Sukses

100 Penumpang Terluka akibat Kapal Pesiar Terhenti Tiba-Tiba di Tengah Badai

Perjalanan impian berubah menjadi mimpi buruk bagi 1.000 penumpang di kapal pesiar yang dilanda badai hingga melukai 100 orang. Kapal Spirit of Discovery Saga Cruises sedang dalam perjalanan terakhirnya dalam rangkaian 14 hari di Eropa.

Liputan6.com, Jakarta - Perjalanan impian berubah menjadi mimpi buruk bagi 1.000 penumpang di kapal pesiar yang dilanda badai hingga melukai 100 orang. Kapal Spirit of Discovery Saga Cruises sedang dalam perjalanan terakhirnya dalam rangkaian 14 hari di Eropa.

Dikutip dari CNN, Jumat, 10 November 2023, kapal pesiar tersebut saat itu terjebak dalam cuaca buruk pada Sabtu, 4 November 2023 di Teluk Biscay di lepas pantai barat Prancis dan pantai utara Spanyol. Pelayaran "Canary Island Quintet" berangkat dari Portsmouth di Inggris pada 24 Oktober 2023 lalu.

Perjalanan tersebut menjanjikan para tamu "matahari musim dingin" di "kepulauan yang disinari matahari" di Kepulauan Canary, wilayah Spanyol di lepas pantai barat laut Afrika. Kapal itu dijadwalkan singgah di Pulau Madeira, sebelum menuju ke Kepulauan Canary di La Palma, Tenerife, Lanzarote, Fuerteventura dan Gran Canaria.

Setelah dua hari di laut, kapal tersebut kemudian berlabuh di La Coruña di Spanyol dan tiba kembali di Portsmouth setelah seharian di laut. Semuanya berjalan sesuai rencana hingga hari ke-10, yakni 2 November 2023.

Saat itu, kapal sedang dalam perjalanan ke Gran Canaria, saat badai mendekat. Petugas memutuskan untuk membatalkan pemberhentian dan langsung menuju La Coruña sebagai upaya untuk mengantisipasi cuaca.

Namun, pelabuhan ditutup saat kapal sedang dalam perjalanan dan keputusan dibuat untuk melanjutkan pelayaran ke Portsmouth berharap untuk tetap berada di depan badai.

 
2 dari 4 halaman

Pernyataan CEO Kapal

Saga Cruises tidak menanggapi pertanyaan mengapa kapal tidak mencoba berlabuh di tempat lain atau berbalik arah, alih-alih mencoba meneruskan perjalanan. Dalam rencana perjalanan, ada dua hari di laut antara Gran Canaria dan La Coruña, dan hari ketiga dari Spanyol ke Inggris.

CEO Nigel Blanks mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada CNN, "Kami beroperasi dengan protokol kesehatan dan keselamatan tertinggi dan setiap keputusan dibuat berdasarkan saran dari Nakhoda kapal dan perkiraan dari ahli meteorologi kelautan kami yang berdedikasi."

Ia menambahkan, "Kami melakukan segala yang kami bisa setiap saat untuk menjaga para tamu kami seaman mungkin dan mendukung mereka melewati badai, termasuk perhatian medis ahli bagi mereka yang terluka."

Karena terdampak berat akibat badai di Teluk Biscay, sistem keselamatan propulsi kapal diaktifkan menyebabkan kapal terhuyung ke kiri, berhenti tiba-tiba, dan melukai sekitar 10 persen penumpang di dalamnya. Lima orang diketahui terluka parah.

 
3 dari 4 halaman

Kesaksian Penumpang

Awak kapal kemudian memutuskan untuk tetap di posisinya, daripada mencoba melanjutkan perjalanan ke Inggris. Teluk Biscay terkenal karena cuacanya yang tak terprediksi dan ombaknya yang tinggi.

Para penumpang melaporkan kondisi mereka yang mengerikan di media sosial, beberapa di antaranya mengatakan mereka mengira mereka akan mati. Satu orang di X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), mengatakan bahwa orangtua mereka ada di dalam kapal, mengklaim pengalaman yang menghebohkan, termasuk terlempar ke lantai di ruang makan dengan meja dan barang pecah belah berjatuhan di atasnya.

"Mengapa kapten bergegas dari Canary menuju badai?" mereka menambahkan. Mereka juga membagikan tangkapan layar lokasi kapal pada Sabtu malam, menyebut bahwa itu adalah satu-satunya kapal penumpang di Teluk Biscay pada saat badai terjadi.

Seorang penumpang berbagi rekaman dengan BBC tentang ombak yang menghantam kapal, ketika seorang awak kapal melaporkan "kode alfa" di ruang makan. Kode tersebut biasa digunakan untuk keadaan darurat medis di dalam kapal.

4 dari 4 halaman

Kembali Berlayar

Penumpang lain menceritakan kapten memperingatkan penumpang melalui interkom untuk duduk atau berbaring. Kini, seluruh penumpang telah turun.

Seorang juru bicara perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Spirit of Discovery dengan sedih terjebak dalam kondisi cuaca yang menantang akhir pekan ini, saat dia mulai kembali ke Inggris. Kapal tetap aman sepanjang waktu, namun akibat dampak badai beberapa tamu mengalami luka-luka."

Juru bicara menambahkan, "Semuanya segera dirawat oleh staf medis di kapal. Meskipun cuaca jelas-jelas di luar kendali kami, kami ingin menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada semua orang yang terdampak yang kini telah kembali dengan selamat, setelah berlayar pulang ke laut yang lebih tenang."

Kapal telah kembali ke air untuk pelayaran berikutnya. Kapal tersebut terakhir kali terlacak di lepas pantai selatan Inggris, setelah berangkat dari Portsmouth menuju Lisbon, menurut situs pelacakan Vesselfinder. Rute tersebut akan membawa kapal melewati Teluk Biscay lagi.

Video Terkini