhan penumpang yang berbeda.
Kepala Ular di Makanan Pesawat
Penemuan makanan aneh di pesawat bukan hanya terjadi sekali. Seorang pramugari dari sebuah maskapai penerbangan murah yang berbasis di Turki diduga sempat menemukan kepala ular terpenggal di salah satu makanan dalam penerbangan.
Berdasarkan laporan dari The Sun, melansir Mothership, pada Kamis, 28 Juli 2022, penemuan aneh itu terjadi dalam penerbangan pesawat dari Ankara ke Dusseldorf, sementara situs lain mengklarifikasi bahwa pesawat itu terbang dari Antalya ke Wina. Lebih jauh dijelaskan maskapai penerbangan yang dimaksud adalah SunExpress yang berbasis di Antalya, Turki.
Maskapai yang eksis sejak 1989 ini dimiliki bersama oleh Turkish Airlines dan Lufthansa, dan terbang ke lebih dari 90 tujuan di seluruh Eropa. Penemuan potongan kepala ular ini berawal saat seorang pramugari baru saja mengonsumsi makanan awak kabin yang terdiri dari berbagai macam kentang, sayuran, dan tomat. Setelah beberapa gigitan, kepala ditemukan di wadah makanan, New York Post melaporkan.
Advertisement
Penjelasan Pihak Maskapai
Beberapa video yang diunggah di media sosial menyebut benda asing itu sebagai "kepala kadal." Insiden penemuan diduga kepala ular itu pun membuat SunExpress merilis pernyataan yang menyebut "apa yang terjadi tidak dapat diterima."
Pernyataan itu berbunyi, "Ini adalah prioritas utama kami bahwa layanan yang kami berikan pada tamu kami memiliki kualitas tertinggi dan, baik tamu maupun karyawan kami, memiliki pengalaman penerbangan yang nyaman dan aman."
"Tuduhan dan pemberitaan di media tentang layanan makanan dalam penerbangan benar-benar tidak dapat diterima dan penyelidikan terperinci telah dimulai tentang masalah ini," tambah pihak maskapai Turki.
Lebih lanjut maskapai itu menyatakan, "Sampai proses penelitian yang bersangkutan selesai, semua aksi dan tindakan pencegahan, termasuk menghentikan pasokan produk terkait, telah segera diambil." "Benda asing" diduga kepala ular ini muncul di tengah keluhan staf lain tentang menemukan kumbang dan siput dalam makanan, serta makanan berjamur, The Sun melaporkan.
Kata Perusahaan Katering
Namun, Sancak Inflight Services, perusahaan katering yang memasok SunExpress di Ankara, mengklaim bahwa kepala ular itu tidak mungkin berasal dari dapur perusahaan karena protokol yang ketat. "Kami tidak menggunakan benda asing apa pun yang diduga ada dalam makanan saat memasak," sebut mereka.
Pihaknya ikut menyambung, "Ini lantaran kondisi teknis dan termal yang digunakan di fasilitas katering dalam penerbangan." Sancak mengklaim bahwa makanannya dimasak pada suhu 280 derajat celcius. Perusahaan katering pun mengklaim bahwa tidak ada hidangan yang terlihat keluar dari makanan yang diproduksi perusahaan.
Hal ini menimbulkan spekulasi kalau kepala ular yang terlihat relatif segar telah ditambahkan setelah proses memasak, dengan kemungkinan lain, makanan tersebut bahkan bukan berasal dari perusahaan katering. Sancak ikut mengklaim bahwa SunExpress sudah gagal memberi mereka sampel makanan dari insiden tersebut.
Di tengah banyak kasus keluhan mengenai makanan dalam penerbangan, topik ini sebenarnya pernah viral dengan narasi positif. Di satu kasus, seorang pria mengaku mendapat bantuan tidak terduga dari seorang pramugari dalam sebuah penerbangan. Momen tersebut ia bagikan lewat akun TikTok @steven.stenlyy, beberapa waktu lalu.
Advertisement