Liputan6.com, Jakarta - Gunung Talamau adalah gunung tertinggi di Sumatera Barat yang terletak di Kabupaten Pasaman Barat, berdampingan dengan Gunung Pasaman. Gunung Talamau berketinggian 2.920 mdpl yang termasuk dalam tipe gunung api tidak aktif.
Gunung Talamau tercatat sebagai geosite-nya kawasan geopark di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat. Gunung tersebut telah banyak dikunjungi oleh wisatawan terutama para pencinta alam dan pendakian gunung.
Baca Juga
Masih banyak hal mengenai Gunung Talamau selain lokasi dan ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Talamau yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Sabtu, 4 November 2023.Â
Advertisement
1. Dulunya Bernama Gunung Ophir
Mengutip dari laman Gunung Bagging, titik awal menuju Talakmau sebelumnya dikenal sebagai Gunung Ophir pada zaman Belanda dengan puncak tertinggi bernama Tella Maau atau Talakmau. Namun sekarang hanya dieja 'Talamau' oleh sebagian besar masyarakat setempat.
Yang menarik, nama Ophir itu sendiri berasal dari bahasa Ibrani, Ofir, artinya "daerah yang kaya akan emas". Penamaan ini diawali dari kisah yang tertulis di kitab perjanjian lama yang menyebutkan tentang negeri asal dari berkilo-kilo emas yang diterima oleh Raja Salomo atau Sulaiman, dari Hiram, Raja Tirus.
Diceritakan bahwa negeri tempat emas tersebut berasal merupakan negeri yang diberkati Tuhan dengan kekayaan emas dan tanah yang subur. Kisah ini lalu menyebar di antara para banyak petualang dan ilmuwan Eropa.Â
2. Butuh 3 Hari Pendakian
Titik pertama pendakian berlokasi di desa ramah Pinagar yang berjarak kurang dari 30 menit berkendara dari Simpang Empat. Pendakiannya cukup berat jika mempertimbangkan titik awal yang rendah yakni 274 mdpl.
Jalurnya cukup bersih berkat relawan setempat yang menjaga kondisinya tetap baik. Anda memerlukan setidaknya tiga hari penuh pendakian dan dua malam berkemah. Untuk mencapai puncak dan turun kembali idealnya empat hari tiga malam di gunung bagi mereka yang memiliki waktu cukup.
Dimungkinkan untuk mengatur sepeda motor trail dari Pinagar hingga melalui perkebunan kelapa sawit dan ladang jagung sejauh Pos Harimau di ketinggian 682 mdpl. Meskipun ini menghemat beberapa jam, Anda mungkin masih memerlukan tiga hari penuh agar gunung ini berfungsi dengan baik dan memiliki cukup waktu untuk menjelajahi area puncak sehingga tidak memberikan manfaat yang besar.
Untungnya ada banyak sumber air di dekat jalan setapak sehingga Anda hanya perlu khawatir untuk membawa cukup air untuk hari pertama ditambah sedikit tambahan jika terjadi keadaan darurat.
Advertisement
3. Terdapat 13 Telaga
Di bawah puncak gunung pada ketinggian sekitar 2.750 m, terdapat 13 telaga. Nama-nama telaga diambil berdasarkan beberapa cerita legenda yang diyakini oleh penduduk di sekitar Gunung Talamau.
Telaga tersebut antara lain: Talago Biru, Talago Buluah Parindu, Talago Cindua Mato.Talago Imbang Langik, Talago Lumuik, Talago Mandeh Rubiah, Talago Puti Bungsu, Talago Puti Sangka Bulan, Talago Rajo Dewa, Talago Satwa, Talago Siuntuang Sudah, Talago Tapian Puti Mambang Surau, dan Talago Tapian Sutan Bagindo.
Konon dari tiga belas telaga yang ada, hanya sembilan telaga yang dapat dijumpai oleh para pendaki. Empat telaga lainnya sulit untuk bisa dilihat secara langsung para pendaki.
4. Gunung Talamau Memiliki Air Terjun
Gunung Talamau juga memiliki air terjun dengan ketinggian lebih dari 100 meter, bernama Air Terjun Puti Lenggo Geni. Air terjun ini merupakan salah satu yang menjadi magnet bagi para pencinta alam dan pendaki gunung.
Selain itu terdapat juga air terjun Sarasah Kajai yang ada di lereng gunungnya. Air terjun ini terdiri dari beberapa tingkat, namun untuk menuju tingkatnya harus mendaki lereng bukit.
5. Sejarah Letusan Gunung Talamau
Menurut pantauan PVMBG, Gunung Talamau dinyatakan sudah tidak aktif meskipun masih menyimpan banyak belerang di sekitar kawahnya. Mengulik kembali sejarahnya, ditemukan bahwa Gunung Talamau pernah meletus pada 1869.
Letusan tersebut diikuti suara gemuruh yang kencang dari dalam tanah pada pagi hari yang diikuti abu vulkanis pada sorenya. Kemudian gunung ini sempat mengeluarga pijaran lava keesok harinya.Â
Setelah letusan dasyat tersebut, belum ditemukan lagi catatan kolonial tentang aktifitas dengan intensitas tinggi di Gunung Talamau, begitu juga catatan dari periode pemerintahan berikutnya. Dapat dikatakan gunung ini seolah beristirahat dalam kurun waktu yang lama. Tapi aktifitasnya mulai menjadi perhatian kembali setelah gempa tektonik terjadi tanggal 25 Februari 2022 yang menelan korban jiwa dan rusaknya ratusan rumah.
6. Gunung Talamau Memiliki 3 Puncak
Gunung Talamau memiliki 3 Puncak yaitu Puncak Trimarta sebagai puncak utama atau ertinggi, Puncak Rajawali dan Puncak Rajo Dewa. Puncak tersebut bisa digapai setelah pendaki melewati pos 6 dalam perjalanan sekitar 3 hari pendakian yang terbilang panjang sehingga harus mempersiapkan ketersediaan air minum.Â
Â
Advertisement