Sukses

Satu Orang Korban Tewas dan Dua Terluka Dalam Penyerangan Pisau dan Palu di Dekat Menara Eiffel Paris

Polisi Prancis telah menangkap seorang pria yang diduga membunuh satu orang dan melukai dua lainnya dalam serangan pisau dan palu di pusat kota Paris.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi Prancis telah menangkap seorang pria yang diduga membunuh satu orang dan melukai dua lainnya dalam serangan pisau dan palu di pusat kota Paris. Dilansir dari CNN, Minggu (3/12/2023), serangan itu terjadi di Bir Hakeim, Paris dekat Menara Eiffel, kata Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin kepada wartawan di lokasi kejadian pada Sabtu malam, 2 Desember 2023.

Dia mengatakan, bahwa pria yang ditangkap adalah seorang warga negara Prancis yang sebelumnya telah diketahui identitasnya oleh badan intelijen. Seorang turis yang merupakan pria asal Jerman kelahiran Filipina tewas dalam serangan itu. Sementara, dua orang korban lainnya menderita luka yang tidak mengancam nyawa, tambahnya.

Salah satu petugas polisi yang menindak kejadian tersebut menggunakan taser untuk mengamankan penyerang, kata Darmanin. Nyawa tersangka tidak dalam bahaya, tambahnya.

"Setelah penangkapannya, dia mengatakan dia tidak tahan lagi melihat umat Islam mati di Afghanistan dan Palestina," kata Darmanin.

Dalam kesempatan itu, Darmanin mengatakan bahwa tersangka lahir di Prancis pada 1997 dan telah dijatuhi hukuman empat tahun penjara pada tahun 2016 karena merencanakan aksi kekerasan. Tersangka diketahui oleh badan intelijen memiliki "gangguan kejiwaan yang serius," tambah Darmanin.

Menteri tersebut mengatakan, dia telah diberitahu oleh polisi setempat bahwa penyerang itu dilaporkan meneriakkan "Allahu Akbar" selama penyerangan. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut insiden itu sebagai serangan teror dan mengatakan kantor kejaksaan anti-terorisme Prancis akan menyelidikinya.

 

 
2 dari 4 halaman

Diduga Sebagai Insiden Terorisme

"Saya menyampaikan seluruh belasungkawa saya kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari warga negara Jerman yang meninggal malam ini," tulis Macron dalam postingan di X, Minggu, 3 Desember 2023, dini hari. Dia juga berterima kasih kepada layanan darurat Prancis.

"Kantor kejaksaan nasional anti-terorisme sekarang akan bertanggung jawab untuk menjelaskan masalah ini sehingga keadilan dapat ditegakkan atas nama rakyat Prancis," tulis Macron.

Video yang diambil di tempat kejadian menunjukkan mobil polisi, ambulans dan Pemadam Kebakaran Paris tiba di lokasi kejadian, dan lalu lintas padat dialihkan. Banyak penjagaan juga dipasang. Saat ini, warga diimbau menghindari kawasan tersebut.

Sementara itu, di dalam negeri, penyerangan juga terjadi di Kantor Satpol PP Denpasar, Bali. Dikutip dari kanal News, Liputan6.com, Selasa, 28 November 2023, Penyidik Polres Denpasar dan Polsek Denpasar Timur, Bali, menangkap empat orang terduga pelaku penyerangan kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depansar.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, keempat pelaku tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polresta Denpasar atas dugaan keterlibatannya dalam insiden penyerangan terhadap anggota Satpol PP dan perusakan sejumlah properti Kantor Satpol PP Denpasar.

3 dari 4 halaman

Empat Orang Tersangka Penyerangan Kantor Satpol PP Diamankan

"Perkembangan terkini empat orang telah diamankan di Polresta Denpasar untuk diambil keterangannya," kata Jansen dilansir dari Antara, Senin (27/11/2023). Namun, identitas dari keempat orang terduga pelaku tersebut masih dirahasiakan karena menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik.

Tim gabungan Satuan Brimob Polda Bali, Satreskrim Polresta Denpasar dan Polsek Denpasar Timur masih memburu terduga pelaku lain yang menurut informasi jumlahnya 25 orang. Jansen pun meminta, para pelaku yang terlibat penyerangan untuk menyerahkan diri kepada polisi.

Tim gabungan Satuan Brimob Polda Bali, Satreskrim Polresta Denpasar, dan Polsek Denpasar Timur masih memburu terduga pelaku lain yang menurut informasi jumlahnya 25 orang. Jansen pun meminta, para pelaku yang terlibat penyerangan untuk menyerahkan diri kepada polisi.

"Kepada para pelaku agar segera menyerahkan diri dan kooperatif sehingga penyelidikan dan penyidikan dapat berjalan dengan baik, lancar, aman, dan tertib sesuai dengan hukum yang berlaku," ucap Jansen.

Sementara itu, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polresta Denpasar, AKP Ketut Sukadi membenarkan bahwa keempat orang terduga pelaku penyerangan anggota Satpol PP sudah ditangani penyidik Satreskrim Polresta Denpasar.

"Ditangkap kemarin di Danau Tempe, Denpasar Selatan," kata Sukadi

Sukadi mengaku belum mengantongi identitas keempat terduga pelaku. "Datanya belum kami terima, masih dikonfirmasi," katanya.

 

4 dari 4 halaman

Lima Orang Anggota Satpol PP Terluka Akibat Penyerangan

Sebelumnya, lima anggota Satpol PP mengalami luka berat dan beberapa kendaraan operasional rusak setelah kantor Satpol PP Denpasar, Bali diserang oleh sekelompok orang tidak dikenal. Kabid Humas Polda Bali, Kombes Jansen Avitus Panjaitan menjelaskan, kronologi penyerangan dan penganiayaan tersebut terjadi pada Minggu, 26 November 2023 sekira pukul 04.30 Wita di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Jalan Kecubung, Nomor 4 Denpasar Timur.

Sebelum aksi penyerangan itu, pada Sabtu, 25 November 2023 pukul 23.00 Wita, anggota Satpol PP Denpasar di bawah pimpinan Komandan Regu 1 I Wayan Wiratma beserta 16 anggota melaksanakan penertiban pada beberapa lokalisasi di Jalan Danau Tempe, Sanur Kauh, Kota Denpasar, Bali.

Dalam operasi penertiban itu, petugas Satpol PP mengamankan 33 PSK. Puluhan PSK tersebut kemudian dibawa ke kantor untuk dilakukan pendataan dan pembinaan, kemudian dilanjutkan dengan pendataan dan berakhir pada Minggu, 26 November 2023 sekitar pukul 02.00 Wita.

Setelah dilakukan pendataan, para perempuan tersebut berkumpul di lobi kantor dijaga oleh anggota yang bertugas. Pada pukul 04.00 Wita, datang seorang laki-laki tidak dikenal berteriak-teriak di depan pintu gerbang kantor. Dia meminta untuk dibukakan pintu.

Beberapa petugas Satpol PP pun ke depan pintu gerbang yang saat itu ditutup untuk mengecek dan menanyakan maksud kedatangannya. Namun, orang tersebut terus berteriak dan marah-marah. Tak lama kemudian orang tersebut mengeluarkan sepucuk senjata api dan mengancam petugas. Karena merasa takut, anggota Satpol PP yang ada di pintu gerbang kemudian mundur dan masuk ke dalam kantor.

"Secara bersamaan datang sekelompok orang sekitar 25 orang yang diduga sebelumnya sudah menunggu di sebelah Timur pintu gerbang, mendobrak pintu gerbang dan menyerbu ke dalam kantor sambil berteriak-teriak, kemudian mereka langsung melakukan penyerangan secara membabi buta terhadap anggota Satpol PP menggunakan tangan kosong dan beberapa potongan kayu," kata Jansen dilansir dari Antara, Senin (27/11/2023).

Â