Liputan6.com, Jakarta - Coca-Cola kembali menggebrak pasar dengan inovasi terbarunya yang diberi nama tambahan Y3000 Zero Sugar (bebas gula). Menggabungkan antara kemampuan manusia dan kecanggihan artificial intelligence (AI), varian baru ini membawa konsumen ke pengalaman "masa depan."
Setiap kaleng Coca-Cola Y3000 dilengkapi dengan QR Code di atas kolom "isi bersih" yang, ketika dipindai, akan membawa konsumen untuk "mengintip" bagaimana masa depan pada tahun 3000 melalui teknologi AI.
Baca Juga
"Ide ini lahir dari pemikiran bahwa Coca-Cola adalah minuman dengan esensi yang timeless, sehingga ingin memberikan gambaran masa depan kepada para konsumennya," ungkap Fitriana Adhisti, Front Line Manager Coca-Cola Indonesia saat jumpa pers di Jakarta Pusat pada Jumat, 27 Oktober 2023.
Advertisement
Indonesia, dengan potensinya sebagai negara dengan populasi anak muda yang kreatif dan optimis, menjadi salah satu negara yang dipilih untuk mengikuti kampanye global ini. Fitri menjelaskan bahwa program ini diberi nama Coca-Cola Y3000 AI lens, yang memungkinkan siapa saja untuk menyelam dalam pengalaman ini.
Meskipun masa depan masih menjadi misteri, Coca-Cola melalui produk ini ingin mengajak masyarakat untuk memandangnya dengan optimisme dan harapan. "QR code yang tertera pada kaleng akan mengarahkan konsumen ke sebuah halaman web yang khusus menjelaskan tentang Y3000 dan bagaimana cara menggunakannya," kata Fitri.
Gen Z menjadi sasaran utama produk Coca-Cola Y3000 Zero Sugar karena dianggap sangat responsif terhadap kemajuan teknologi. Sebelum diluncurkan di Indonesia, produk ini telah lebih dulu hadir di Singapura, Malaysia, dan Australia.
Cerita Dion Wiyoko yang Gemar Berwisata ke Landmark Indonesia
Uniknya, edisi khusus ini memiliki perbedaan desain di setiap negara. Di Amerika Serikat, desain diterapkan pada botol, sedangkan di Indonesia, pilihan jatuh pada kaleng dengan harga Rp7,5 ribu karena dianggap lebih ikonik dan eksklusif sebagai edisi terbatas.
Di sisi lain, Dion Wiyoko, aktor dan model terkenal, mengungkapkan kegemarannya yang mungkin kurang diketahui banyak orang. Dia adalah seorang pecinta fotografi. Dengan kamera di tangannya, Dion seringkali terpikat untuk mengeksplorasi landmark Indonesia yang sarat dengan kekayaan budaya dan sejarah.
"Selalu ada rasa penasaran tentang bagaimana wajah landmark Indonesia di masa mendatang," ucapnya pada kesempatan yang sama.
Karena itu, ketika Dion berkesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam kampanye Coca-Cola Y3000 AI lens ini, dia merasa bangga dan antusias. Baginya, ini adalah kesempatan emas untuk merasakan sensasi unik dari Coca-Cola edisi terbatas dan sekaligus melihat proyeksi landmark Indonesia melalui lensa teknologi AI.
Advertisement
AI Mempermudah Fotografer
Menurut Dion, apa yang membuat landmark begitu menarik adalah kisah sejarah dan budaya yang melekat padanya. "Sepanjang jalan Thamrin, Jakarta, banyak sekali landmark ikonik seperti gedung Sarinah yang saat ini sedang direnovasi dengan sentuhan modern tanpa meninggalkan esensi budaya Indonesia," katanya.
Dion menyatakan, tak jauh dari sana, Monas dan Istana Negara selalu menjadi objek yang menarik perhatiannya, terutama jika dilihat dengan bantuan teknologi AI. Keunggulan dari Coca-Cola Y3000 lens adalah kemudahannya untuk digunakan pada berbagai perangkat.
Dion berencana untuk melakukan livestream di lokasi tempat dia akan mencoba lensa tersebut dan menampilkan bagaimana potret Gedung Sarinah pada tahun 3000 melalui lensa AI tersebut. Terlepas dari itu, sebagai seorang fotografer, Dion merasa teknologi AI sangat membantu dalam pekerjaannya.
"Tapi, sentuhan manusia dalam setiap karya fotografi tetap tak tergantikan. Karena AI juga dibuat dengan tangan manusia," ucapnya.
Dalam rangka launching produk ini, Coca-Cola bekerja sama dengan jaringan ritel ternama di Indonesia, yaitu Alfamart, Alfamidi, dan Alfagift. Mereka akan menjadi mitra distribusi eksklusif, dan produk ini akan tersedia di ketiga toko tersebut hingga stoknya benar-benar habis.
Ingatkan Pentingnya Pilah Sampah
Bulan lalu, Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) mengadakan gerakan bersih-bersih serentak di 10 kota utama Indonesia, yaitu Medan, Padang, Lampung, Jakarta, Bekasi, Bogor, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Bali. Aksi tersebut melibatkan lebih dari 1.000 partisipan, termasuk karyawan, komunitas, serta pemerintah daerah (pemda).
Gerakan ini juga disertai dengan pembekalan kesadaran masyarakat untuk memilah dan mengelola sampahnya secara mandiri. Direktur Public Affairs, Communications, and Sustainability CCEP Indonesia & Papua New Guinea Lucia Karina menekankan komitmen kuat CCEP Indonesia dalam mendukung visi masyarakat untuk lingkungan yang bersih, sehat, dan lestari.
"Dalam aksi kali ini, inisiatif CCEP Indonesia tidak hanya difokuskan pada kegiatan bersih-bersih, namun juga memberikan edukasi dan membangkitkan semangat masyarakat untuk sadar dan peduli tentang pentingnya tata kelola sampah yang efisien," ujar Lucia Karina melalui keterangan tertulis, Minggu, 17 September 2023.
Hal itu, lanjut dia, dimulai dari pemilahan dan pengelolaan sampah yang benar dari sumbernya, seperti rumah dan sekolah. Kemudian, mengerti cara untuk pilah sampah dengan benar adalah fondasi dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
"Maka dari itu, kegiatan kami kali ini tidak hanya sekedar mengumpulkan sampah, tapi juga memastikan bahwa setiap jenis sampah dikelompokkan dengan benar, baik itu sampah organik, kemasan PET (polyethylene terephthalate), plastik fleksibel, plastik multilapis (multilayer), maupun sampah non organik lainnya," papar Karina.
Advertisement