Liputan6.com, Jakarta - Status kontrak Lisa dan BLACKPINK secara keseluruhan kembali jadi perbincangan. Hal itu akibat penggemar, baru-baru ini, menemukan profil LinkedIn manajer Lisa BLACKPINK, Alice Kang, yang menunjukkan bahwa ia sudah keluar dari YG Entertainment sejak Oktober 2023.
Alhasil, banyak pihak yang menduga kontrak BLACKPINK dengan YG Entertainment telah berakhir. Mengutip KBIZoom, Selasa (14/11/2023), muncul spekulasi hengkangnya sang manajer berkaitan dengan perginya Lisa dari agensi tersebut, mengingat kedekatan keduanya.
Baca Juga
Dugaan kian liar karena warganet membandingkan kasus BLACKPINK dengan grup lain yang memperbarui kontraknya, seperti BTS, SEVENTEEN, atau TWICE. Disebutkan bahwa umumnya, perusahaan selalu mengeluarkan pernyataan jauh sebelum tanggal berakhir kontrak.
Advertisement
YG sampai saat ini masih bungkam, sehingga menimbulkan kecurigaan bahwa BLACKPINK belum memperbarui kontrak mereka dengan agensi tersebut. Di sisi lain, beberapa penggemar berpendapat bahwa Alice Kang dan manajer wanita BLACKPINK lain dimaksudkan hanya bekerja dengan grup tersebut untuk tur dunia dan penampilan Coachella.
Manajer utama BLACKPINK semuanya laki-laki. Jadi, selama mereka masih di sana, grup pelantun lagu Forever Young ini diduga belum keluar dari YG.
Sebelumnya diberitakan bahwa Lisa BLACKPINK enggan memperpanjang kontrak dengan YG Entertaiment. Isu yang beredar menyebut bahwa Lisa telah menerima tawaran dengan bayaran fantastis dari agensi lain. Rumor ini sudah dibantah YG pada pertengahan September 2023.
"Perpanjangan kontrak Lisa saat ini sedang dalam diskusi. Tidak ada rumor yang terkonfirmasi," kata YG Entertaiment saat itu, dikutip dari Soompi.
Tidak Hanya Kontrak Agensi
Selain soal status kontrak dengan YG Entertainment, kabar Lisa BLACKPINK masuk daftar hitam di pasar China juga telah jadi sorotan sejak dua pekan lalu. Buntut dari kontroversi itu, CEO BVLGARI, Jean-Christophe Babin, merilis pernyataan yang mengatakan ia akan melaporkan ke polisi jika ada pelanggaran lebih lanjut terhadapnya.
Sebagaimana diketahui, setelah foto Lisa dihapus dari akun media sosial China merek tersebut, Babin telah "diserang" fans pelantun lagu Money itu di media sosial. Melansir KBIZoom, 10 November 2023, mereka menggunakan kata-kata kasar dan diskriminatif di kolom komentar unggahan Instagram bos merek mewah itu.
Menanggapi itu, ia merilis pernyataan berbunyi, "Kepada semua pengikut saya dan pengguna Instagram yang mengomentari unggahan saya: Saya baru-baru ini memperhatikan meningkatnya jumlah komentar kebencian, penghinaan, fitnah, dan rasisme dari beberapa orang yang bereaksi terhadap unggahan saya atau komentar beberapa pengikut dengan cara yang benar-benar tidak sopan dan tidak dapat diterima."
Advertisement
Hilang dari Medsos China
Awal bulan ini, akun Weibo, media sosial serupa X di China, merek mewah CELINE dan BVLGARI menghapus semua jejak Lisa. Babin juga diduga menghapus foto dirinya dengan idol K-pop itu. Potret Lisa memang telah dihapus dari feed-nya, namun pada 3 November 2023, ia mengunggah banyak foto Lisa di Instagram Story-nya.
Sementara beberapa penggemar menganggap ini sebagai bentuk dukungan untuk Lisa, yang lain bertanya-tanya tentang motif tindakan Babin, menurut Koreaboo, dilansir 4 November 2023. Di serangkaian unggahan, ia membagikan foto Lisa di berbagai acara dua merek mewah tersebut.
Tindakan serupa juga diambil CELINE, lapor KBIZoom. Mereka terus mengunggah gambar Lisa yang mempromosikan koleksi tas tangan barunya di Instagram. Hal ini dinilai ingin menunjukkan kestabilan hubungan Lisa dengan CELINE, kendati franchise di China sepertinya berbeda pendapat.
Kendati demikian, baik CELINE dan BVLGARI tetap bungkam dan belum membuat pernyataan apapun terkait penghapusan gambar Lisa dari akun resmi Weibo mereka. Dugaan sementara yang riuh beredar di kalangan penggemar adalah tentang persyaratan dari pasar China.
Dilaporkan Putus Kontrak dengan Merek Asing
Pada 2 November 2023, media lokal Sina memuat berita utama yang berbunyi, "Lisa Masuk Daftar Hitam, Orang Dalam Industri Mengungkap Merek Asing Mengakhiri Kontrak."
Secara khusus, laporan tersebut menyatakan ada informasi yang menunjukkan bahwa merek asing yang bekerja sama dengan Lisa mungkin akan mengumumkan penghentian kontrak mereka, satu demi satu. Kabar ini membuat para penggemar khawatir.
Di artikel tersebut, Sina mencatat bahwa Lisa berharap pertunjukan Crazy Horse-nya akan meningkatkan sumber daya di industri hiburan. Namun karena adanya larangan di pasar China, nilai komersialnya langsung anjlok. Hal ini tidak hanya menyebabkannya kehilangan banyak penggemar di Negeri Tirai Bambu, tapi juga membayangi prospeknya mengembangkan kariernya secara global, catatnya.
Lebih lanjut Sina melaporkan, "Pengumuman pemutusan kontrak oleh merek asing akan jadi pukulan berat bagi karier Lisa. Dalam situasi kacau ini, konflik antara kepentingan bisnis dan masalah etika jadi semakin nyata. Para artis tidak hanya menghadapi tekanan publik, tapi juga harus menjaga keseimbangan antara kepentingan bisnis dan citra pribadi mereka."
Outlet itu melanjutkan, "Sebelumnya, diyakini hanya warganet Asia yang sensitif terhadap kontroversi acara Crazy Horse Lisa, namun kenyataannya berbeda."
Advertisement