Sukses

Daftar Daerah dengan Suhu Terpanas di Indonesia, NTT dan Tangerang Jadi yang Teratas

Menurut BMKG, 10 kota di Indonesia masih dilanda cuaca panas pada awal November 2023, termasuk NTT dan Tangerang.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap daftar kota dan daerah terpanas di Indonesia untuk periode 31 Oktober hingga 1 November 2023. Hasilnya, 10 kota di Indonesia masih dilanda cuaca panas pada awal November 2023.

Tiga kota peringkat teratas sama-sama mencatatkan suhu tertinggi 37,6 derajat Celsius. Berdasarkan laporan suhu maksimum harian di Indonesia yang dirilis melalui akun Instagram resmi BMKG, @infobmkg, daerah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dinobatkan sebagai kota terpanas di Indonesia dengan catatan suhu tertinggi 37,6 derajat Celsius menurut Stasiun Klimatologi NTT.

"Berikut informasi suhu maksimum harian di Indonesia pada 01 - 02 November 2023 pukul 07.00 WIB. Yuk dicek, adakah wilayahmu termasuk di dalamnya?"  tulis unggahan BMKG pada Kamis (2/11/2023).

Posisi kedua ditempati kawasan Curug, Kabupaten Tangerang dengan suhu yang sama yaitu 37,6 derajat Celsius. Urutan ketiga wilayah terpanas di Indonesia dihuni oleh Kertajati, Majalengka, Jawa Barat dengan suhu yang serupa dengan Kupang dan Curug.

Berikut daftar 10 kota dan daerah terpanas di Indonesia menurut pantauan BMKG selama 31 Oktober 2023 pukul 07.00 WIB sampai 1 November 2023 pukul 07.00 WIB.

1. Stasiun Klimatologi NTT, Kupang (37,6 derajat Celsius)

2. Stasiun Meteorologi Budiarto, Curug, Tangerang, Banten (37,6 derajat Celsius)

3. Stasiun Meteorologi Kertajati, Jawa Barat (37,6 derajat Celsius)

4. Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin, Bima, NTB (37,2 derajat Celsius)

5. Stasiun Meteorologi Radin Inten II, Lampung (37,2 derajat Celsius)

6. Stasiun Klimatologi Jawa Tengah (37 derajat Celsius)

7. Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah II, Tangerang Selatan, Banten (37 derajat Celsius)

8. Stasiun Meteorologi Kalimarau, Berau, Kalimantan Timur (37 derajat Celsius)

9. Stasiun Meteorologi Klimatologi Fransiskus Xaverius Seda, Sikka, NTT (36,8 derajat Celsius)

10. Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Kaharuddin, Sumbawa, NTB (36,7 derajat Celsius).

 

2 dari 4 halaman

Wilayah Jabodetabek Diprediksi Hujan Ringan

Dalam unggahan lainnya di hari yang sama, BMKG mengungkapkan bahwa pada Kamis, 2 November 2023 pukul 07.00 WIB sampai Jumat, 3 November 2023 pukul 07.00 WIB, secara umum cuaca wilayah Jabodetabek diprediksi berawan. "Untuk Bogor, Bekasi, Depok, Tangerang, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara berpotensi hujan ringan," tulis BMKG.

Sementara itu pada Jumat, 3 November 2023 pukul 07.00 WIB hingga Sabtu, 4 November 2023 pukul 07.00 WIB, secara umum wilayah Jabodetabek diprediksi hujan ringan dengan Bogor berpotensi hujan sedang. Sedangkan untuk besok, BMKG melaporkan cuaca cerah berawan terjadi di seluruh wilayah Jakarta, pada pagi hingga siang hari, Jumat, 3 November 2023.

BMKG memprakirakan tak ada hujan yang akan turun hingga malam hari di seluruh wilayah DKI Jakarta. Sementara, di keempat kota penyangga Jakarta, BMKG memperingatkan adanya potensi hujan disertai petir dan angin kencang di wilayah Depok, Bekasi, dan Bogor.

"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang yang dapat terjadi pada skala lokal antara siang hingga menjelang malam hari di sebagian wilayah Kab dan Kota Bogor, Kota Depok, Kab dan Kota Bekasi," jelas BMKG di peringatan dini cuaca besok, Jumat, 3 November 2023 di laman resminya.

 

3 dari 4 halaman

Penyebab Cuaca Panas Ekstrem

Namun, cuaca Jumat pagi, langit berawan menyelimuti wilayah Bekasi, Bogor, dan Depok, sedangkan Tangerang cerah berawan. BMKG mengimbau, masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan atau pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.

Sejumlah wilayah Indonesia mengalami fenomena suhu panas yang cukup terik yang esktrem pada siang hari dalam beberapa bulan terakhir.  BMKG dalam keterangan resminya, menyatakan secara umum, fenomena suhu panas terik tersebut terjadi karena dipicu oleh beberapa kondisi dinamika atmosfer.

Saat ini kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia terutama di Jawa hingga Nusa Tenggara (termasuk Jabodetabek), didominasi oleh kondisi cuaca yang cerah dan sangat minimnya tingkat pertumbuhan awan terutama pada siang hari.

"Kondisi ini tentunya menyebabkan penyinaran matahari pada siang hari ke permukaan bumi tidak mengalami hambatan signifikan oleh awan di atmosfer, sehingga suhu pada siang hari di luar ruangan terasa sangat terik," tulis BMKG, dikutip dari kanal Surabaya Liputan6.com, 3 Oktober 2023.

4 dari 4 halaman

Imbauan BMKG untuk Masyarakat

Seperti diketahui, bahwa saat ini sebagian besar wilayah Indonesia terutama di selatan ekuator masih mengalami musim kemarau dan sebagian lainnya akan mulai memasuki periode peralihan musim pada periode Oktober-November ini, sehingga kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari.

Meski begitu, fenomena astronomis ini tidak berdiri sendiri dalam mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis atau ekstrem di permukaan bumi. Sejumlah faktor lain seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara memiliki dampak yang lebih besar juga terhadap kondisi suhu terik di suatu wilayah seperti yang terjadi saat ini di beberapa wilayah Indonesia.

Kondisi fenomena panas terik ini saat itu diprediksikan masih dapat berlangsung dalam periode Oktober, mengingat kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari.

BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh terutama bagi warga yang beraktifitas di luar ruangan pada siang hari supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan dan dampak buruk lainnya.

Â