Sukses

Viral Pesan Menyentuh Anak-Anak yang Ikut Aksi Damai Bela Palestina di Tengah Serangan Israel

Di rekaman berdurasi 1 menit dan 1 detik, anak-anak yang ikut dalam aksi damai itu ditanya apakah mereka punya pesan untuk "rekan sebaya" di Palestina.

Liputan6.com, Jakarta - Dukungan untuk Palestina terus mengalir dari berbagai pelosok dunia. Aksi damai demi membela negara itu di tengah serangan Israel pun berlangsung di banyak kota, termasuk London, Inggris. Dari sana, video anak-anak yang turut serta dalam gerakan itu jadi viral di dunia maya.

Rekamannya dibagikan akun TikTok @goub, baru-baru ini. Di klip berdurasi 1 menit dan 1 detik tersebut, ia kedapatan bertanya pada anak-anak apakah mereka punya pesan untuk "rekan sebaya" di Palestina? Salah satunya kedapatan menjawab, "Bebaskan Palestina."

Ia juga bertanya pertanyaan yang sama pada seorang anak yang terlihat memegang bendera Palestina, yang dijawab, "Kami harap kalian merasa lebih baik di Palestina." Yang lain mengatakan, "Tetap kuat, dan ingatlah kalian akan bebas." Si TikToker juga memuji anak itu, mengatakan, "Kamu adalah pahlawan karena berani berada di sini (aksi damai)."

Rekaman selanjutnya memperlihatkan salah seorang anak perempuan berkata, "Mereka (anak-anak Palestina) seharusnya mendapat makanan, bukan malah diusir dari rumah mereka." Anak perempuan di sampingnya melanjutkan, "Kami menyayangi kalian, kalian adalah keluarga kami."

"Jangan khawatir karena bantuan akan segera tiba. Ini akan segera berakhir," sebut anak lelaki yang jadi penutup rekaman tersebut. Video yang sudah mengumumpulkan hampir tiga juta penayangan itu menuai banyak komentar. "Merinding banget dengarnya. Free Palestine," kata salah satu pengguna.

Ada juga warganet yang berkomentar, "'Kamu adalah pahlawan karena berada di sini. Kamu tahu itu kan?' 'Benarkah?'" 🥺 Kamu baru saja mendorong anak itu untuk selalu memiliki keberanian membela apa yang benar!"

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menyindir Suella Braverman

Lebih lanjut, seorang pengguna TikTok berkomentar, "😭😭😭😭 Hati anak-anak begitu suci 😭😭😭." "Saya menangis kejer menonton ini. Semoga mimpi buruk ini cepat berakhir," sambung yang lain.

"Sesulit apapun kondisinya, salah satu bagian terbaik dari semuanya adalah seberapa besar cinta yang ditunjukkan. Kadang-kadang sulit untuk dilihat, tapi itu (rasa cinta) tetap hidup," kata seorang warganet.

Di kolom komentar, si pengunggah video juga mengkritik Suella Braverman, Menteri Dalam Negeri Inggris. Mengutip SkyNews, Sabtu (4/11/2023), Braverman dilaporkan menggambarkan aksi damai mendukung warga Palestina sebagai "pawai kebencian."

Ia berkata, "Apa yang kita lihat selama beberapa akhir pekan terakhir, yang mana puluhan ribu orang turun ke jalan menyusul pembantaian orang-orang Yahudi, satu-satunya korban jiwa Yahudi terbesar sejak Holocaust, meneriakkan penghapusan Israel dari peta."

Karena itu, si pengunggah video menulis, "Shame on you, Suella Braverman." Beberapa warganet sepakat, yang mana salah satunya menulis, "Ia seharusnya malu dan turun dari jabatannya."

3 dari 4 halaman

Tuntut Gencatan Senjata

Mengutip Independent, puluhan ribu pengunjuk rasa pro-Palestina telah menghadiri demonstrasi di seluruh Inggris sejak Israel kembali melancarkan serangannya ke Gaza dalam beberapa pekan terakhir. Ribuan orang diperkirakan akan kembali melakukan unjuk rasa di London hari ini, Sabtu.

Aktivis akan turun ke jalan untuk tiga akhir pekan berturut-turut, menyerukan gencatan senjata segera karena Israel terus-menurus melakukan pengeboman di Gaza. Selain melalui aksi damai, dukungan untuk Palestina juga diberikan di jagat maya, menggunakan semangka jadi simbol solidaritas pada negara itu.

Lalu, bagaimana buah menyegarkan ini bisa muncul sebagai simbol solidaritas pada negara Timur Tengah itu? Mengutip TIME, 1 November 2023, penggunaan semangka sebagai simbol solidaritas pada Palestina bukanlah hal baru.

Ini pertama kali muncul setelah Perang Enam Hari pada 1967, ketika Israel menguasai wilayah tepi barat dan Gaza, serta mencaplok bagian timur Yerusalem. Saat itu, pemerintah Israel menjadikan pengibaran bendera Palestina di Gaza dan wilayah tepi barat sebagai pelanggaran pidana.

 

4 dari 4 halaman

Larangan Pengunaan Bendera Palestina

Menghindari konsekuensi hukum, warga Palestina mulai menggunakan semangka karena, ketika dibelah, buah tersebut mengemban warna bendera nasional negara itu: merah, hitam, putih, dan hijau.

Israel mencabut larangan penggunaan bendera Palestina pada 1993 sebagai bagian dari Perjanjian Oslo. Ini mencakup pengakuan timbal balik antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina, juga merupakan perjanjian formal pertama yang mencoba menyelesaikan konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

Bendera tersebut dianggap mewakili Otoritas Palestina, yang akan mengelola Gaza dan wilayah tepi barat. Setelah perjanjian tersebut, New York Times mengulas peran semangka sebagai simbol selama pelarangan bendera.

"Di Jalur Gaza, di mana para pemuda pernah ditangkap karena membawa irisan semangka yang menunjukkan warna merah, hitam, putih, dan hijau, tentara hanya berdiam diri, dengan sikap bosan, saat prosesi pengibaran bendera yang pernah dilarang berlangsung," tulis jurnalis Times, John Kifner.

Penggunaan semangka sebagai simbol muncul kembali pada 2021, menyusul keputusan pengadilan Israel bahwa keluarga Palestina yang tinggal di wilayah Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur akan diusir dari rumah mereka untuk dijadikan pemukiman warga mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini