Liputan6.com, Jakarta - Ajinomoto Group meluncurkan slogan baru, Health Provider. Dua kata itu menjadi komitmen perusahaan untuk menyehatkan tak hanya manusia, tetapi juga lingkungan.
"Health Provider adalah slogan baru perusahaan yang kami ciptakan, yang bermakna kesehatan manusia, kesehatan bumi, kesehatan masyarakat," kata Presiden Direktur Ajinomoto Indonesia Shinichi Matsumoto dalam peluncuran di pabrik Ajinomoto Mojokerto, Rabu, 1 November 2023.
Slogan itu diterjemahkan menjadi dua program utama perusahaan dalam menerapkan prinsip keberlanjutan. Pertama di bidang kesehatan. Lewat health provider for human being, perusahaan asal Jepang itu menargetkan bisa memperpanjang angka harapan hidup sehat di Indonesia. Sementara, dalam payung health provider for earth, mereka menargetkan bisa mengurangi dampak lingkungan sebesar 50 persen.
Advertisement
"Kami ingin berikan perspektif baru akan pentingnya jaga kesehatan dan lingkungan. Ajinomoto harapkan dukungan bapak ibu semua agar inisiatif ini bisa jadi inspirasi bagi masyarakat luas demi masyarakat yang lebih baik," ujarnya.
Sejumlah agenda dilakoni untuk mencapai kedua target tersebut. Matsumoto menjelaskan dalam usaha meningkatkan angka harapan hidup sehat, Ajinomoto merilis produk bumbu yang mengandung rendah garam serta tepung bumbu rendah minyak. "Kami sangat ingin manusia Indonesia sehat," ucapnya.
Sementara, dalam kaitan pencapaian target lingkungan, pihaknya melakukan beragam upaya. Masalah sampah plastik misalnya, mereka mencoba mengurangi kemasan plastik tak perlu dan mengalihkan kemasan plastik menjadi kemasan kertas walau baru satu lini produksi.
"Kami menjalankan program pengurangan plastik untuk memecahkan masalah polusi laut (karena sampah plastik)," kata Matsumoto.
Â
Gandeng Masyarakat Luas Lewat Program Masak
Wakil Presiden Direktur PT Ajinomoto Indonesia Takuro Seguchi menerangkan upaya menyehatkan masyarakat tidak hanya dilakukan di internal, tetapi juga menggandeng masyarakat berpartisipasi. Mereka memiliki dua agenda unggulan untuk menginseminasi pengetahuan tentang nutrisi.
Pertama lewat School Lunch Program (program makan siang sekolah) yang dimulai sejak 2018. Bergerilya ke pesantren-pesantren di Pulau Jawa, mereka berbagi kiat ke pihak sekolah tentang menyediakan menu makanan bergizi yang sehat dan juga enak. Enak jadi kata kunci agar anak-anak sekolah mau menyantapnya.
"Program makan siang sekolah dapat meningkatkan asupan protein, menurunkan anemia, dan menyeimbangkan nutrisi, demi mewujudkan Generasi Emas 2045," imbuh Seguchi.
Perusahaan juga menggandeng ibu-ibu PKK untuk menginseminasi soal nutrisi ke level rumah tangga lewat program Gembira alias Gerakan Masak Bergizi. Lewat beberapa event di sejumlah kota, pihaknya berusaha berbagi menu masakan simpel tetapi enak agar bisa dipraktikkan para ibu di rumahnya masing-masing.
"Kami bertranformasi menjadi Health Provider. Kami memiliki nilai sosial untuk manusia, membuat solusi atas masalah nutrisi. Dengan menyeimbangkan nutrisi dan gaya hidup sehat, penyakit tidak menular seperti hipertensi bisa ditekan," ucapnya.
Advertisement
Upaya Meminimalkan Dampak Lingkungan
Di sektor lingkungan, Seguchi menerangkan sejumlah upaya yang diambil pihaknya untuk lebih menyehatkan Bumi. Salah satunya dengan mengurangi penggunaan plastik pembungkus di dalam karton. Usaha itu diklaim bisa mengurangi 599 ton sampah plastik per tahun.
Mereka juga berinovasi dengan kemasan kertas untuk produk MSG mereka. Selain itu, bermitra dengan pihak ketiga untuk mengelola sampah plastik yang dihasilkan.
Sementara terkait penurunan polusi udara, pihaknya menargetkan bisa mengurangi emisi karbon hingga 60 persen pada 2030. Banyak cara dilakukan untuk mencapai target tersebut, mulai dari menggunakan panel surya sebagai sumber energi, mengganti bahan bakar untuk boiler, dan menggunakan peralatan yang lebih efisien di masa depan.
"Kami mengganti boiler dari menggunakan batubara menjadi biomassa. Sejak Oktober 2023, kami mulai menggunakan biomassa yang akan menjadi kekuatan utama penurunan emisi gas rumah kaca pada 2030," kata Seguchi.
Pihaknya juga memperhatikan soal penggunaan air. Pihaknya menargetkan bisa mengurangi penggunaan air hingga 80 persen pada 2030 dengan beragam cara, mulai dari efisiensi penggunaan air hingga menabung air.
Penerapan Ekonomi Sirkular
Di samping, pihaknya memastikan limbah cair yang dibuang tidak mencemari lingkungan, dalam hal ini patuh pada standar ambang batas yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur terkait limbah cair yang akan dibuang ke Sungai Brantas.
"Kami juga memproduksi sabun cuci tangan berbasis asam amino agar tidak mencemari air," tambah Seguchi.
Yang tak terlupakan adalah penerapan ekonomi sirkular. Setiap pabrik diharapkan bisa menghasilkan sampah seminimal mungkin. Karena itu, pihaknya memanfaatkan hasil samping produksi menjadi produk yang berguna untuk pihak lain.Â
Seguchi mencontohkan hasil samping dari produk bumbu misalnya dimanfaatkan menjadi pupuk. Produk pupuk daun dan pupuk cair tanaman, Ajifol dan Amina, kemudian dipasarkan ke petani untuk meningkatkan produktivitas kebun atau sawah mereka.
Saat mengunjungi pabrik di Mojokerto, mereka menunjukkan satu lahan di sudut kawasan pabrik yang dimanfaatkan untuk meriset kualitas pupuk yang dihasilkan. Mereka menguji coba pemupukan menggunakan drone agar lebih efisien dalam pemberiannya.
Advertisement