Sukses

Dian Sastrowardoyo Bergaun Motif Batik Rancangan Anak Prabowo Saat Premier Gadis Kretek

Penampilan Dian Sastrowardoyo di gala premier serial Netflix, Gadis Kretek sukses mencuri atensi. Dalam acara yang digelar pada 1 November 2023 tersebut, pemeran Dasiyah atau Jeng Yah tersebut berbalut gaun motif batik parang dengan nuansa silver.

Liputan6.com, Jakarta - Penampilan Dian Sastrowardoyo di gala premier serial Netflix, Gadis Kretek sukses mencuri atensi. Dalam acara yang digelar pada 1 November 2023 tersebut, pemeran Dasiyah atau Jeng Yah tersebut berbalut gaun motif batik parang dengan nuansa silver.

Gaun bertali spaghetti yang dikenakan Dian Sastro, begitu ia akrab disapa, merupakan rancangan dari putra Prabowo, Didit Hediprasetyo. Penampilan aktris "Ada Apa Dengan Cinta?" tersebut ditata oleh stylist Hagai Pakan dan rambutnya ditata oleh hairstylist Ichanaa.

Penampilannya dilengkapi dengan tas tangan mini dan perhiasan dari Bulgari. Sedangkan makeup Dian dipoles oleh makeup artist ternama Indonesia, Ryan Ogilvy.

Melalui akun Instagram pribadinya, Ryan menulis bahwa riasan Dian saat premier Gadis Kretek adalah perfect vibrant red lip makeup looks. Seperti namanya, Ryan memulaskan lipstik merah yang mempercantik tampilan Dian.

Dian Sastro melalui akun Instagram pribadinya juga mengunggah sederet momen saat gala premier Gadis Kretek tersebut. Ia pun mengungkapkan antusiasmenya mengenai momen itu.

"Unveiling dreams on the red carpet ✨Thank you for coming and witnessing our labor of love last night. Starting today, we can all find Jeng Yah on Netflix. Enjoy the show❤️ (Mengungkap mimpi di karpet merah ✨Terima kasih telah datang dan menyaksikan jerih payah cinta kami tadi malam. Mulai hari ini, kita semua bisa menemukan Jeng Yah di Netflix. Nikmati pertunjukannya❤️," bunyi keterangan dalam unggahannya pada Kamis, 2 November 2023.

2 dari 4 halaman

Serial Gadis Kretek Tayang di Busan International Film Festival 2023

Serial Gadis Kretek tayang perdana di Busan International Film Festival 2023 (BIFF 2023) yang digelar di Busan, Korea Selatan, pada Rabu, 4 Oktober 2023. Sebagian besar pemain beserta sutradara serial ini pun tampil di karpet merah di salah satu festival film bergengsi di Asia dan bahkan di dunia tersebut. 

Dalam unggahan Insta Story di akun Instagram @hagaipakan pada Rabu, 4 Oktober 2023, mereka yang terlihat tampil di karpet merah adalah Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Putri Marino, Rukman Rosadi dan duet sutradara Kamila Andini dan Ifa Isfansyah. Beberapa dari mereka terlihat mengenakan kain batik.

Dian tampil menawan memakai kebaya warna biru tua dengan motif warna putih dan biru muda dan kain batik warna cokelat sebagai bawahan. Lalu Ario Bayu memakai tuksedo hitam, kemeja putih sebagai inner dan celana panjang cokelat tua. Kemudian Rukman Rosadi mengenakan jas dan celana panjang biru tua dengan kemeja putih untuk inner.

3 dari 4 halaman

Gadis Kretek Tayang di Netflix

Serial Gadis Kretek atau Cigarette Girl yang dibintangi Dian Sastrowardoyo tayang perdana di Netflix pada 2 November 2023. Serial ini mengambil kisah adaptasi dari novel berjudul sama karya Ratih Kumala yang disutradarai pasangan suami istri Kamila Andini dan Ifa Isfansyah.

Selain Dian Sastro, serial ini juga diperankan oleh aktor-aktor ternama Indonesia mulai dari Ario Bayu, Tissa Biani, Ine Febriyanti, Winky Wiryawan, Sheila Dara, Ibnu Jamil, Rukman Rosadi, Nungki Kusumastuti, Dimas Aditya, Pritt Timothy, Tutie Kirana, Arya Saloka dan masih banyak lagi.

Serial ini menceritakan kisah cinta dengan latar belakang industri kretek era 1960-an. Dikutip dari kanal Regional Liputan6.com, 11 Agustus 2023, sebagai penulis cerita, Ratih Kumala juga turut andil dalam serial ini sebagai penulis naskah. Naskah yang ia tulis tersebut dikerjakan bersama Tanya Yuson, Kanya K Priyanti, dan Ambaridzki Ramadhantyo.

Melansir laman resmi Netflix, serial ini menghadirkan tokoh Dasiyah yang diperankan oleh Dian Sastrowardoyo. Ia adalah perempuan visioner yang gemar meracik saus rokok kretek.

Tokoh lain yang menjadi fokus utama pada serial ini adalah Soeraja yang diperankan oleh Ario Bayu. Dasiyah dan Soeraja terlibat dalam kisah cinta yang terseret peristiwa besar dalam sejarah Indonesia.

Berpuluh-puluh tahun kemudian, perjumpaan anak Soeraja yang bernama Lebas dengan Arum membawa mereka mengarungi perjalanan mengungkap masa lalu dan rahasia yang selama ini dipendam. Tokoh Lebas akan diperankan oleh Arya Saloka, sedangkan tokoh Arum diperankan oleh Putri Marino.

4 dari 4 halaman

Dian Sastrowardoyo Sempat Depresi Saat Dalami Karakter

Dikutip dari Showbiz Liputan6.com, pengemasan ekstra dan penggarapan kisah yang matang ini juga tecermin dari bintang serial ini, yakni Dian Sastrowardoyo. Didapuk menjadi peran utama perempuan bernama Dasiyah atau Jeng Yah, Dian Sastro mengungkap pendalaman karakter yang tak mudah.

"Ternyata rancangan beliau ini (Kamila Andini) sangat jauh dari diri saya yang sebenarnya, sehingga saya jadi merasa mendapat tantangan yang besar sekali, tetapi juga kesempatan untuk bisa eksplor dan bagaimana saya bisa approach karakter (Darsiyah) ini," ungkap lawan main Aryo Bayu tersebut pada konferensi pers Gadis Kretek di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu, 1 November 2023.

Menurut pengakuan Dian, masuk ke karakter Jeng Yah sempat membuat ia depresi. Mengingat, kepribadian asli Dian dengan karakternya dalam serial ini yang jauh berbeda.

"Jadi itunya sih untuk masuk situ pertama-tama depresi banget sementara aku kan orang yang seneng hangout sama temen-temen, pergi jalan-jalan, jadi ini sesuatu yang jauh banget dari diri aku," ungkap Dian Sastro kepada awak media di konferensi pers serialnya itu.

Pada konferensi pers tersebut, Dian Sastro juga mengungkap sebuah fakta mengenai perjuangannya mendalami peran yang diembannya dalam serial ini. "Untuk memerankan Darsiyah, saya berhenti ketemu sama teman-teman saya sekitar enam bulan, saya berhenti bersosialisasi, saya berhenti berolahraga lari dan tenis yang saya suka banget," aku Dian Sastro mengenai pendalaman perannya.

"Karena saya pengen melatih badan saya untuk beralihnya kayak orang di zaman itu di mana perempuan itu gak banyak aktivitasnya," sambungnya.