Liputan6.com, Jakarta - Israel dikabarkan punya masalah dalam penyimpanan mayat atau jenazah tentara mereka yang tewas selama peperangan melawan pasukan Hamas.
Hal tersebut karena semua jenazah mengeluarkan bau busuk meski baru meninggal satu ari dan disimpan di dalam ruangan atau lemari pendingin. Videonya ramai menjadi perbincangan di media sosial, salah satunya diunggah akun X (Twitter) @adeeb_sheikh1 pada 6 November 2023.
Baca Juga
Dalam video itu, terlihat seorang tentara Israel membuka pintu lemari pendingin. Saat menjelaskan, ia sempat menarik napas dan menutup hidungnya. Ia juga menunjukkan sebuah jenazah berkantung biru sambil menahan mual.
Advertisement
Semakin masuk ke dalam, tentara itu berteriak, seolah tak kuat mencium baunya. Kata kolonel Zionis itu: Kami memiliki masalah untuk menyimpan mayat-mayat tentara Israel, karena mereka mengeluarkan bau yang sangat tidak sedap, sementara belum satu hari pun mereka terbunuh!” tulis narasi dalam unggahan berbahasa Inggris itu.
Di dalam video itu terlihat seorang kolonel tentara Israel memperlihatkan secara langsung kamar jenazah di lemari pendingin. Kolonel Zionis itu mengatakan pihaknya mempunyai masalah dalam menjaga jenazah tentara Israel, karena mereka mengeluarkan bau yang sangat tidak sedap, padahal belum satu hari pun berlalu sejak mereka tewas.
Kolonel Israel itu bahkan memperlihatkan kondisi mayat tentara israel yang dibungkus dengan terpal. Dalam video tersebut, terlihat banyak kantong jenazah, baik yang masih utuh maupun yang tidak utuh.
Diunggah ulang oleh akun @tanyarlfes, video ini langsung mendapatkan beragam komentar dari warganet. Sebagian besar dari mereka merupakan pendukung Palestina.
Sulitnya Mengurus Mayat Berbau Busuk
"Iya lo pgn wangi pas mati mah namanya gatau diri, kelakuan pas idup aja busuk," komentar seorang warganet.
"Dari sini keliatan, kalau kita ngga salah membela yang benar. Azab ngga mungkin salah sasaran," kata warganet yang lain.
"Yaiyalah karna kebanyakan zalim, kelakuan semasa hidupnya ngebunuh orang" ga bersalah ngebunuh anak kecil. Dibilangin karma itu ada tinggal nunggu aja," tulis warganet yang lain.
"Padahal ini tuh kontainer reefer loh, kontainer berpendingin yg suhunya bisa di set sampe -3° secara logika harusnya sudah lebih dari cukup untuk sekedar mengawetkan, tapi Gusti Allah selalu punya cara untuk menunjukkan kuasaNya," ujar warganet lainnya.
"Semoga petugas yg mengurus mayat2 mereka dikasih hidayah sama Allah. Ngurus mayat sebusuk itu gak mudah," timpal warganet lainnya.
Situasi itu berbanding terbalik dengan yang dialami petugas di rumah sakit Palestina. Salah satu relawan Indonesia di Gaza, Palestina, Fikri Rofiul Haq sering membagikan pengalamannya selama bertugas. Relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia ini baru saja membagikan kisahnya saat mencium aroma wangi dari jenazah seorang warga Gaza yang tewas akibat serangan Israel.
Advertisement
Bau Wangi Jenazah Pria Palestina
Cerita itu dibagikan di akun Twitter (X) @mercindonesia pada Sabtu, 4 November 2023. Jenazah itu adalah Mustafa pria Palestina berusia 16 tahun. Kisah yang diceritakan oleh Fikri ini viral di media sosial Fikri mengatakan wangi yang dihasilkan dari jenazah tersebut menyebar memenuhi area sekitar.
Dia bahkan sempat meletakkan telapak tangannya di jenazah Mustafa untuk memastikan wangi yang dihirupnya. "Jenazah itu kering dan tidak ada air sama sekali. Awalnya jenazah itu diletakkan di trotoar jalan, lalu diangkut sama mereka ke meja, itu wanginya langsung nyebar gitu loh,” jelas Fikri.
"Beberapa kali aku mencium tangan aku, nggak ada bau apa-apa, terus pas ketika aku memberanikan diri pegang jenazah itu dan itu rasanya bener-bener kayak parfum dan kita terasa lagi diolesi parfum," sambungnya
Fikri mengungkap aroma wangi tersebut terhirup tidak henti-hentinya sehingga banyak orang yang mendatangi jenazah Mustafa untuk memegangnya. "Sudah banyak sekali orang yang memegang tubuh beliau dan subhanallah wanginya begitu harum," kata Fikri.
Dalam video tersebut terlihat jenazah Mustafa sudah siap untuk dimakamkan dengan dibalut kain kafan berwarna putih. "Mereka adalah orang-orang pilihan Allah dan InsyaAllah mereka akan dimasukkan ke dalam surga," tuturnya.
Petugas Kesehatan di Palestina
Cuitan itu mendapatkan beragam komentar positif dari warganet. "Mashaa Allah... Sangat beruntung kalian wahay para syuhada,” komentar seorang warganet.
"Seandainya aku pemilik jasad itu ya Rabb,” sahut warganet yang lain.
Sementara itu, trauma, frustasi, dan kelelahan yang luar biasa alias burnout melanda para petugas kesehatan di Palestina yang menangani ribuan korban serangan Israel. Deru bom dan rudal yang terdengar menimbulkan kekhawatiran terhadap dampak secara mental dan fisik para petugas kesehatan.
Dokter, perawat, staf administrasi, dan kru penyelamat bekerja sepanjang waktu mengobati dan merawat pasien korban serangan Israel, beberapa di antaranya mengalami burnout. Yang lainnya, mengalami kelelahan psikologis akibat merawat luka-luka yang mengerikan atau frustrasi karena kekurangan sumber daya.
"Sebelum perang, kami bertanggung jawab untuk meringankan stres dan trauma para korban yang sakit dan terluka, tetapi sekarang kami lah yang justru membutuhkan pelampiasan karena tubuh dan jiwa kami yang kelelahan," kata perawat Huda Shokry dari Al-Daraj Medical Complex, mengutip kanal Health Liputan6.com, 6 November 2023.
Dr Ahmed Ghoul, seorang pengawas ruang gawat darurat di Al-Daraj mengatakan, para profesional medis yang bekerja bersamanya berdedikasi untuk merawat pasien.
Advertisement