Sukses

Sensasi Naik Transportasi Umum Termurah di Dubai, Hanya Rp4 Ribuan

Secara general, ada beberapa opsi transportasi umum di Dubai, termasuk abra, bus, trem, metro, dan tentunya, taksi.

Liputan6.com, Dubai - "Ini adalah salah satu transportasi tertua dan yang termurah sekarang di Dubai," mendengar pramuwisata setempat, Mohamed Ali Mahfouz, berbicara demikian, rasa penasaran saya tergelitik. Jadi, jalan-jalan pada Selasa malam, 24 Oktober 2023 di kawasan Deira tidak hanya saya nikmati lantaran suhu udara yang sudah turun, namun juga karena menanti pengalaman naik abra.

Melansir laman Visit Dubai, Selasa, 31 Oktober 2023, abra, yang berarti "menyeberang" dalam bahasa Arab, merupakan salah satu perahu tradisional yang masih sibuk wara-wiri di Dubai Creek. Sebagaimana diketahui, Dubai Creek telah jadi sumber kehidupan warga lokal selama beberapa generasi.

Ini merupakan lokasi favorit bagi pemukim awal, sekaligus tempat berkembangnya industri pelabuhan dan mutiara pertama di kota ini. Karena itu, menaiki abra untuk menyebrangi Dubai Creek dijanjikan sebagai salah satu pengalaman perjalanan paling terjangkau, namun autentik di seantero Dubai.

Ada dua rute abra yang bisa dipilih. Pertama, berangkat dari Deira Old Souk Abra Station (dekat Spice Souk) ke Bur Dubai Abra Station (sebelah barat Textile Souk). Rute kedua, yang jauh lebih sibuk, menghubungkan Al Sabkha Abra Station (di barat daya Baniyas Square) ke Dubai Old Souk Abra Station.

Saya dan rombongan berkesempatan menjajal rute pertama. Abra sebenarnya beroperasi setiap beberapa menit sepanjang hari antara empat stasiun di sepanjang Dubai Creek dengan tarif satu dirham (sekitar Rp4,3 ribu). Namun, bila Anda tidak ingin menunggu, bisa juga langsung membayar 20 dirham (sekitar Rp87 ribu) per perahu.

 

 

2 dari 5 halaman

Bisa Juga Disewa

"Bisa juga sewa," kata Mohamed. "Satu jam berputar (sekitar Dubai Creek) tarifnya 120 dirham (sekitar Rp520 ribu)."

Ia menambahkan bahwa satu perahu muat sampai 20 orang dan pembayaran dilakukan tunai secara langsung pada pengemudi abra. "Jadi naik, lalu bayar," sebut dia, seraya menambahkan bahwa transportasi ini sekarang dikelola Otoritas Jalan dan Transportasi Dubai (RTA).

Malam itu, rombongan kami memilih membayar 20 dirham. Jadi saat semua sudah naik, abra langsung berlayar menuju Bur Dubai Abra Station. Menikmati angin sepoi-sepoi, serta melihat lampu jalan dan bangunan tercermin di air creek membuat sensasi naik transportasi air ini kian menyenangkan.

Sebagai catatan, penumpang tidak akan diberikan jaket pelampung. Karena itu, pastikan Anda berpegangan pada tempat duduk atau menjaga jarak seaman mungkin dengan sisi pinggir perahu. Tapi tenang, secara keseluruhan, perjalanan berjalan mulus, pun naik-turunnya.

Menyeberang dengan abra memakan waktu tidak sampai 10 menit, jauh lebih cepat daripada naik mobil. "Pantas saja terlihat cukup banyak warga lokal yang juga naik abra," batin saya. Karena selain cukup terjangkau, transportasi ini juga lumayan menghemat waktu, terlebih di jam-jam sibuk.

3 dari 5 halaman

Abra Sebagai Atraksi Wisata

Itu nyatanya bukan satu-satunya momen saya berkesempatan naik abra. Keesokan harinya, Rabu siang, 25 Oktober 2023, rombongan kami kembali menjajal naik abra, namun sebagai atraksi wisata di Souk Madinat Jumeirah.

Alih-alih melintasi Dubai Creek, abra yang satu ini dimanfaatkan seperti gondola di Venesia untuk menghubungkan restoran, vila, dan pasar modern di area sekitar. Dari sini, pengunjung juga bisa melihat Burj Al-Arab yang termahsyur. Harga tiketnya sudah pasti berbeda.

Full Abra Tour berdurasi 20 menit dibanderol 100 dirham (sekitar Rp433 ribu) per orang dewasa dan 50 dirham (sekitar Rp216 ribu) untuk anak-anak berusia 4--11 tahun. Lalu, ada juga Private Abra Tour seharga 650 dirham (sekitar Rp2,8 juta) untuk dua orang dan 100 dirham (sekitar Rp433 ribu) per orang tambahan.

Berada di atas air sewarna pirus, kami diajak melihat Burj Al-Arab dari lebih dekat, lalu deretan vila berarsitektur khas UEA yang mulai akrab di pandangan mata saya. Bak berada di Venesia, abra juga beberapa kali melintasi jembatan-jembatan lengkung nan aesthetic.

4 dari 5 halaman

Jelajah Souk

Di samping naik abra, di lokasi itu, Anda juga bisa menjelajah pasar, atau souk dalam bahasa lokal. Di dekat Deira Old Souk Abra Station, misalnya, Anda bisa mampir dulu ke Dubai Spice Souk Center. Sesuai namanya, pengunjung akan melihat banyak rempah dari berbagai negara.

Ragam teh, yang kebanyakan dicampur dengan bunga dan buah, jadi yang paling menarik untuk saya. Tapi, ada juga menthol yang masih dalam bongkahan cukup besar, serta tentunya, saffron yang ternama. Ini adalah pasar tawar-menawar, jadi pastikan Anda membawa pulang rempah incaran dengan harga terbaik.

Tips dari pramuwisata lokal yang mendampingi kami, "Kalau harganya 700 dirham, tawar sampai 100 dirham!" Ia menjelaskan, harga rempah biasanya berkisar antara 8 sampai 25 dirham (sekitar Rp35 ribu--Rp108 ribu) per gram.

"Kalau ada rempah yang sama, tapi harganya lain, biasanya itu karena sumbernya berbeda. Ada yang dari Persia atau India, misalnya," sebut dia.

Kemudian di Souk Madinat Jumeirah, Anda akan menemukan sentuhan modern di desain pasar tradisional. "Khususnya di bagian langit-langit. Ini dirancang serupa arsitektur Persia," kata Mohamed.

Di dalamnya, Anda tidak hanya menemukan barang-barang tradisional, namun juga produk rilisan jenama internasional. Saya pikir, mencoba salah satu (atau dua) restoran di sini lebih menarik, karena pilihannya sangat beragam.

Dibanding Deira Old Souk Abra Station, lebih banyak rombongan turis di sini. Namun karena areanya cukup luas, Anda masih bisa menjelajah dengan cukup leluwasa tanpa harus berdempet-dempet dengan pengunjung lain.

5 dari 5 halaman

Opsi Transportasi Umum di Dubai

Berbicara transportasi umum di Dubai, abra tentu bukan satu-satunya pilihan. Ada juga taksi, bus, trem, dan metro. Mohamed menjelaskan bahwa ada enam jenis taksi di Dubai. Salah satunya adalah "taksi rose" khusus perempuan, yang mana pengemudinya juga wanita.

Menyebut tarifnya mulai dari 5,5 dirham (sekitar Rp24 ribu) untuk sekali buka pintu, ia berkata, "Sopir laki-laki boleh bawa penumpang perempuan, tapi sopir perempuan tidak boleh bawa penumpang pria."

Sayang, selama berada di Dubai, saya tidak melihat "taksi rose." Mohamed menyebut bahwa jumlah dan area cakupannya memang terbatas, karena tidak banyak sopir taksi perempuan.

Kemudian, perjalanan bus, trem, dan metro bisa dikombinasikan menggunakan kartu Nol sebagai alat pembayaran. Menurut Visit Dubai, ini merupakan tiket yang dapat diisi ulang dan memberi tarif lebih murah.

Ada beberapa pilihan tiket yang tersedia, meski wisatawan biasanya memilih kartu Silver Nol yang dapat diisi kredit hingga seribu dirham (sekitar Rp4,3 juta). Tarifnya ditentukan berdasarkan zona dan durasi dalam satu perjalanan.

Anda dapat membeli kartu Nol di semua stasiun Metro Dubai, terminal bus, dan supermarket, seperti Carrefour, Spinneys, dan Waitrose. Untuk mengisi ulang kartu Nol, silakan gunakan mesin penjual otomatis atau kunjungi loket tiket di setiap stasiun metro.