Liputan6.com, Jakarta - Women's International Club atau WIC Jakarta kembali menggelar bazar amal setelah tiga tahun absen karena pandemi Covid-19. Bazar ke-54 ini akan berlangsung di Jakarta Convention Center - Hall B, Jakarta pada 8 November 2023 (untuk undangan) dan 9 November 2023 yang terbuka untuk publik dengan biaya masuk Rp25 ribu per orang.
"Organisasi yang sudah berdiri selama 74 tahun ini, mengadakan bazar ke-54. Menariknya, yang menjadi penggeraknya semua adalah perempuan perkasa, yang anggotanya rata-rata berusia 60-an tahun ke atas," kata Presiden Women's International Club (WIC) Jakarta Nina Handoko saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 31 Oktober 2023.
Nina menjelaskan bahwa jarang ada organisasi perempuan yang mampu membuat bazar hampir setiap tahun. Dikatakannya, WIC Jakarta satu-satunya bazar di Jakarta yang memiliki hubungan erat dengan kedutaan-kedutaan besar.
Advertisement
Bazar tahun ini menghadirkan 40 stall dari kedutaan besar dari berbagai negara. Hasil dari bazar tersebut nantinya akan disalurkan untuk beberapa kegiatan amal.
"Di Women's International Club Jakarta setiap bulan membantu institusi-institusi sosial dari panti asuhan, rumah jompo, panti anak-anak berkebutuhan khusus. Setiap bulan kami juga membantu memberikan beasiswa kepada anak-anak di Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, dan Institut Pertanian Bogor," katanya.
Setidaknya, WIC Jakarta setiap bulan bisa membantu sekitar 20--50 anak untuk mendapat beasiswa selama 54 tahun terakhir. "Menariknya selama 54 tahun, biasanya selalu dibuka Ibu Negara karena ibu negara adalah pelindung nasional organisasi kami. Jadi nanti, akan hadir di JCC 8 November 2023 dibuka Ibu Iriana Joko Widodo," terangnya.
Kurasi Ketat
Seksi Usaha dan Dana WIC Jakarta Teresia menyampaikan bazar amal ini tidak hanya menghadirkan 40 stall dari kedutaan besar, tetapi juga 250 stall dari UMKM lokal. Dalam proses kurasi yang telah berjalan sejak April 2023 lalu, pihaknya berfokus pada beberapa kriteria produk.
"Kita akan mencari produk yang unik dan produk Indonesia, seperti batik, tenun, songket. Kedua, desainer lokal Indonesia yang tidak mempunyai brand besar, misalnya dia mempunyai UMKM atau memberdayakan perempuan, ada juga yang mendesain sendiri bukan baju untuk mass production," kata Teresia.
Ia menambahkan, "Kami mencari produk yang sustainable, dalam arti mengusung go-green dari sampah recycle. Lately yang banyak dari eceng gondok jadi tas."
Kriteria lainnya juga termasuk mencari desainer juga menerapkan fesyen berkelanjutan. Dikatakan Teresia, konsep keberlanjutan sangat jadi perhatian pihaknya dalam menjalankan bazar ini.
"Di era sekarang kita harus berusaha sustainable karena dengan polusi semakin meningkat, sampah yang melimpah, kita sebagai penggiat UMKM bisa memanfaatkan limbah-limbah tersebut," tambahnya.
Advertisement
Hadirkan Beragam Produk
Teresia melanjutkan, "Saya juga banyak sekali melihat sustainable dan go-green sangat digalakkan kita punya charity yang khusus mengerjakan itu."
Selain fashion, UMKM yang terlibat di dalam bazar amal ini juga dari mereka yang memiliki produk perawatan tubuh hingga skincare. "Semua produk Indonesia, local product with local proud, kita harus membangkitkan produksi Indonesia," ungkapnya.
Proses kurasi, dikatakan Teresia berjalan dengan sangat ketat. Pihaknya menyebut produk UMKM lokal yang masuk bazar WIC memiliki kualitas premium.
"Yang ingin perkenalkan dengan kedutaan, siapa tahu dari mereka bisa mempromosikan Indonesia di negara mereka, negara mereka kita promosikan di Indonesia. Jadi, terjadi kolaborasi, kerja sama baik antara WIC dan kedubes," jelasnya.
Selain itu, ada pula stall untuk makanan dari beragam wilayah Nusantara hingga mancanegara. "Ada food stall, semua beda dan beragam, ada dari Thailand, Belanda, Vietnam, Jepang dan Indonesia ada makanan dari Makassar, Semarang, Yogya, Manado," tutur Teresia.
Beasiswa
WIC Jakarta bertujuan untuk mempromosikan pendidikan dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak dan orang tua yang membutuhkan di dan sekitar Jakarta.
Untuk memenuhi tujuannya, WIC telah memulai Program Beasiswa. Program Beasiswa WIC diberikan kepada siswa berprestasi dari keluarga berpenghasilan rendah yang aktif terdaftar di sekolah negeri/universitas negeri (akademi negeri/universitas negeri), diutamakan di Jakarta dan sekitarnya.
Prioritas diberikan kepada siswi pada bidang yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Beasiswa WIC diberikan dalam dua tahun terakhir studi untuk jangka waktu satu tahun, berakhir pada akhir tahun akademik dan dapat diperpanjang untuk tahun kedua.
Mahasiswa harus memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,15. Setiap tahun pihaknya memiliki 50 siswa yang dipilih dari ratusan pelamar. Mereka berasal dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Institut Pertanian Negeri Bogor (IPB) dan Kolese Kesehatan Masyarakat atau Kolese Vokasi.
Program Beasiswa menyelenggarakan acara sosial untuk siswa dua kali setahun seperti pertemuan sosial, seminar, dan tamasya. WIC juga menawarkan kelas setiap minggu untuk kebutuhan siswa seperti kelas bahasa Inggris. Dana Beasiswa WIC dialokasikan dari hasil Bazaar Amal Tahunan WIC dan akumulasi donasi.
Advertisement