Sukses

Bayangan Rembulan Terefleksi dalam Koleksi Teranyar Sebastian Gunawan

Sebastian Gunawan dan Cristina Panarese melalui lini SEBASTIANred mempersembahkan koleksi teranyar yang bertajuk "Ombra Lunare". Inspirasi koleksi 2023/2024 ini merujuk pada tajuk yang diambil dari bahasa Italia, bila diterjemahkan berarti "Bayangan Rembulan".

Liputan6.com, Jakarta - Sebastian Gunawan dan Cristina Panarese melalui lini SEBASTIANred mempersembahkan koleksi teranyar yang mengusung tajuk "Ombra Lunare". Inspirasi koleksi 2023/2024 ini merujuk pada tajuk yang diambil dari bahasa Italia, bila diterjemahkan berarti "Bayangan Rembulan".

"Ketika bulan itu penuh dan setengah, itu kan bisa memengaruhi mood. Sinarnya akan mengubah sekeliling," kata Sebastian Gunawan di The Langham, Jakarta, Kamis, 2 November 2023.

Seba, begitu ia akrab disapa, menerangkan lebih lanjut soal inspirasi bayangan bulan yang terefleksi dalam koleksinya. "Kalau bulan purnama, biasanya kalau kita di hutan sinarnya akan lebih terang, di danau sinarnya juga akan lebih jelas," ungkapnya.

"Bagi saya sebenarnya, bayangan bulan itu sangat memengaruhi segala sesuatunya, termasuk mood, warna, dan juga karakter orang," jelas desainer ternama Indonesia tersebut.

Cahaya bulan purnama menebarkan keindahan dan ketenangan, menyuguhkan siluet dan bias warna yang elegan dan anggun. Gradasi bayangnya menampilkan kelembutan, menciptakan tekstur karena refleksi kilau yang gemerlap.

Koleksi ini menampilkan 50 set rancangan feminin dan modern. Seba dan Christina banyak bermain dengan warna yang menggambarkan inspirasi mereka, mulai dari hitam, abu-abu, kuning layaknya sinar bulan penuh, hingga hijau tosca.

Ada pula warna-warna terang yang meredup seolah-olah pengaruh bayang rembulan seperti warna frosty green hingga broken white. Sentuhan biru indigo turut hadir yang merepresentasikan warna permukaan samudera di bawah sinar rembulan.

2 dari 4 halaman

Representasi Ragam Karakter

Cristina Panarese mengungkapkan bulan itu bisa misterius, romantis, menarik, hingga energik yang diekspresikannya melalui koleksi Ombra Lunare. Seba menimpali bahwa karakter-karakter tersebut memengaruhi banyak aspek yang menarik, yang diimplementasikan dalam setiap rancangan

"Memang kali ini, banyak siluet yang cukup berbeda karena ini ready-to-wear, banyak pakaian yang sifatnya ada yang feminin, lebih easy to wear, bukan yang kayak koleksi saya yang Signature," ungkap Seba.

Rancangan ini menyuguhkan elemen-elemen yang dapat saling diatur padu padannya, sebut saja cropped jacket dengan celana palazzo, overall long skirt dengan bra top, cropped kemeja berlengan lengkung sepeti bulan sabit yang bisa dikenakan dengan rok mini atau celana panjang high-waisted.

"Christina dan saya kali ini mengeluarkan siluet yang berbeda, dari mini, panjang, 3/4, jas, celana, kemeja," tambahnya.

Elemen lain yang melengkapi koleksi ini adalah corset dress, gaun mini mod look, gaun panjang, dan rok panjang bertingkat. Siluet lengan dibuat romantis berbentuk bishop sleeve, lalu siluet rok konsisten, ramping di pinggang dan melebar lembut sampai lutut hingga menutup kaki.

3 dari 4 halaman

Pemilihan Bahan hingga Ornamentasi

Koleksi ini menghadirkan busana yang dibalut bahan-bahan bertekstur seperti jacquard, sifon, crepe, dan tulle. Tanda mewahnya malam dihadirkan dengan pilihan bahan hitam bertekstur keperakan, ada juga aksen glitz dan beads pada bahan untuk memberi suasana malam elegan.

Gradasi bayang rembulan diterapkan ke atas rancangan rok panjang overall, berupa pergeseran warna hitam ke putih yang indah. "Untuk gambaran warna ketika full moon, kita pilih broken white, karena warna putih di bawah bulan purnama tidak benar-benar putih," terang Cristina.

Ia menambahkan setiap rancangan tak lepas dari sentuhan kinerja artisan yang halus, seperti ornamentasi tata floral 3D menghiasi gaun yang permukaan bahannya penuh bertabur flora. Pada satu cropped top sifon, permukaannya diberi sulur-sulur beads yang pada akhir ujung bawahnya diperkaya dengan embroidery.

Peragaan busana dari koleksi ini ditampilkan dalam program Fashion Soiree. Ini merupakan hasil kerja sama The Langham, Jakarta, dengan IPMI (Ikatan Perancang Muda Indonesia).

4 dari 4 halaman

Ready-to-Wear

SEBASTIANred didirikan pada 2000 sebagai label ready-to-wear deluxe. Lini ini diciptakan untuk pasar yang lebih luas, yang ingin berpenampilan easy tetapi tetap memiliki keinginan akan pakaian-pakaian yang berdetail dan craftmanship khas Sebastian Gunawan.

"SEBASTIANred adalah lini saya bersama Christina, tapi yang lebih banyak digarap Christina, saya lebih ke technical dengan warna-warna yang tidak seperti Sebastian Signature," ungkap Seba.

Pada Juli 2023 lalu, Seba menyulap kelut melut situasi kehidupan akibat pandemi Covid-19 yang menjadi inspirasinya dalam 91 koleksi karya yang kaya warna, bentuk, dan motif. ""Metaphor" merupakan kiasan, berawal dari apa yang kita alami di kehidupan setelah pandemi, makanya di koleksi ini ada motif kotak, gelombang, lurus, bulat, dan juga bunga," ujar Seba pada peluncuran "Metaphor" di Grand Ballroom, Hotel Mulia, Jakarta, Selasa, 18 Juli 2023. 

Dengan lini Sebastian Gunawan Signature, mengambil konsep berpikir ini sebagai proses kreatifnya. Gaun-gaun yang dihadirkan terdiri dari cocktail dress hingga evening dress menggunakan bahan-bahan seperti silk crepe, taffeta, jacquard, dan tulle.