Liputan6.com, Jakarta - Kertas menu kelas satu dari Kapal Titanic terjual seharga 83.000 euro atau sekitar Rp1,5 miliar pada Sabtu, 11 November 2023. Benda itu menjadi bagian dari acara lelang memorabilia yang berisikan barang-barang dari kapal laut mewah yang karam itu.
Dilansir dari CNN, Jumat, 17 November 2023, kondisi menu tersebut penuh dengan bercak air dan sebagian tulisan terhapus. Menu tersebut kemungkinan besar berada di Atlantik Utara saat Titanic tenggelam pada 15 April 1912 dini hari, kata rumah lelang Inggris Henry Aldridge and Son Ltd dalam deskripsi lot.
Baca Juga
Menu yang akhirnya berhasil diselamatkan dari peristiwa itu merinci daftar makan malam pertama di kapal setelah Titanic berlayar dari Queenstown, Inggris, menuju Belfast, Irlandia Utara. Daftarnya mengungkapkan kemewahan yang dirasakan oleh penumpang kelas satu kapal tersebut.
Advertisement
Pilihan makan malam pada 11 April 1912 itu termasuk tiram, daging sapi sirloin dengan krim lobak pedas, dan bubur parsnip. Mereka juga mendapatkan makanan penutup aprikot Bordaloue, sejenis kue tart, dan puding Victoria. Tidak ada contoh menu kelas satu lainnya yang masih ada untuk malam itu, setelah rumah lelang berkonsultasi dengan museum yang memiliki koleksi Titanic, dan berbicara dengan kolektor memorabilia terkemuka.
Barang-barang lain dalam lelang tersebut memberikan gambaran sekilas tentang kehidupan 2.223 penumpang dan awak kapal Titanic dengan hanya 706 orang yang selamat dari kejadian tersebut. Selimut tartan yang digunakan oleh salah satu penumpang yang selamat untuk menghangatkan diri di sekoci mendapatkan pujian oleh rumah lelang sebagai "salah satu benda tiga dimensi paling langka yang pernah kami lihat," dan dijual seharga 96.000 euro atau sekitar Rp1,6 miliar.
Barang-Barang Peninggalan Titanic
Sebelumnya, selimut itu milik Frederick Toppin yang merupakan Asisten Manajer Umum di New York, Amerika Serikat, dari perusahaan pemilik Titanic. Dia memperoleh selimut itu di dermaga New York ketika bertemu dengan penumpang selamat yang hendak mendarat, kata rumah lelang itu sebelum menjualnya di acara lelang.
Salah satu dari 1.517 penumpang Titanic yang tidak selamat meninggalkan sebuah arloji saku. Arloji itu diketahui milik Sinai Kantor, seorang imigran Rusia yang melakukan perjalanan ke Amerika Serikat di kelas dua, menandai momen saat ia memasuki air dan kemudian meninggal di peristiwa itu. Harganya 97,000 euro atau sekitar Rp1,6 miliar dan menjadi benda termahal yang terjual pada lelang Sabtu, 11 November 2023.
Barang-barang lain yang dijual termasuk facing slip yang digunakan untuk menandai bungkusan surat. Benda itu menyoroti nasib petugas pos di kapal, yang semuanya tewas saat mencoba mengangkut karung surat ke dek atas kapal untuk mencoba menyelamatkan surat-surat itu dari genangan air di kapal, ungkap rumah lelang itu.
Advertisement
Temuan Kalung Emas di Kapal Titanic
Barang berharga lainnya juga ditemukan di bangkai kapal Titanic. Dilansir dari kanal Citizen6, Liputan6.com, Jumat, 17 November 2023, satu tim telah menemukan kalung emas yang tidak pernah terlihat lagi sejak tenggelamnya Titanic pada 1912.
Baru-baru ini, kalung itu ditemukan di antara bangkai kapal Titanic di lepas pantai Amerika Utara. Tim penemu itu berharap dapat menemukan keluarga pemilik perhiasan tersebut dengan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Hal tersebut disampaikan oleh Magellan, sebuah perusahaan pemetaan laut dalam yang berbasis di Inggris, yang baru-baru ini merilis pilihan pemindaian digital yang menunjukkan bangkai kapal RMS Titanic dengan detail yang belum pernah dilihat sebelumnya. Menindaklanjuti berita ini, perusahaan telah menjelaskan bagaimana gambar berkualitas tinggi mereka yang memukau menunjukkan kalung emas yang terbuat dari gigi Megalodon, spesies hiu yang telah punah.
Penggemar film Titanic tahun 1997 pasti tahu bahwa kisah fiksi tersebut melibatkan kalung indah yang dikenal sebagai Heart of the Ocean. Siapa tahu, mungkin penemuan baru-baru ini adalah hadiah antara dua kekasih yang bernasib malang.
Penemuan Menakjubkan
Richard Parkinson, CEO Magellan, menggambarkan penemuan itu sebagai "menakjubkan, indah, dan menakjubkan". "Apa yang tidak dipahami secara luas adalah bahwa Titanic terbagi menjadi dua bagian dan terdapat puing-puing berukuran 3 mil persegi (8 kilometer persegi) antara haluan dan buritan," kata Parkinson kepada ITV News.
"Tim memetakan lapangan dengan sangat detail sehingga kami dapat memilih detail tersebut," tambahnya.
Proyek ini mengumpulkan data sebesar 16 terabyte yang merinci lokasi bangkai kapal Titanic, termasuk lebih dari 715.000 gambar dan rekaman video berkualitas 4k. Mereka mencapainya dengan berlayar ke bangkai kapal, sekitar 700 kilometer (435 mil) di lepas pantai timur Kanada, kemudian menggunakan kapal selam yang dioperasikan dari jarak jauh untuk mencitrakan dasar laut pada kedalaman sekitar 3.800 meter (12.500 kaki) di bawah permukaan air.
RMS Titanic adalah kapal laut yang terkenal tenggelam di Samudera Atlantik Utara pada 15 April 1912, setelah menabrak gunung es selama pelayaran perdananya dari Southampton di Inggris ke New York City.
Advertisement