Liputan6.com, Jakarta - Pesta pernikahan di Thailand pada Sabtu, 25 November 2023 berubah diselimuti awan duka. Insiden tragis terjadi ketika pengantin pria menembak mati empat orang, termasuk pengantin perempuan, sebelum bunuh diri dengan menembak dirinya.
Dikutip dari The Straits Times, Senin (27/11/2023), insiden penembakan tersebut terjadi di sebuah desa di distrik Wang Nam Khieo, di provinsi Nakhon Ratchasima, Thailand timur laut. Pria tersebut diidentifikasi bernama Chaturong Suksuk, lapor Bangkok Post.
Ia pernah mewakili Negeri Gajah Putih dalam cabang olahraga renang dan menembak di Paralimpiade. Atlet Paralimpiade itu menikah dengan Kanchana Pachunthuek pada Sabtu pagi, 25 November 2023.
Advertisement
Chaturong dan Kanchana telah hidup bersama sebagai pasangan selama tiga tahun sebelum keduanya memutuskan untuk menikah. Pesta pernikahan kemudian diadakan pada malam hari.
Para tamu dan anggota keluarga mengatakan bahwa Chaturong tidak tampak bahagia seperti yang diharapkan di perayaan itu. Pria berusia 29 tahun itu meninggalkan pesta dan kembali dengan pistol 9mm.
Ia melepaskan tembakan yang menewaskan Kanchana, ibu dan adik perempuannya. Peluru nyasar mengenai dua tamu, yang dilarikan ke rumah sakit daerah dan salah satu dari mereka meninggal.
Polisi sedang menyelidiki motif pembunuhan tersebut. Penyelidikan awal menemukan bahwa pasangan tersebut bertengkar selama pesta, lapor The Nation. Para saksi mata mengatakan pertengkaran itu dipicu oleh rasa insecurity (perasaan tidak mampu atau tidak cukup baik) mempelai pria, karena ia takut istrinya akan meninggalkannya demi pria lain karena dirinya seorang penyandang disabilitas.Â
Kehilangan Kaki Kanan
Chaturong adalah seorang mantan ranger paramiliter. Ia kehilangan kaki kanannya karena kecelakaan saat bertugas.
Ia telah memenangkan medali perak di ASEAN Para Games ke-11 di Indonesia pada 2022, kata surat kabar Khaosod. Insiden pada Sabtu, 25 November itu terjadi hanya beberapa hari setelah adanya laporan bahwa Menteri Dalam Negeri Thailand Anutin Charnvirakul telah menandatangani perintah untuk menghentikan penerbitan izin kepemilikan senjata selama satu tahun.
Perintah tersebut menyusul serentetan penembakan baru-baru ini di ibu kota Thailand. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk membatasi kekerasan bersenjata di negara tersebut.
Sebelumnya, dunia digemparkan dengan penembakan yang terjadi di Siam Paragon Mall, Bangkok, Thailand pada Selasa, 3 Oktober 2023. Usai insiden itu, polisi Thailand menangkap pelaku bersenjata yang diketahui adalah seorang remaja yang berusia 14 tahun.
Dikutip dari CNA, Rabu, 4 Oktober 2023, menurut Kepala Polisi Nasional Thailand Torsak Sukvimol, penembakan di Siam Paragon Mall menewaskan dua orang yang keduanya perempuan berasal dari China dan Myanmar, sedangkan lima orang lainnya dilaporkan terluka. Jumlah korban tewas akhirnya terkonfirmasi dua orang, setelah sempat dikabarkan tiga orang.
Advertisement
Bisikan Maut Berujung Penembakan di Siam Paragon Mall Thailand
Torsak melanjutkan remaja itu telah ditahan dan terlalu linglung untuk diinterogasi. "Dia adalah pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit Rajavithi dan dia belum meminum obatnya," katanya.
Ia menyebut, "Dia bilang sepertinya ada orang lain yang menyuruhnya menembak."
Semua berawal dari suara tembakan yang terdengar di mal kelas atas yang menjadi salah satu tujuan belanja utama di Bangkok. "Penyerang telah ditangkap. Bahkan, dia menyerahkan diri," kata Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin kepada wartawan.
Srettha mengunjungi lokasi penembakan serta mengunjungi korban luka di rumah sakit. Ia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan akan memantau situasi dengan cermat.
"Yang paling saya pedulikan saat ini adalah keselamatan seluruh warga," tulisnya di X (sebelumnya Twitter). "Saya meminta seluruh pekerja untuk memantau situasi, dan semoga semua orang selamat."
"Mulai sekarang, pemerintah Thailand akan menerapkan langkah-langkah keamanan tertinggi demi keselamatan semua wisatawan," tambahnya.Â
Sebuah sekolah swasta bernama The Essence, hanya beberapa meter dari Siam Paragon, mengonfirmasi bahwa pelaku penambakan adalah salah satu siswanya. Pihak sekolah turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
Pelaku Murid Sekolah Dekat Mal
"Kami akan bekerja sama dengan pihak berwenang dan penyelidik demi kepentingan mereka yang terlibat," kata Wiwat Catithammanit, direktur sekolah itu dalam sebuah pernyataan.
Rekaman video memperlihatkan seorang remaja pria berambut gondrong diamankan polisi. Kala itu, ia terlihat mengenakan kemeja hitam, berkacamata, dan topi bermotif bendera AS.
Rekaman kamera keamanan yang dibagikan di media sosial menunjukkan tersangka berlutut di lantai di area tertutup sebagai tanda penyerahan diri. Petugas polisi kemudian memecahkan panel kaca sebelum bergerak untuk menahannya. Sebuah pistol ditemukan dari lokasi kejadian.
Video itu memperlihatkan seorang bocah lelaki berambut gondrong yang mengenakan kemeja hitam, berkacamata, dan topi bermotif bendera AS diamankan polisi. Rekaman kamera keamanan yang dibagikan di media sosial menunjukkan tersangka berlutut di tanah di area tertutup sebagai tanda penyerahan diri. Petugas polisi kemudian memecahkan panel kaca sebelum bergerak untuk menahannya. Sebuah pistol ditemukan dari lokasi kejadian.
Â
KONTAK BANTUAN
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit.
Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku:Â https://play.google.com/store/ apps/details?id=com.tldigital. sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id. Â
Advertisement