Sukses

Pakai Outfit dan Turban Putih, Menlu Retno Marsudi Baca Puisi Buatannya di Aksi Bela Palestina

Menlu Retno Marsudi sempat membacakan puisi buatannya sendiri yang berjudul Palestina Saudaraku di depan ribuan massa Aksi Bela Palestina. Menlu Retno terlihat memakai outfit serba putih termasuk turban yang juga pernah dikenakannya dalam beberapa kesempatan.

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan massa mengikuti Aksi Bela Palestina di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/11/2023). Sejumlah tokoh masyarakat termasuk beberapa orang menteri, seperti Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ikut menghadiri dan berorasi di acara tersebut.

Menlu Retno Marsudi bahkan sempat membacakan puisi buatannya sendiri yang berjudul Palestina Saudaraku di depan ribuan massa. Dilansir dari kanal Youtube OFFICIAL TVMUI, Minggu (5/11/2023). Menlu Retno terlihat memakai outfit serba putih termasuk turban yang juga pernah dikenakannya dalam beberapa kesempatan.

Ia juga melilitkan syal bendera Palestina di lehernya dengan motif warna hitam putih dan melengkapi penampilannya dengan mengenakan kacamata dan celana panjang hitam. Setelah berorasi selama beberapa menit tentang dukungan Indonesia terhadap Palestina yang konsisten sejak dulu, ia kemudian membacakan puisi buatannya sendiri yang berjudul "Palestina Saudaraku."

Selain Menlu Retno Marsudi, sejumlah tokoh yang mendapatkan tempat khusus di panggung aksi bela Palestina antara lain,Menko PMK Muhadjir Effendi, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Ketua DPR Puan Maharani, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla atau JK, tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin, hingga bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan.

Sorak sorai massa aksi pun menyambut kedatangan para tokoh tersebut. Meski berbeda suara, semua bersatu dalam rangka memberikan dukungan kepada bangsa Palestina. Massa juga menyambut riuh dan ramai bertepuk tangan usai Menlu Retno membacakan puisinya.

Berikut puisi tentang Palestina yang dibacakan Menlu Retno Marsudi.

2 dari 4 halaman

Palestina Saudaraku

Hatiku miris karena bocah itu menangis

Dia terluka

Dia tidak bisa berkata

Dia tidak tahu di mana bapak ibunya

 

Setiap 10 menit

1 anak wafat di gaza

Ribuan orang tua kehilangan anak

Tak terbilang berapa ribu anak kehilangan orangtuanya

 

Setiap tangan tertulis nama

Mereka tidak ingin mati tanpa penanda

Rumah mereka hanya langit

Kasur mereka hanya bumi

 

Kapan kekejaman ini akan berhenti

Kapan keadilan ini akan menghampiri

Aku dan indonesiaku pantang mundur

Akan terus membantumu

 

Aku dan Indonesiaku

Akan terus bersamamu

Sampai penjajah itu

Enyah dari rumahmu

 

Palestina

Kau adalah saudaraku

Dan aku, Indonesiaku

Akan selalu bersamamu.

 

Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani mendapatkan kesempatan untuk berbicara di hadapan massa aksi bela Palestina di Monas, Jakarta Pusat. Dia pun menyatakan Palestina harus merdeka.

"DPR RI menyerukan kepada pemerintah bersama organisasi internasional lainnya untuk berperan aktif memerdekaan bangsa Palestina," tutur Puan dalam kesempatan yang sama, dikutip dari kanal News Liputan6.com.

3 dari 4 halaman

Indonesia Terus Konsisten Dukung Kemerdekaan Palestina

Puan menyatakan, dirinya secara pribadi dapat merasakan penderitaan bangsa Palestina yang mendapatkan perlakuan buruk dari Israel. "Karenanya, saya berdiri di sini sebagai Ketua DPR RI menyampaikan mengutuk dan menyampaikan sikap tegas saya atas agresi militer Israel yang telah memborbardir Palestina,” tuturnya.

Lebih lanjut, Puan mengecam keras seluruh bentuk ketidakadilan kepada bangsa Palestina. Dia turut meminta kepada pemerintah Indonesia untuk mendesak Israel menghentikan serangan militernya kepada Palestina.

"Bangsa Indonesia sejak zaman Bung Karno, Presiden pertama hingga saat ini tetap terus konsisten mendukung kemerdekaan Palestina, karenanya saya pun turut menyatakan duka cita mendalam atas korban meninggal dunia, luka-luka, mereka yang tidak berdosa, seraya mendoakan semua dapat diterima di sisi Allah subhanahu wata’ala dan korban luka-luka dapat disembuhkan seperti sedia kala," tandas Puan.

Aksi Bela Palestina di Monas, yang dihadiri oleh sejumlah pihak, mulai dari pemerintahan hingga partai politik membuat tensi sorak sorai massa pun membuat Din Syamsudin berupaya menertibkan peserta yang hadir.

4 dari 4 halaman

Din Syamsuddin Ingatkan Massa Aksi untuk Lebih Menjaga Sikap

"Saya minta aspirasi politik baik terhadap partai politik maupun pasangann capres dan cawapres disimpan dahulu. Ditahan dahulu. Tidak perlu ada ekspresi apa pun kecuali yang positif," ucap Din Syamsuddin.

Massa aksi memang tampak memberikan perlakuan berbeda kepada para tokoh yang hadir. Menko PMK Muhadjir Effendi, Menlu Retno Marsudi, dan Anies Baswedan mendapatkan sorakan bernada positif. Namun terhadap Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua DPR Puan Maharani, massa menyoraki dengan tendensi negatif, bahkan mencemooh hingga meledek.

Din Syamsuddin pun mengingatkan untuk massa aksi agar lebih menjaga sikap.“Inilah bangsa Indonesia yang cinta damai, yang berakhlak mulia. Kita telah dinyatakan dalam pernyataan tadi membela Palestina pertama dan yang utama sesuai amanat UUD 1945 untuk menciptakan perdamaian abadi,” terangnya.

Din Syamsuddin mengingatkan, rakyat Palestina adalah yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia. Bahkan satu tahun sebelum Proklamasi 1945 yakni pada 6 September 1944, lewat lisan mufti Palestina yaitu syekh al Husaini melalui radio dari Berlin, Jerman, Palestina menyatakan dan mengakui kemerdekaan Indonesia.

"Inilah antara lain kita melakukan aksi semacam ini untuk membela dan mendukung rakyat Palestina. Alhamdulillah aksi ini dihadiri oleh para pejabat negara," pungkasnya.