Sukses

Relawan Indonesia Muhammad Husein Heran Israel Klaim Punya Denah RS Indonesia pada 2010, Padahal Dibangun 2011

Sebagai salah satu relawan Indonesia yang terjun langsung, Husein menegaskan RS Indonesia di Gaza dibangun mulai tahun 2011, bukan 2010 seperti klaim Israel.

Liputan6.com, Jakarta - Relawan kemanusiaan Muhammad Husein baru saja kembali ke Indonesia usai tinggal di Gaza selama 13 tahun belakangan. Seperti relawan Indonesia lainnya, Abdillah Onim atau Bang Onim, Husein mennceritakan pengalamannya selama berada di Gaza, Palestina.

Seperti baru-baru ini, Husein menceritakan tentang Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang tidak lepas dari incaran militer Israel yang sedang melakukan agresi ke Jalur Gaza.

Militer Israel berdalih bahwa ada terowongan Hamas di bawah tanah RS Indonesia di Gaza sehingga mereka tidak ragu menembakkan bom atau rudal ke sana. Hal inilah yang dipermasalahkan Muhammad Husein.

"Kan saya sama temen-temen yang bangun rumah sakit itu, sama temen-temen MER-C,” ucap Husein yang mengaku masih tergabung di organisasi tersebut hingga 2016. "Setiap hari kita mantengin pembangunan itu, dari setiap step-nya sampai dengan selesai,” tambahnya, dikutip dari akun TikTok @ahmad_zuliandra, Sabtu, 18 November 2023.

Karena itulah, relawan yang juga dikenal sebagai Husein Gaza tersebut heran ketika militer Israel mengaku punya denah RS Indonesia saat dibangun tahun 2010. Pasalnya sebagai salah satu relawan yang terjun langsung, Husein menegaskan RS Indonesia dibangun mulai tahun 2011.

"Jadi ketika sampai mereka bilang, ‘Ini kami punya foto denah RSI ketika masih konstruksi tahun 2010’, saya bilang, ‘2010 belum ada apa-apa di sana, masih tanah lapang, RSI itu dibangun 2011’," ungkapnya pada Arie Untung yang mewawancarainya.

Husein kembali menegaskan banyak sekali informasi yang sudah dibuat-buat alias hoaks oleh Israel demi memuluskan langkah mereka menduduki paksa wilayah Palestina. Menurut Husein, personel militer Israel ternyata tidak sebaik yang digambarkan. Husein bahkan menyentil beberapa tentara Israel yang lebih jago TikTok-an ketimbang beraksi di lapangan.

 

 

2 dari 4 halaman

Tentara Israel Tidak Teredukasi dengan Baik

 

"Tentara Israel itu ya, mohon maaf, dungu-dungu. Mereka itu bener-bener nggak teredukasi dengan baik. Mungkin tersebar ya, beberapa tentara Israel yang jago banget sama goyang TikTok itu,” terang Husein.

"Ada yang siangnya jadi tentara, malamnya jadi tulang lunak," timpal Arie Untung yang membuat Husein ikut tertawa.

"Iya tulang lunak itu, (tapi) itulah kenyataan. Jadi bener-bener kalai tujuan mereka ada yang nggak tercapai, maka mereka fabrikasi itu semua," tukas Husein. Baru sehari dibagikan, unggahan itu sudah dilihat lebih dari 288 ribu kali, mendapatkan lebih dari 8.900 likes dan mendapatkan lebih dari 2.700 komentar.

Kabar terbarunya, Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara berhenti beroperasi sepenuhnya dan sekitar 45 pasien yang sangat membutuhkan pembedahan hanya dapat menunggu di ruang tunggu. Hal ini disampaikan Kepala Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara Atef al-Kahlout pada Kamis, 16 November 2023 kepada The Guardian, dikutip dari kanal Health Liputan6.com, Sabtu, 17 November 2023.

Sementara, Rumah sakit Al-Ahli saat ini dikepung oleh tank-tank Israel dan serangan kekerasan telah terjadi di rumah sakit tersebut. Di hari yang sama, operasi Israel di Rumah Sakit Al-Shifa berlanjut setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memasuki kompleks yang luas tersebut pada Rabu dini hari.

 

3 dari 4 halaman

Israel tidak Temukan Senjata di RS Al-Shifa

 

 

Ada laporan penembakan di rumah sakit. Terkait hal ini, IDF mengatakan telah menemukan terowongan Hamas dan sebuah kendaraan dengan senjata di kompleks rumah sakit Dar Al-Shifa. Mereka mempublikasikan video dan foto terowongan dan senjata, tapi tidak ada verifikasi independen yang dapat dilakukan.

Pada hari sebelumnya, IDF menuduh Hamas menyembunyikan bukti yang mengkonfirmasi bahwa organisasi tersebut telah menggunakan rumah sakit tersebut sebagai pusat komando dan kendali. Ini adalah tuduhan yang sering dilontarkan Israel dalam beberapa minggu terakhir ketika pasukannya semakin maju ke wilayah tersebut dan kemarahan global meningkat.

Hamas dan administrator medis dengan keras membantah tuduhan bahwa Rumah Sakit Al-Shifa adalah pusat komando militer. Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan militer Israel tidak menemukan senjata apa pun di rumah sakit tersebut.

Di sisi lain, para relawan Indonesia di Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara, Palestina mulai pasrah. Tempat mereka beraktivitas mulai menjadi sasaran bombardir tentara Israel sehingga nyawa mereka makin terancam. Sedangkan stok makanan di kawasan itu juga makin menipis.

Salah seorang relawan, Fikri Rofiul Haq menyayangkan serangan Israel di daerah rumah sakit dan perkebunan. "Pasukan Israel telah mengebom ladang di Jalur Gaza dan banyak tanaman mati," kata Fikri, dikutip dari Al Jazeera, Minggu, 12 November 2023.

 

4 dari 4 halaman

Sulit Mendapat Produk Segar di Gaza

 

Menurut Fikri, para staf hanya mendapat makan sekali sehari saat makan siang. Makanan itu pun disediakan oleh Rumah Sakit Al-Shifa yang berdekatan dengan RS Indonesia. "Pada awal perang, kami masih bisa mendapatkan beberapa barang dari sekitar rumah sakit, seperti sayiran dan mi instan, tapi sekarang tidak mungkin mendapatkan produk segar seperti tomat, bawang, dan mentimun," terangnya.

"Untuk sarapan dan makan malam, para staf biasanya makan biskuit atau kurma yang stoknya masih ada," sambungnya. Kondisi di rumah sakit Indonesia dan Al-Shifa, serta rumah sakit lain di Gaza, makin memburuk sejak terakhir kali Al Jazeera berbicara dengan Fikri pada Jumat, 10 November 2023.

Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza Atef al-Kahlot juga mengatakan fasilitas di tempat tersebut hanya beroperasi dengan kapasitas antara 30-40 persen dan dia meminta dunia untuk membantu.

"Kami menyerukan kepada orang-orang terhormat di dunia, jika ada di antara mereka yang masih tersisa, untuk memberikan tekanan pada pasukan pendudukan untuk memasok Rumah Sakit Indonesia dan rumah sakit lainnya di Jalur Gaza," katanya.