Sukses

Kebakaran di Kaki Gunung Rinjani Hanguskan 95 Hektare Hutan Gomongan, Pendaki Diminta Waspada

Meski kebakaran terjadi di kaki Gunung Rinjani, pihak balai taman nasional belum melarang pendaki untuk memasuki kawasan itu.

Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran hutan kembali terjadi. Lokasinya kali ini berada di kaki Gunung Rinjani, Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Berdasarkan keterangan Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diterima Liputan6.com, Jumat (3/11/2023), titik api terpantau oleh petugas sejak Kamis, 2 November 2023, pukul 07.30 WITA. Kebakaran itu telah menghanguskan 95 hektare Hutan Gomongan.

Pemadaman terus diupayakan dengan menggunakan air yang bersumber dari pemerintah desa. Upaya pengendalian dilakukan dengan cara membuat ilaran (sekat api) di sekitar lokasi kaki gunung guna memperkecil kemungkinan meluasnya titik api. Sementara, upaya pengamanan dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari anggota TNI dan Polri.

Di sisi lain, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTN Gunung Rinjani) meminta para pendaki tetap berhati-hati dan waspada menyusul kebakaran hutan di areal Resort Sembalun, SPTN wilayah II TMGR. "Para pengunjung dimohon agar bijak dalam menggunakan perapian dan sebelum meninggalkan area camping, pastikan perapian sudah padam sempurna," demikian pernyataan pihak balai di akun Instagram @btn_gn_rinjani.

Pihak balai sebelumnya melaporkan bahwa Kasatnit Perlindungan dan Pengamanan SPTN II TNGR memantau titik api sejak selasa, 31 Oktober 2023. Tim Terpadu Dalkarhutla mencoba mengendalikan kebakaran hutan yang terjadi, tetapi hingga Rabu, 1 November 2023, api belum bisa dipadamkan.

"Penyebab kebakaran masih belum diketahui secara pasti. Adapun jenis vegetasi yang terbakar diantaranya semak, perdu, rumput dan dedaunan kering, pohon, pohon bakbakkan, cemara gunung, saropan, dll," demikian keterangan BTN Gunung Rinjani lewat Instagram pada 1 November 2023.

2 dari 4 halaman

Terpantau 5 Titik Api

Dilansir dari Antara, BTN Gunung Rinjani mengungkapkan masih terdapat lima titik api yang berada di sebelah utara atas lereng kawasan kebakaran lahan Gunung Rinjani.

"Berdasarkan hasil pengamatan visual dengan drone serta digitalisasi melalui aplikasi pemetaan lokasi titik api berada pada jarak 7,5 kilometer dari pemukiman warga terdekat dan berjarak 3,4 kilometer dari jalur pendakian resort Sembalun," kata Tim Penanggung Jawab Kebakaran Lahan TNGR Lalu Santawana, di Mataram, Jumat.

Upaya pengendalian dilakukan tim dengan membuat ilaran api di sekitar lokasi Abangan dan Malatan, yang kemungkinan akan dilalui jika titik api terus meluas. Namun, tim mengalami kendala di lapangan karena kecepatan angin relatif tinggi sehingga kebakaran meluas dengan cepat dan vegetasi mudah terbakar serta topografi curam.

"Api belum bisa padam semua, karena kondisi lokasi titik api tersebut yang menyebabkan laju api cukup kencang serta kondisi topografi yang curam dan terjal," katanya.

Sebelumnya, BTN Gunung Rinjani menyatakan laporan sementara perkiraan luas areal yang terbakar di lokasi Hutan Gomongan, Desa Sembalun, yang berada dalam kawasan hutan Gunung Rinjani, mencapai 55 hektare pada Rabu, 1 November 2023.

3 dari 4 halaman

Pendaki Gunung Rinjani Meninggal

Kabar duka sebelumnya disampaikan BTN Gunung Rinjani melalui sebuah unggahan di akun Instagram resmi pada Minggu, 29 Oktober 2023. Seorang pendaki meninggal dunia di kawasan pendakian Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Pihak balai menerima laporan kematian pendaki itu dari seorang pemandu pada Sabtu, 28 Oktober 2023. Pendaki yang ditemukan di Banyu Urip tersebut kemudian dibawa turun sampai Kebun Jeruk jalur wisata pendakian Torean oleh guide dan kedua rekan pendaki dalam rombongannya.

"Menurut informasi, korban terlihat kelelahan saat berjalan, lalu duduk sebentar, dan langsung meninggal di tempat. Korban atas nama inisial Ald (66) Warga Desa Semoyang, Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah," lanjut keterangan tersebut.

Usai mendapat informasi dan berkoordinasi, sekitar pukul 12.00 WITA, tim penyelamat TNGR berangkat bersama enam orang porter dan satu orang tenaga medis untuk menjemput. Tim tiba di Pos Birisan Nangka sekitar pukul 13.30 WITA dan melanjutkan perjalanan ke lokasi Kebun Jeruk.

"Sekitar pukul 18.30 WITA, tim evakuasi bersama korban tiba di Desa Torean dan selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Senaru," tambah keterangan tersebut.

 

4 dari 4 halaman

Imbauan Pihak Balai

Setiba di Puskesmas Senaru sekitar pukul 19.21 WITA, korban langsung diperiksa tenaga medis. Jenazah diserahterimakan kepada pihak keluarga untuk dibawa ke rumah duka sekitar pukul 20.05 WITA.

"Semeton Rinjani, demi keamanan, kenyamanan, dan keselamatan bersama, dihimbau untuk para pendaki agar tetap memperhatikan dan mengikuti SOP pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani," sambung keterangan itu.

Pihak TNGR juga mengimbau pendaki untuk selalu menggunakan kelengkapan pendakian yang memadai, serta membawa cukup persediaan logistik. Saat merasa lelah, pendaki diimbau tidak memaksakan diri melanjutkan perjalanan.

"Istirahatlah sejenak untuk mengisi tenaga dan kemudian melanjutkan perjalanan kembali. Karena tujuan yang sesungguhnya ketika mendaki adalah kembali pulang ke rumah, lalu berkumpul bersama keluarga dan orang-orang tersayang," tutup keterangan itu.

Sebelum ini, seorang warga negara asing (WNA) asal Portugal dilaporkan terjatuh di kawah di puncak Gunung Rinjani pada 19 Agustus 2023. Kecelakaan di Gunung Rinjani ini terjadi sesaat setelah pendaki berswafoto di tepi jurang puncak Rinjani.