Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi (Joko Widodo) atau baru saja meresmikan dua bandara baru di Papua pada 23 November 2023. Keduanya adalah Bandara Siboru di Fakfak, Papua Barat dan Bandara Douw Aturure di Nabire, Papua Tengah. Jokowi berharap keberadaan dua bandara baru di Papua ini dapat meningkatkan konektivitas serta memicu pertumbuhan ekonomi baru di wilayah tersebut.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga punya harapan khusus dengan beroperasinya dua bandara baru itu. "Ini tentunya kabar bagus dan harapannya tentunya akan meningkat jumlah wisatawan ke Papua, terutama ke Fakfak dan Nabire," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid, Senin (27/11/2023).
"Di Fakfak dan Nabire ada banyak destinasi wisata menarik, ada desa wisata yang indah dan wisata bawah laut yang jadi andalan Papua. Targetnya dalam setahun kedepan, penerbangan ke Fakfakl dan Nabire bisa meningkat sekitar 10 sampai 20 persen," sambungnya.
Advertisement
Sementara itu, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa wilayah Papua saat ini makin berkembang dengan pembangunan dan kegiatan perekonomian yang terus meningkat sehingga diperlukan fasilitas transportasi yang lebih baik. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam sambutannya
"Papua makin berkembang, pembangunan makin banyak, kegiatan ekonomi makin meningkat sehingga dibutuhkan fasilitas dan sarana transportasi yang lebih baik," ucap Presiden saat meresmikan Bandar Udara Siboru dan Bandara Douw Aturure, di Bandar Siboru, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, melansir laman presidenri.go.id, Kamis, 23 November 2023.
Bandara Baru Papua Jadi Jembatan Udara
Presiden Jokowi menuturkan bahwa akses transportasi di wilayah Papua tidaklah mudah. Presiden menilai masih ada sejumlah wilayah yang sulit untuk dijangkau sehingga membutuhkan waktu tempuh yang lama dari satu daerah ke daerah lainnya.
"Bandara Siboru dan Bandara Douw Aturure yang kita resmikan pada hari ini akan meningkatkan konektivitas di Papua, meningkatkan mobilitas orang, meningkatkan mobilitas barang, dan membuka banyak peluang untuk memicu tumbuhnya ekonomi-ekonomi baru, usaha-usaha baru," ujar Presiden.
Lebih lanjut, Kepala Negara menyebut bahwa kedua bandara baru yang diresmikan tersebut akan menjadi jembatan udara di masing-masing provinsi. Presiden menuturkan, misalnya untuk Bandar Udara Siboru yang berlokasi di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, dinilai dapat terhubung dengan sejumlah wilayah lainnya seperti Kabupaten Sorong, Kabupaten Kaimana, sampai Kabupaten Teluk Bintuni.
"Bandara Siboru ini akan menjadi jembatan udara di wilayah Papua Barat karena akan menghubungkan Fakfak dengan daerah-daerah yang lain," tuturnya.
Advertisement
Meningkatkan Kunjungan Wisatawan ke Papua
Sedangkan untuk Bandara Douw Aturure yang berlokasi di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, dapat menghubungkan Kabupaten Nabire dengan sejumlah wilayah hingga lintas provinsi seperti Kabupaten Manokwari di Provinsi Papua Barat dan Kota Jayapura di Provinsi Papua.
Presiden Jokowi mengimbau kepada jajaran pemerintah daerah agar masyarakat dapat memanfaatkan keberadaan kedua bandara tersebut dengan baik, baik untuk pergerakan orang maupun untuk memperkenalkan potensi yang ada di Papua. "Memanfaatkan akses yang makin terbuka untuk memperkenalkan potensi-potensi yang ada di daerah kita ini, memperkenalkan berbagai destinasi wisata yang ada, dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Papua,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan operasional Kampung Nelayan Modern di Biak Numfor, Papua, Kamis, 23 November 2023. Jokowi meminta agar pengelolaan Kampung Nelayan Modern harus dirawat dengan baik agar hasil yang didapat nelayan tidak gagal.
"Jadi persiapan untuk manajemen yang baik, persiapan agar nelayan bisa memanfaatkan sebaik-baiknya sebuah lokasi yang bagus seperti ini jagnan sampai gagal lagi," ucap Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden," Kamis.
Kampung Nelayan Modern di Papua
Dia menyampaikan Kampung Nelayan Modern ini memiliki fasilitas yang komplit seperti cold strorage atau penyimpanan hasil nelayan, pabrik es, bengkel nelayan, hingga tempat wisata. Jokowi mengingatkan fasilitas yang ada ini harus dijaga dengan baik.
"Banyak sekali cold storage yang sudah dibangun yang lalu-lalu, tapi berhenti karena enggak bisa bayar listrik. Dibangun bagus, tapi tidak bisa berjalan karena tata kelola yang tidak baik," terangnya.
Untuk itu, kata dia, perlu manajemen dan persiapan yang baik sehingga hasil tangkap nelayan dapat dimanfaatkan dengan baik. Jokowi juga meminta pemerintah daerah memberikan pendampingan hal-hal teknis dan manajerial untuk para nelayan.
Jokowi pun berpesan agar hasil yang sudah didapatkan oleh para nelayan didorong untuk hilirisasi. Dia berharap, hasil yang ada di Kampung Nelayan Modern Biak dapat masuk ke rantai pasok global. "Kita harapkan di kampung nelayan ini nanti bisa masuk ke rantai pasok nasional masuk rantai pasok global sehingga betul-betul apa yang kita bangun ada manfaatnya," tutur Jokowi.
Advertisement