Sukses

Status Siaga Darurat Bencana di Bali Diyakini Tak Akan Ganggu Pariwisata

Tidak ada larangan aktivitas apapun termasuk kedatangan wisatawan tetap berjalan seperti biasa karena pada dasarnya Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan, Kebakaran Hutan, dan Lahan di Bali merupakan bentuk mitigasi.

Liputan6.com, Jakarta - Provinsi Bali saat ini dalam status Siaga Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan hal itu tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 897/04-G/HK/2023 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan, Kebakaran Hutan, dan Lahan di Provinsi Bali.

Meski begitu, situasi tersebut tidak mempengaruhi aktivitas pariwisata. “Sejauh ini semuanya tetap aman seperti biasa, penerbangan lancar, pelabuhan lancar,” kata Tjok Bagus dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid Jakarta, Senin, 23 Oktober 2023.

Dalam keputusan yang diteken oleh Penjabat (Pj) Gubernur Bali SM Mahendra Jaya, Tjok Bagus menegaskan tidak ada larangan aktivitas apapun termasuk kedatangan wisatawan tetap berjalan seperti biasa karena pada dasarnya keputusan ini merupakan bentuk mitigasi.

"Dalam Status Siaga Darurat, tidak ada larangan aktivitas apapun termasuk kedatangan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dan aktivitas pariwisata tetap berjalan seperti biasa. Tapi mari semua pihak tingkatkan kewaspadaan melalui perubahan ini," terangnya.

Ia menambahkan, pada Kamis, 19 Oktober 2023, Pj Gubernur Bali SM Mahendra Jaya mengeluarkan surat keputusan soal status siaga darura sebagai upaya mitigasi, menyusul perkiraan musim kemarau oleh BMKG Provinsi Bali yang berpotensi terjadi kekeringan dalam kurun waktu yang cukup lama. Situasi itu juga berpotensi menimbulkan kekurangan air bersih, kebakaran hutan dan lahan.

Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan, Kebakaran Hutan dan Lahan itu terhitung sejak 19 Oktober 2023 sampai dengan 1 November 2023 dan dapat diperpanjang atau diperpendek sesuai dengan kondisi dan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan darurat bencana.

 

2 dari 4 halaman

Desa Wisata di Bali Terbaik di Dunia

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno juga membahas tentang Desa Penglipuran di Bali yang terpilih sebagai Desa Wisata Terbaik Dunia oleh Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) yang diumumkan pada Kamis, 19 Oktober 2023.

Anugerah ini merupakan penghargaan kepada desa-desa yang terdepan dalam memelihara kawasan pedesaan dan melestarikan bentang alam, keanekaragaman budaya, nilai-nilai lokal, serta tradisi kuliner.Tahun ini, 54 desa dari seluruh wilayah terpilih dari hampir 260 pelamar. Sebanyak 20 desa telah bergabung dalam Program Peningkatan, dan 74 desa kini jadi bagian dari Jaringan Desa Wisata Terbaik UNWTO.

"Ini bisa dibilang pelengkap kebahagiaan kita karena seperti kita ketahui ini adalah sebuah ajang yang sangat selektif dan prestasi ini meneruskan prestasi desa wisata Nglanggeran di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 2021," kata Menparekraf Sandiaga Uno.  Ia juga mengakui, meski tahun lalu sempat tertinggal, namun Desa Wisata Penglipuran berhasil menorehkan capaian yang membanggakan di 2023.

Tjok Bagus Pemayun menambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi dukungan dan bantuan yang diberikan Kemenparekraf, sehingga desa wisata yang berada di Kabupaten Bangli ini meraih prestasi di kancah internasional.

"Kita tentu bangga dan senang dengan pencapaian ini, karena memang desa wisata yang ada di Bali ini sudah melalui tahapan kurasi oleh Kemenparekraf. Hasilnya terlihat sekarang," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Kunjungan ke Desa Wisata Penglipuran Bali

Tjok Bagus mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemda Bangli untuk membuat paket wisata yang lebih menarik lagi serta berbasis kebudayaan dan bermartabat. Meski begitu, Sandiaga menegaskan agar tidak terjadi overtourism di Desa Penglipuran, karena biasanya tempat yang meraih penghargaan langsung diserbu banyak wisatawan yang penasaran ingin merasakan langsung pengalaman berkunjung ke tempat tersebut.

"Kalau bisa jangan sampai ada overtourism karena sekarang pasti banyak yang ingin ke Desa Penglipuran. Kita tetap harus mengutamakan kualitas agar alam sekitarnya tetap terjaga dengan baik," jelas Sandiaga.

"Jadi sebaiknya diatur bagaimana paket wisata yang akan dibuat, yang terpenting dijaga sebaik mungkin dan tidak ada kunjungan yang berlebihan," sambung pria yang akrab disapa Sandi ini.

Diluncurkan pada 2021, inisiatif Desa Wisata Terbaik UNWTO adalah bagian dari Program Pariwisata untuk Pembangunan Pedesaan organisasi PBB tersebut. Program ini bertujuan mendorong pembangunan dan inklusi di daerah pedesaan, memerangi depopulasi, memajukan inovasi dan integrasi rantai nilai melalui pariwisata, serta mendorong praktik berkelanjutan.

4 dari 4 halaman

Kriteria Utama Desa Wisata Terbaik Dunia

Seperti pada edisi sebelumnya, desa-desa dievaluasi berdasarkan sembilan kriteria utama:

1. Sumber daya budaya dan alam.

2. Promosi dan konservasi sumber daya budaya.

3. Keberlanjutan ekonomi.

4. Keberlanjutan sosial.

5. Ketahanan lingkungan.

6. Pengembangan pariwisata dan integrasi rantai nilai setempat.

7. Tata kelola dan prioritas pariwisata.

8. Infrastruktur dan konektivitas.

9. Kesehatan, keselamatan, dan keamanan.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa inisiatif ini terdiri dari tiga pilar:

1. Desa Wisata Terbaik UNWTO

Ini berarti mengakui destinasi wisata pedesaan dengan "aset budaya dan alam yang terakreditasi, berkomitmen melestarikan nilai-nilai berbasis komunitas, serta berkomitmen terhadap inovasi dan keberlanjutan di seluruh dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan."

2. Desa Wisata Terbaik oleh Program Peningkatan UNWTO

Program ini dijalankan demi mendukung desa-desa dalam perjalanan mereka memenuhi kriteria pengakuan, membantu daerah-daerah yang diidentifikasi ada kesenjangan selama evaluasi.

3. Jaringan Desa Wisata Terbaik

Ini merupakan ruang bertukar pengalaman, praktik, pembelajaran, dan peluang di antara para anggotanya. Platform ini juga terbuka pada kontribusi para ahli, serta mitra sektor publik dan swasta yang terlibat dalam promosi pariwisata sebagai pendorong pembangunan pedesaan.