Sukses

Istri Anies Baswedan Mampir di Cirebon, Wisata Wastra hingga Kulineran Nasi Lengko

Istri bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan, Fery Farhati kerap membagikan beragam aktivitasnya melalui media sosial. Salah satunya ketika ibunda Mutiara Annisa, Mikail Azizi, Kaisar Hakam, dan Ismail Hakim ini jalan-jalan ke Cirebon, Jawa Barat naik kereta api.

Liputan6.com, Jakarta - Istri Anies Baswedan, Fery Farhati kerap membagikan beragam aktivitasnya melalui media sosial. Salah satunya ketika ibunda Mutiara Annisa, Mikail Azizi, Kaisar Hakam, dan Ismail Hakim ini jalan-jalan ke Cirebon, Jawa Barat, tanpa didampingi suaminya.

Fery Farhati merangkum perjalanan singkatnya dalam sebuah video "A Day in My Life" yang diunggah pada Sabtu, 18 November 2023. Saat membuka video, ia mengatakan akan berwisata wastra naik kereta ke Cirebon.

"Kali ini, saya akan wisata wastra ke Kota Cirebon. Wastra itu artinya kain tradisional. Cirebon terkenal dengan kain batiknya," katanya.

Perempuan berusia 52 tahun ini mengungkapkan bahwa ia naik kereta api dari Gambir dan tiba di Kota Udang sekitar pukul 11.00 siang. Setelah tiba di Stasiun Cirebon, ia langsung menuju sentra pembuatan batik yang terkenal di kota ini.

"Teman-teman bisa tebak namanya? Namanya Kampung Batik Trusmi, singkatan dari terus bersemi," terang Fery.

Ia juga berbagi sepenggal cerita mengenai daerah Plered, Cirebon, yang memiliki banyak tumbuh-tumbuhan. Tumbuh-tumbuhan itu ditebang oleh warga, tapi tidak lama kemudian tumbuh lagi.

"Karena tanahnya subur sekali, tanaman ini terus bersemi dan ini menginspirasi nama Batik Trusmi. Saya diajak salah satu perajin untuk lihat langsung bagaimana proses pembuatan batik," jelasnya.

Fery mengagumi kelihaian perajin batik ketika mengukir motif. Para perajin, dikatakannya, telah berlatih selama bertahun-tahun.

 
2 dari 4 halaman

Kulineran di Cirebon

Setelah berkeliling Batik Trusmi, ia pun melanjutkan perjalanan dengan makan siang. "Ke Cirebon enggak akan lengkap kalau kita enggak kulineran. Saya mampir ke Nasi Lengko Haji Barno. Enak sekali," katanya.

Fery menambahkan, "Resep keluarga yang dijaga dari generasi ke generasi sejak tahun 1968."

Ia juga menyempatkan diri untuk membeli jajanan favoritnya, yakni tahu gejrot di Pasar Kanoman. "Segar banget, manis-manis pedas," ungkapnya.

"Teman-teman kalau mau ke Cirebon, jangan lupa kulineran dan mampir ke UMKM-nya ya," ajaknya.

Selesai menyantap tahu gejrot, ia melanjutkan perjalanan ke rumah orangtuanya di Kuningan. "Kanget berat, sudah lama tidak berjumpa. Jaraknya kurang lebih satu jam dari Cirebon. Terima kasih, see you next time," tutupnya.

Video itu pun mencuri atensi warganet. Kolom komentar dipenuhi dengan beragam tanggapan. "enak ya narasinya, intonasinya.. udah lama ga denger ibu negara yg suaranya nyaman d telinga 🥰," bunyi salah satu komentar.

Komentar lainnya, "Bu fery pasti sering storytelling 😍 cara berceritanya membawa kita ikut merasakan suasana kota cirebon, batiknya dan kulineran cirebon."

3 dari 4 halaman

Fery Farhati Ganis Pernah Terpaksa Ditinggal Anies Baswedan Saat Hamil Anak Pertama

Tidak berbeda dari banyak pasangan suami istri pada umumnya, Anies Baswedan dan Fery Farhati Ganis juga punya perjuangan tersendiri dalam kebersamaan mereka. Salah satunya disebut bahwa Fery pernah terpaksa ditinggal sang suami saat mengandung anak pertama mereka, Mutiara Baswedan.

Ini merupakan satu dari sekian banyak topik yang dibahas perempuan berusia 52 tahun itu ketika jadi tamu podcast Merry Riana dalam video yang diunggah ke YouTube, Selasa, 14 November 2023. Fery berkata, "Kami menikah bulan Mei 1996. Bulan Juli (1996), kami berangkat ke Amerika untuk sekolah bersama-sama."

 "Mas Anies sudah dapat sekolah, jadi saya berencana mendaftar ketika sudah berada di sana," ia menyambung. "Jadi, saya ikuti kelas internasional, international spouse program, biasanya memang ada di kampus. Baru mengikuti beberapa lama, tahunya saya hamil. Jadi, di luar rencana."

"Kebetulan hamil saya berat, ngidamnya berat, enggak bisa masuk makanan. Jadi, badan sering dehidrasi. Saya harus dibawa ke rumah sakit. Kami enggak punya kendaraan, dan harus naik bus ditemani Mas Anies. Sampai di rumah sakit, saya diinfus, terus segar," imbuhnya.

"Lagi segar itu," Fery Farhati Ganis melanjutkan. "Kesempatan dibelikan makanan oleh Mas Anies. Di satu sisi, Mas Anies sibuk menyesuaikan dengan pelajaran baru di kampus. Di sisi lain, saya di rumah tidak bisa berbuat banyak. Karena itu, kami membuat keputusan berat, saya menunggu saja di Indonesia."

4 dari 4 halaman

Dipanggil Om oleh Anak Pertamanya

Keputusan itu terpaksa diambil, supaya Anies Baswedan bisa lebih fokus pada studinya. "Sebetulnya ada kenalan yang ikut bantu, jagain (saya), tapi bagaimana pun kan tetap jadi pikiran," kata Fery bercerita. "Jadi, akhirnya saya pisah dulu (dengan suami). Usia kandungan tujuh bulan, saya pulang, dan melahirkan di Indonesia."

Karena berada jauh dari suami, Fery menyebut bahwa banyak orang yang mau membantu dan menungguinya saat melahirkan anak pertama mereka. "Kedua orangtua saya, kedua orangtua Mas Anies, paman bibi kami, kemudian kenalan keluarga di kota itu. Jadi, kelahiran Tia itu ditunggu banyak orang," ucapnya sambil tersenyum.

Prosesi persalinan berjalan lancar, dan Anies baru bisa bertemu putrinya ketika sang buah hati berusia 15 bulan. "Itu enggak bisa lama juga (bertemunya), karena Mas Anies harus kembali lagi sekolah, dan waktu itu saya belum bisa ikut," sebut dia.

Ketika Mutiara bertemu lagi dengan sang ayah, ia memanggilnya "om," menurut Fery, yang ditanggapi Merry Riana dengan tertawa.

Fery melanjutkan, "Waktu itu kami pengantin baru. maksudnya enggak kepingin pisah. Apa kita mau mengikuti keinginan hati atau menyelamatkan apa yang jadi tujuan kita. Yang harus didahulukan pastinya kepentingan yang lebih besar."

Ia mengakui bahwa waktu menjalaninya, hal itu berat, tapi sekarang, momen itu jadi seperti "cerita yang pasti ada hikmahnya," ia menyebut. Melanjutkan cerita, Fery juga menyebut bahwa kemampuan mendengarnya turun seiring melahirkan anak.

Video Terkini