Liputan6.com, Jakarta - Sebuah pameran karya seni ilustrasi, Jakarta Illustration & Creative Arts Fair (JICAF), akan diselenggarakan di SPAC8, UG ASHTA District 8, Jakarta Selatan. Pameran ini akan digelar selama 11 hari, pada 9--19 November 2023.
Menghadirkan konsep interaksi yang tak berbatas antara seniman dan penikmat, pameran ini diharapkan dapat menjadi wadah para pecinta ilustrasi untuk membangun koneksi. Acara ini akan memamerkan karya ilustrasi buatan seniman dari enam negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, dan Britania Raya.
"Kesempatannya bagus karena banyak sekali yang datang dari luar Jakarta. Luar negeri juga ada dari enam negara totalnya. Jadi menurutku, ini waktu yang sangat tepat untuk siapapun (menjalin koneksi)," kata Yoga Pratama, Program Director JICAF, saat ditemui di Konferensi Pers JICAF, Astha District8, Jakarta Selatan, Rabu, 8 November 2023.
Advertisement
"Mungkin pemilik bisnis, atau kolektor muda yang ingin mencoba mengoleksi suatu karya, senimannya ada di sini. Bisa diajak mengobrol atau membuat proyek," imbuhnya.
Acara ini juga akan menghadirkan 6.500 produk yang sudah diberikan barcode, sehingga pengunjung yang berminat membeli karya seni, bisa langsung membayarnya di kasir. Dengan cara itu, seniman bisa lebih leluasa untuk berinteraksi dan tidak harus menunggu di stan.
"Selain dia (seniman) ingin mendapatkan exposure, mereka ingin berkeliling, ingin berkenalan dengan kolektornya, ingin ngobrol dengan seniman lain, dan itu tidak bisa terjadi karena dia harus menjaga stan dari acara mulai hingga selesai, kita mau menghilangkan itu," jelas Yoga.
Berikan Kesempatan untuk Seniman Baru
Acara tersebut juga memberikan kesempatan untuk seniman ilustrasi yang baru pertama kali mengikuti pameran. Mereka diminta mengumpulkan karya yang nantinya akan dikurasi dan ditampilkan. Ada 368 seniman yang mengumpulkan karya, dan setelah dikurasi 44 nama terpilih untuk ikut serta dalam pameran tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Sunny Gho, Creative Director dari JICAF, mengungkapkan ada beberapa hal yang menjadi penilaian dalam karya yang lolos seleksi. Proses kurasi tidak mementingkan popularitas dari seniman, tetapi memprioritaskan keunikan dari karya.
"Cukup banyak seniman yang baru pameran untuk pertama kali, dan pengikut media sosial adalah hal terakhir yang kita cek," ungkap Sunny.
Lebih lanjut, Yoga menjelaskan kesediaan seniman datang ke Jakarta untuk menghadiri pembukaan acara dan membawa karya seni fisik berbentuk art prints juga menjadi syarat agar bisa memamerkan karya di acara itu. Penyelenggara ingin karya seni visual yang ditampilkan beragam, sehingga karya seni yang mirip dieliminasi. Jumlah seniman yang diterima pun mengerucut menjadi 44 orang.
Advertisement
Memberdayakan Seniman Ilustrasi
Acara tersebut membawa misi memberdayakan seniman, khususnya para ilustrator. Sunny menjelaskan, pameran karya seni ilustrasi biasanya hanya menjual karya berupa gantungan kunci ataupun stiker yang dijual murah.
Ia berharap lewat pameran itu, para ilustrator dapat menjual karya dengan harga yang sepantasnya. Ia juga berencana menggelar pameran itu setiap tahun.
"Destinasi untuk penikmat ilustrasi dan acara tahunan untuk para ilustrator belum ada di Indonesia," jelasnya. "Negara tetangga sudah punya (pameran ilustrasi tahunan), kita tidak punya. Makanya sayang sekali kita belum memiliki wadah tersebut," ia menambahkan.
Ia menyebut karya ilustrasi para ilustrator Indonesia tak kalah dari seniman mancanegara. Banyak apresiasi datang, terutama di masa pandemi Covid-19 lewat banyaknya undangan kepada seniman untuk menampilkan karya mereka di berbagai pameran.
"Sebegitu kerennya, tapi entah kenapa kita tidak punya rumahnya di sini. JICAF ingin menjadi rumah untuk ilustrator itu yang menjual karyanya," ungkap Sunny.
Pameran kali ini menampilkan beragam nama terkenal, seperti Wahyu Ichwandardi "Pinot", Ardhira Putra, Elicia Edijanto, Stereoflow, Martcellia Liunic, M.Fachturofi "Roovie", Isha Hening, Kendra Ahimsa, dan Antonio Reinhard. Di pameran itu juga akan ada kolaborasi seni ilustrasi dan musik oleh Kunto Aji.
Seniman Akan Berbagi Pengalaman
Semua seniman yang memamerkan karya akan disediakan stan dan biodata dari para seniman juga akan dijelaskan. Seniman akan diberikan kesempatan untuk melakukan talk show, dan total ada 18 sesi konferensi dari para seniman baik itu seniman tamu, seniman yang lolos kurasi, maupun seniman internasional.
Dihadirkan pula diskusi dengan Kuala Lumpur Illustration Fair, dan Illustration Art Fest dari Singapura yang akan membahas seputar skena ilustrasi di Asia Tenggara.
"Di Asia Tenggara, seniman Indonesia itu gila-gilaan, banyak yang hebat. Banyak juga yang ingin saling berkenalan tapi tidak memiliki akses, kita berharap acara ini dapat menjadi sarana untuk menciptakan akses tersebut," tambah Yoga.
Acara ini menargetkan 1.500 pengunjung per harinya. Tiket daily pass dihargai Rp60 ribu berlaku untuk satu hari, dan tiket full event Rp150 ribu.
Untuk pembelian tiket full event, pengunjung mendapatkan berbagai keuntungan yaitu dapat mengunjungi pameran tersebut selama masih berlangsung dan mendapatkan potongan harga sebesar 10 persen untuk setiap produk yang dibeli di pameran itu. Acara tersebut dimulai dari pukul 10 pagi sampai pukul 10 malam, mengikuti jam operasional dari Mall Astha District8.
Advertisement