Sukses

Donasi Rp1,8 Miliar untuk Bantu Anak Pejuang Kanker Terkumpul Lewat Program Social Smile

Ada empat program yang akan didanai lewat donasi untuk membantu anak pejuang kanker, termasuk obat-obatan dan pendidikan.

Liputan6.com, Jakarta - Biaya pengobatan kanker tidak murah. Tak sedikit pasien yang menyerah berobat karena tak sanggup membayarnya. Berangkat dari situasi tersebut, sejumlah pihak mencoba membantu meringankan beban penyintas, khususnya anak-anak penderita kanker dan keluarganya, lewat beragam penggalangan donasi.

Salah satunya dilakukan Social Smile dengan menjual booklet berisi voucher potongan harga untuk belanja di toko ritel dan sejumlah merchant F&B yang bekerja sama. Dari skema tersebut, mereka mengumpulkan donasi Rp1.839.077.000 yang kemudian disalurkan ke Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI). 

Donasi yang terkumpul selanjutnya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dari empat program YKAI. Yoldi Tuju, Vice Chairman YKAI mengaku senang dengan pencapaian tersebut, terutama karena mereka memiliki komitmen yang sama dalam mendukung anak-anak pejuang kanker di Indonesia, baik secara materi maupun nonmateri.

"Dana tersebut akan kami gunakan dengan baik sepenuhnya untuk memenuhi segala kebutuhan utama, seperti obat hingga mendasar yang seharusnya mereka dapatkan, seperti dukungan dalam pendidikannya," kata Yoldi lewat keterangan tertulis kepada Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Empat program utama YKAI yang didanai hasil donasi itu meliputi: 

1.  Pengobatan 

YKAI menyalurkan obat kanker dan perawatan tertentu yang tidak ditanggung BPJS secara gratis ke beberapa rumah sakit mitra yang tersebar di Indonesia.

2.  Transportasi 

YKAI membantu memfasilitasi transportasi pasien kanker untuk pulang-pergi ke rumah sakit untuk menjalani kemoterapi secara rutin. Selain itu, melalui program transportasi ini, YKAI juga memfasilitasi transportasi pasien untuk berbagai kegiatan YKAI, serta pengiriman obat, makanan dan berbagai kebutuhan pasien lainnya ke rumah sakit dan rumah singgah.

2 dari 4 halaman

3.  Family Support 

 

YKAI bekerja sama dengan berbagai layanan, lembaga, instansi maupun komunitas untuk mendukung keluarga dari pasien anak dengan untuk tetap memiliki semangat juang melalui berbagai kegiatan seperti fasilitas konseling gratis, kegiatan edukasi dan hiburan serta kunjungan ke rumah sakit, rumah singgah dan rumah pasien.

4. Pendidikan 

Pada sektor pendidikan, YKAI memberikan beasiswa homeschooling bagi anak-anak pejuang kanker yang tidak bisa melanjutkan sekolah seperti anak pada umumnya. YKAI juga memberikan beasiswa untuk anak-anak kanker yang tetap melanjutkan pendidikan di sekolah negeri hingga perguruan tinggi.

Bekerja sama dengan beberapa perusahaan dan beberapa pihak, YKAI juga memberikan kelas pembelajaran bahasa asing, kuota gratis untuk belajar dan peminjaman fasilitas seperti tablet, laptop, dan desktop demi menunjang proses belajar anak-anak pejuang kanker.

Bantuan itu terutama diperuntukkan bagi anak pejuang kanker dari keluarga prasejahtera. YKAI setidaknya sudah menyalurkan bantuan ke lebih dari 5.000 anak dan bekerja sama dengan sembilan rumah sakit di Indonesia dalam pemenuhan penyaluran bantuan.

"Kami ingin terus berperan secara aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, Dengan hasil kerja sama ini kami berharap dapat memberikan senyuman bagi anak-anak penyintas kanker di Indonesia," kata Reeza Budhisurya, Direktur Optimo Indonesia yang membawahi Social Smile.

3 dari 4 halaman

Dukungan Aldi Taher untuk Anak Pengidap Kanker

Sebelumnya, Aldi Taher juga menunjukkan kepedulian pada anak-anak pengidap kanker dengan caranya menjual tiket konser Aldi Taher Tribute to Coldplay. Sebagian hasil penjualan tiket disumbangkan ke Yayasan Kanker Anak Indonesia.

"Saya kan penyintas kanker, jadi kita mau buka charity," paparnya lewat YouTube Cumicumi, Jumat, 16 Juni 2023, dikutip dari kanal Showbiz Liputan6.com.

 

Peminatnya tinggi hingga tiket dengan kategori presale hingga VIP seharga Rp 100 juta langsung sold out dalam waktu singkat. Aldi Taher tak menyangka mampu menjual tiket konser dengan harga yang berkali-kali lipat lebih mahal daripada tiket konser Coldplay sendiri.

"Jadi tiba-tiba dibikin poster harga tiketnya 100 juta, dibikin war juga, dibikin presale laku dalam waktu 1 menit, saya kaget. Itu siapa pengusaha yang beli? Masyaallah terima kasih ya," kata Aldi Taher 

"Doa kalian semua, doa orangtua, enggak nyangka. Berarti lebih mahal dari tiket Chris Martin Coldplay dong? Tapi yang pasti kita pengin bikin orang tersenyum semua," ia menyambung pernyataan.

Karena peminat yang sangat besar, penjualan tiket Aldi Taher Tribute to Coldplay kembali dibuka. Ini merupakan kesempatan kedua masyarakat untuk melihat penampilan Aldi Taher secara langsung di panggung. 

"Yang mau beli tiket, insyaallah bisa di website-nya Aldi Taher Martin kurang lebih sampai 1000 orang kalau enggak salah. Dan ada tiket dari harga Rp200 ribu kok," jelasnya untuk konser yang digelar 3 Juli 2023 itu.

 

 

4 dari 4 halaman

Akses Layanan Kesehatan bagi Penderita Kanker Masih Menantang

Dalam kesempatan berbeda, Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menyatakan, kebijakan kesehatan nasional belum mampu menjawab permasalahan yang dihadapi para penderita kanker payudara. Sejumlah upaya harus segera dilakukan untuk mengatasi permasalahan itu.

"Berbagai upaya sosialisasi sudah cukup gencar dilakukan, tetapi ternyata kendala yang dihadapi penderita kanker payudara untuk mengakses layanan kesehatan masih saja terjadi," katanya, saat diskusi daring 'Pekerjaan Rumah dalam Memperingati Bulan Kesadaran Kanker Payudara' yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu, 25 Oktober 2023, dikutip dari kanal Surabaya Liputan6.com.

Menurut Lestari, kendala yang masih dihadapi para penderita kanker payudara antara lain sulitnya mengakses pengobatan yang standar maupun lanjutan. Pengobatan paleatif dan ketersediaan obat untuk kanker HER 2 positif juga belum banyak tersedia, sehingga penderita harus terus berjuang untuk mendapatkan terapi yang tepat.

Rerie, sapaan akrab Lestari berpendapat, pekerjaan rumah dalam meningkatkan pelayanan pada penderita kanker payudara masih banyak, sementara kasus kanker payudara terus bertambah. Ia pun mendorong agar masa tunggu pasien saat terdiagnosa kanker hingga mendapat tindakan, semakin pendek.