Sukses

Jembatan Kaca The Geong Pecah hingga Bikin 1 Wisatawan Meninggal, Hutan Pinus Limpakuwus Ditutup

Sejumlah keluhan terkait jaminan keamanan dan keselamatan pengunjung jembatan kaca The Geong yang berada di dekat Hutan Pinus Limpakuwus sebenarnya sudah banyak disampaikan publik lewat media sosial sejak pembukaannya pada momentum lebaran 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Objek wisata jembatan kaca The Geong yang berada di kawasan Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, Jawa Tengah, pecah pada Rabu, 25 Oktober 2023. Insiden itu menyebabkan seorang wisatawan meninggal dunia dan seorang lainnya terluka.

Menyusul kecelakaan tersebut, pengelola Hutan Pinus Limpakuwus memutuskan menutup kawasannya dari kunjungan wisata sampai batas waktu yang belum ditentukan.

"Kami sangat berduka. Mohon tunggu pernyataan resmi selanjutnya," demikian pernyataan yang diterbitkan pengelola di akun Instagram @hutanpinuslimpakuwus disertai foto hitam putih yang menampilkan gambar pita hitam.

Melansir Antara, Kamis (26/10/2023), jembatan kaca The Geong sebenarnya bukan bagian dari pengelolaan Hutan Pinus Limpakuwus (HPL). Ketua Koperasi HPL Eko Purnomo menyebutkan bahwa objek wisata itu berdiri di lahan milik Kementerian Pertanian yang dikelola Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden. Sementara, Hutan Pinus Limpakuwus berada di lahan milik Perum Perhutani. 

Eko menerangkan pengelola The Geong bekerja sama dengan Kokarnaba yang merupakan koperasi milik BBPTUHPT. "Pengelola The Geong bekerja sama dengan kami hanya dalam hal parkir. Pengunjung membayar parkir di depan, kami yang menampung," katanya.

Ia mengatakan wahana tersebut masuk ke kawasan wisata HPL sejak satu tahun lalu, namun mulai beroperasi resmi pada Lebaran 2023 karena pembangunannya dilakukan secara bertahap. Usai lebaran, sambung dia, pihaknya mengevaluasi pengelolaan objek wisata itu, termasuk manajemen media sosial dan manajemen risiko.

2 dari 4 halaman

Keluhan yang Masuk Lewati Batas Toleransi

Eko mengaku pihaknya banyak menemukan keluhan di media sosial yang menyoroti masalah konstruksi dan pengamanan wahana jembatan kaca tersebut. "Kami menemukan komplain melalui komentar di media sosial yang melebihi batas toleransi. Angkanya hampir lima persen dari angka kunjungan," ungkapnya.

Pihaknya lalu mengundang Kokarnaba dan pengelola The Geong untuk membahas hal itu, tetapi kedua pihak itu hadir hanya diwakilkan. Karena itu, tidak ada titik temu atas komplain yang disampaikan pengunjung melalui media sosial. Pihaknya akhirnya hanya menitip pesan bahwa ingin berkoordinasi mengenai permasalahan tersebut.

Menyusul insiden tersebut, petugas Inafis Polresta Banyumas telah mengambil rekaman pemantau (CCTV) dengan mengambil digital video recorder (DVR), yakni alat untuk memonitor dan merekam objek gambar yang nampak oleh kamera CCTV itu dari dalam loket masuk wahana jembatan kaca "The Geong" di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus (HPL), Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu sore.

Setelah melepas DVR itu dari tempatnya, petugas Inafis langsung memasukkannya ke dalam kantong barang bukti dan membawanya ke Markas Polresta Banyumas di Purwokerto. Saat hendak dikonfirmasi usai pengambilan rekaman kamera CCTV tersebut, Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banyumas AKP Benny Timor Prasetyo enggan berkomentar.

"Besok saja ya, besok Laboratorium Forensik akan melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara)," katanya. 

3 dari 4 halaman

Profil Korban Tewas Akibat Jembatan Kaca Pecah

Insiden tersebut menyebabkan dua wisatawan, AI dan FA (49), terjatuh ke tanah, sedangkan dua wisatawan lain berinisial WA (39) dan SSP (45) bergelantungan pada kerangka jembatan. Seluruh korban lalu dievakuasi ke RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto. Kondisi AI terluka, tetapi FA meninggal dunia beberapa saat setelah jatuh.

Eko mengaku sudah mengunjungi korban di rumah sakit. "Korban berinisial AI masih di IGD, alhamdulillah kondisinya sudah membaik, namun hasil akhir pemeriksaan belum diketahui," katanya.

Ia juga sempat menemui keluarga korban meninggal dunia, FA. Berdasarkan informasi dari keluarga korban, ia menjelaskan bahwa anak korban sebenarnya sempat datang ke Hutan Pinus Limpakuwus untuk membeli memberi kejutan pada ibunya karena telah diterima bekerja.

Menurut dia, anak tersebut datang ke wahana itu menggunakan sepeda motor, sedangkan ibundanya beserta rombongan menggunakan minibus. "Saya ketemu anak itu di loket depan, saat saya mau mengantar korban kedua (AI). Kalau kata bapaknya, korban FA sebenarnya akan naik haji tahun depan," katanya.

 

4 dari 4 halaman

Kronologi Insiden Jembatan Pecah

Insiden jembatan kaca "The Geong" itu terjadi pada Rabu, 25 Oktober 2023, sekitar pukul 10.00 WIB, saat 11 wisatawan dari Cilacap berada di atas wahana tersebut. Saat beberapa wisatawan berada di salah satu titik jembatan kaca yang berada pada ketinggian 10 meter itu, tiba-tiba kaca yang mereka injak pecah.

Akibat kejadian tersebut, empat orang wisatawan terperosok. Dua orang di antaranya terjatuh ke tanah, sedangkan dua orang lainnya bergelantungan pada kerangka jembatan.

Seorang warganet membagikan video rekaman kecelakaan tersebut lewat media sosial Instagram @kodil_027. Terlihat sekitar empat pria berusaha mengevakuasi sekitar tiga wisatawan perempuan yang berkunjung ke wahana tersebut. Salah satunya terlihat bergelantungan di pinggir jembatan, sebelum diselamatkan. 

Terkait dengan insiden tersebut, Eko mengatakan pihaknya akan mengikuti permintaan Polresta Banyumas untuk menutup sementara kawasan wisata HPL hingga batas waktu yang belum diketahui.

Video Terkini