Liputan6.com, Jakarta - Perayaan Hari Guru Nasional (HGN) 2023 yang jatuh pada Sabtu, 25 November 2023 menghadirkan beragam cerita. Salah satunya ketika Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta seorang Guru Penggerak menghampirinya saat menghadiri acara puncak HGN di Indonesia Arena, Jakarta.
Dikutip dari siaran pers di laman presidenri.go.id, Senin (27/11/2023), Guru Penggerak itu bernama Kuswanto dari Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Ia terlihat setengah berlari menuju panggung dan berdiri di samping podium Jokowi.
Ia pun memperkenalkan diri kepada orang nomor satu di Indonesia tersebut. Jokowi lantas mengajukan pertanyaan, "Pak Kus, ini Guru Penggerak, apa bedanya dengan guru bukan penggerak?"
Advertisement
Kuswanto menjawab, "Ya baik, bedanya Guru Penggerak dengan guru yang bukan penggerak, maksudnya begini Pak Presiden, kalau Guru Penggerak itu kita betul-betul dilatih untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Kemudian juga pembelajaran yang berpihak kepada murid."
Jawabannya disambut riuhnya tepuk tangan para hadirin. Kus, begitu ia akrab disapa, sehari-hari mengajar di daerah yang termasuk dalam 3T (daerah tertinggal, terdepan, dan terluar). Di tempatnya mengajar yang berada di ketinggian 1.539 meter di atas permukaan laut (mdpl), sinyal telepon seluler kadang menjadi tantangan.
Ia berbagi cerita kepada Jokowi. "Alhamdulillah saya waktu itu Guru Penggerak angkatan 7, CGP angkatan 7 lulus. Kemudian saya kalau ikut rukol (ruang kolaborasi) karena ada tugas dengan fasilitator maupun instruktur, saya naik di atas pohon untuk mencari jaringan sehingga saya dikenal sebagai manusia pohon," katanya disambut gelak tawa hadirin.
Dihadiahi Sepeda oleh Jokowi
Kus telah mengabdi mengajar para murid sekitar 30 tahun lamanya. Ia pertama kali diangkat menjadi guru pada 1993.
Mendengar hal itu, Jokowi mengatakan, "Pak Menteri, kepala sekolah," ungkapan Presiden itu pun disambut riuh para guru yang hadir.
Jokowi juga mengapresiasi Kuswanto dengan menghadiahi sepeda. "Pak Kuswanto nanti kalau bawa sepedanya sulit biar dikirim dari Istana langsung ke rumah," katanya.
Usai dialog tersebut, Jokowi mengaku senang karena saat ini Indonesia telah memiliki 50 ribu Guru Penggerak, yang 9 ribu di antaranya telah menjadi kepala sekolah. Kepala Negara pun berharap jumlah tersebut akan terus meningkat ke depannya.
"Tadi disampaikan, tahun depan sudah mencapai kurang lebih 100 ribu, betul Mas Menteri? Sehingga kita memiliki para pemimpin-pemimpin sekolah yang terampil berinovasi, bertransformasi," katanya.
Dalam sambutannya, Jokowi mengapresiasi dedikasi dan kiprah para guru dan menyebut bahwa ia bisa menjadi seorang presiden pun karena peran para guru. "Yang saya tahu, dari pagi sampai malam, ibu dan bapak guru tidak pernah berhenti untuk mendedikasikan diri kepada anak-anak bangsa Indonesia," katanya.
Advertisement
Kata Jokowi
"Adalah kewajiban negara untuk memberikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para guru. Saya bisa jadi presiden seperti ini juga karena guru," jelas Jokowi.
Ia juga mengingatkan bahwa para guru memiliki kewajiban untuk terus berinovasi, meningkatkan kualitas pendidikan agar mencetak sumber daya manusia (SDM) berkepribadian dan berkarakter Indonesia. Selain itu, SDM tersebut juga diharapkan dapat unggul dalam menghadapi tantangan masa depan yang tidak mudah.
Jokowi menyebut bahwa perubahan global sekarang ini tiap hari selalu terjadi. Disrupsi teknologi, lanskap politik global, maupun lanskap ekonomi selalu berubah-ubah dan sulit diprediksi.
"Oleh sebab itu, saya sangat menghargai pergerakan bersama, bergerak bersama dalam rangka Merdeka Belajar yang diinisiasi oleh Mas Menteri karena tanpa perubahan paradigma, perubahan mind set akan sulit kita menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan dunia yang sekarang ini hampir setiap detik selalu berubah, teknologi setiap detik selalu berubah," demikian terangnya.Â
Indonesia Punya Guru Berkualitas
"Saya juga sangat menghargai bahwa platform Merdeka Belajar, aplikasi Merdeka Belajar itu selalu dipakai sebagai acuan, dipakai sebagai sharing antarguru agar inovasi kita tidak terlambat dengan perubahan-perubahan yang ada di dunia," lanjutnya.
Di penghujung sambutannya, Jokowi meyakini bahwa Indonesia akan memiliki guru-guru yang berkualitas. Kepala Negara juga kembali menyampaikan apresiasinya atas dedikasi dan kerja keras para guru.
"Saya yakin dalam waktu dekat Indonesia akan memiliki guru-guru yang berkualitas, baik yang maju pola pikirnya, dan sejahtera kehidupannya, dan sekali lagi terima kasih atas kerja keras dan dedikasi ibu dan bapak guru. Terus berkarya, terus berinovasi, dan terus bertransformasi," ungkapnya.
Sementara, peringatan Hari Guru Nasional dibuat untuk mengapresiasi kerja keras para guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Hari Guru Nasional sendiri ditetapkan berdasarkan keputusan presiden pada 1994. Berdasarkan Keppres Nomor 78 Tahun 1994 dan juga UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, 25 November dipilih sebagai Hari Guru Nasional dan diperingati bersamaan dengan berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).Â
Advertisement