6 Fakta Menarik Gunung Dempo, Punya 2 Puncak dan Permukaan Kawah Hasilkan Ragam Warna

Gunung berapi ini tergolong aktif dan memiliki dua puncak. Terdapat sebuah kawah di salah satunya. Kawah ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki.

Hal ini lantaran permukaan kawah mampu menghasilkan beragam warna, mulai dari hijau, biru muda, hingga abu-abu. Meski demikian, warna terakhir yang paling sering muncul. Dengan kawah itu, Gunung Dempo memiliki dua puncak yang salah satunya bernama Puncak Api. 

3. Terdapat Banyak Sumber Air

Meski gunung ini cukup tinggi terdapat air jernih yang dapat ditemui sampai setengah perjalanan, para pendaki tidak perlu khawatir kehabisan air minum selama perjalanan. Sebuah sungai kecil yang jernih mengalir di perbatasan hutan pertanda kita mulai memasuki daerah hutan yang ditumbuhi dengan tumbuhan yang mirip seperti yang kita temui di gunung Gede-Pangrango, yaitu hutan montana.

Jalan setapak penuh dengan akar-akar yang melintang, kemiringan lereng sendiri cukup curam untuk memeras keringat. Tidak ada tanda-tanda khusus, keadaan hutan ini hampir homogen dan sangat hening. Empat atau lima jam perjalanan pendaki akan memasuki daerah dengan vegetasi tumbuhan berpohon rendah dan semakin rendah, beberapa daerah agak terbuka, pandangan pun menjadi luas. 

Pendakian ke puncak memang sulit, namun relatif mudah lantaran terdapat sumber air yang bagus di sepanjang jalan setapak. Selain itu jika dapat mengatur transportasi motor ke dan dari ujung jalan setapak yang sebenarnya, Anda dapat mencapai puncaknya dalam satu hari yang panjang.

Dempo paling baik dijangkau dari arah timur, dari kota kecil di dataran tinggi Pagaralam, sekitar enam jam perjalanan darat dari Palembang, ibu kota daerah, dan jarak yang sama dari Bengkulu, kota utama di provinsi tetangga. Terdapat 4 rute menuju puncak dan dua rute paling populer, yaitu Kampung Empat dan Tugu Rimau dimulai dari perkebunan teh di atas Pagaralam.

Puncak ini merupakan tujuan populer bagi klub pendakian gunung pelajar dari Palembang, terbukti dengan banyaknya sampah dan coretan di lereng, dan terdapat jalur yang sudah usang serta meskipun tidak mudah menuju puncaknya. Pedesaan di sekitar Pagaralam sangat menarik. Ada beberapa desa tradisional, dan sejumlah besar ukiran megalit dan makam batu, yang secara aneh mengingatkan kita pada monumen Zaman Perunggu di Pinggiran Celtic Eropa. 

Untuk mencapai lokasi, dari terminal Pagar Alam terlebih dulu mencarter mobil/taksi jurusan Pabrik Teh PTPN VII Persero yang jaraknya mencapai 8 km dari terminal. Mobil carteran akan tiba ke desa terdekat dari puncak gunung Dempo bernama Kampung 4 yang dapat memakan waktu lebih dari 20 menit karena jalannya cukup terjal dan berkelok melewati hamparan kebun teh hijau. Dari sana, proses pendakian dapat dimulai.

Pada hari-hari biasa di Gunung Dempo dapat ditemui banyak orang yang sengaja naik ke puncak utuk mencari kayu atau sekadar berhiking. Wisatawan yang sengaja menyambangi pintu pendakian dengan hanya untuk berwisata di lerang gunung Dempo.

6. Puncaknya Tempat Bersemayam Arwah Leluhur

Dempo mendominasi wilayah Pagaralam. Menurut kepercayaan tradisional, puncaknya adalah wadah bagi arwah leluhur yang telah meninggal, yang diperintah oleh dewa sakti bernama Puyang Raja Nyawe. Pengorbanan hewan dilaporkan masih dilakukan sesekali di gunung, dan para pendaki disarankan untuk berperilaku terbaik saat mendaki.