Liputan6.com, Jakarta - Salah satu relawan Indonesia di Gaza, Palestina, Fikri Rofiul Haq sering membagikan pengalamannya selama bertugas. Relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia ini baru saja membagikan kisahnya saat mencium aroma wangi dari jenazah seorang warga Gaza yang tewas akibat serangan Israel.
Cerita itu dibagikan di akun Twitter (X) @mercindonesia pada Sabtu, 4 November 2023. Jenazah itu adalah Mustafa pria Palestina berusia 16 tahun. Kisah yang diceritakan oleh Fikri ini viral di media sosial Fikri mengatakan wangi yang dihasilkan dari jenazah tersebut menyebar memenuhi area sekitar.
Baca Juga
Dia bahkan sempat meletakkan telapak tangannya di jenazah Mustafa untuk memastikan wangi yang dihirupnya. "Jenazah itu kering dan tidak ada air sama sekali. Awalnya jenazah itu diletakkan di trotoar jalan, lalu diangkut sama mereka ke meja, itu wanginya langsung nyebar gitu loh,” jelas Fikri.
Advertisement
"Beberapa kali aku mencium tangan aku, nggak ada bau apa-apa, terus pas ketika aku memberanikan diri pegang jenazah itu dan itu rasanya bener-bener kayak parfum dan kita terasa lagi diolesi parfum,” sambungnya
Fikri mengungkap aroma wangi tersebut terhirup tidak henti-hentinya sehingga banyak orang yang mendatangi jenazah Mustafa untuk memegangnya. "Sudah banyak sekali orang yang memegang tubuh beliau dan subhanallah wanginya begitu harum," kata dia
Dalam video tersebut terlihat jenazah Mustafa sudah siap untuk dimakamkan dengan dibalut kain kafan berwarna putih. "Mereka adalah orang-orang pilihan Allah dan InsyaAllah mereka akan dimasukkan ke dalam surga,” tutupnya.
Sampai berita ini ditulis, cuitan itu sudah dilihat lebih dari 26,5 ribu kali dan disukai lebih dari 1,3 ribu kali dan mendapatkan beragam komentar dari warganet.
Tak Ada Bau Menyengat
"Mashaa Allah... Sangat beruntung kalian wahay para syuhada,” komentar seorang warganet.
"Seandainya aku pemilik jasad itu ya Rabb,” sahut warganet yang lain.
"Harumnya itu seperti apa kak? kok gak dijelaskan...," tanya warganet lainnya.,
"Nah gue juga mikir gitu, banyak darah tapi kok kek gak ada orang yg nutup hidung karena aroma amis atau bau menyengat yg gk enak padahal kan biasanya baru sehari udah bau tuh,memang syuhada itu berbeda yaa, Masya Allah,” tulis warganet lainnya.
Belum lama ini, Fikri dan kedua rekannya sempat hilang kontak lebih dari 40 jam sejak Jumat, 27 Oktober 2023, pukul 14.00 WIB. Untungnya, tiga relawan warga negara Indonesia (WNI) yang bertugas di Gaza, Palestina itu dipastikan selamat.
Ketiganya ditemukan pada Minggu, 29 Oktober 2023, sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu, staf lokal MER-C di Gaza mengabarkan melalui pesan singkat bahwa mereka termasuk tiga relawan Indonesia yaitu Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, Farid Zanzabil Al Ayubi dalam keadaan baik. Mereka masih bertugas di rumah sakit Indonesia di Gaza.
Advertisement
Relawan Indonesia Sempat Hilang Kontak
Informasi itu diketahui dari unggahan di akun Instagram @mercindonesia pada Minggu, 29 Oktober 2023. "Assalamu'alaikum. Akhi kami dalam keadaan baik Alhamdulillah, kami bertiga (Fikri, Reza, Farid) dalam kondisi baik. Jangan khawatir. Alhamdulillah Rumah Sakit Baik. Dan kami masih ada makanan," tulis keterangan dalam unggahan tersebut.
"Meskipun sudah dapat berkomunikasi melalui sms, namun kami belum dapat berbicara melalui telepon sehingga informasi yang didapat masih sangat terbatas,” tambah keterangan tersebut. Sejumlah warganet Indonesia memberikan komentar dan dukungan pada para relawan yang berada di Gaza, Palestina dalam unggahan tersebut.
"Alhamdulillah...in syaa Allah RS Indonesia akan kembali seperti dulu, kami di Indonesia in syaa Allah akan selalu mendoakan dan mendukung relawan2 dan juga penduduk2 disana...," komentar seorang warganet.
Unggahan itu juga mengungkapkan kerusakan yang terjadi di bagian dalam RS Indonesia berupa plafon yang ambruk, pemadaman listrik dan kerusakan paving blok bagian luar akibat serangan yang terjadi di sekitar RS Indonesia. Sejumlah pasien masih dirawat di rumah sakit tersebut dengan fasilitas seadanya di ruangan yang agak gelap.
Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Sebelumnya, kabar menghilangnya tiga relawan Indonesia di Gaza juga dibagikan akun Instagram @mercindonesia pada Sabtu, 28 Oktober 2023. Ketiganya tidak bisa dikontak setelah kondisi RS Indonesia di Gaza rusak berat sebagai dampak dari pengeboman yang dilakukan pasukan Israel di sejumlah titik di Gaza.
Layanan tetap dilakukan di tengah berkurangnya stok obat-obatan dan pemadaman listrik yang memaksa para dokter melakukan operasi dalam kegelapan, kata sebuah organisasi sukarelawan.
Melansir Al Jazeera, Selasa, 31 Oktober 2023, Fikri mengatakan bahwa Rumah Sakit Indonesia di Gaza dibanjiri pasien setelah berminggu-minggu pemboman tanpa henti oleh pasukan Israel.Fikri menyebut bahwa mengirimkan bantuan ke rumah sakit merupakan sebuah tantangan.
Namun, MER-C telah mengumpulkan sumbangan dari masyarakat Indonesia dan organisasi bantuan lain di Gaza. Karena itu, para sukarelawan dapat mengirimkan sejumlah pasokan ke rumah sakit pada 19 dan 24 Oktober 2023.
"Kami sempat mendapatkan beberapa obat dan alat kesehatan lain, tapi masih banyak obat yang belum kami miliki stoknya karena sudah habis," ungkapnya.
Advertisement