Liputan6.com, Jakarta - China membuat aturan terbaru bebas visa bagi warga negara dari enam negara di antaranya lima negara Eropa dan satu negara Asia. Pengumuman tersebut dibuat pada Jumat, 24 November 2023 di mana China ingin mendorong lebih banyak kunjungan untuk tujuan bisnis dan pariwisata.Â
Dilansir dari Euro News, Senin, 4 Desember 2023, mulai 1 Desember 2023, warga negara Perancis, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol dan Malaysia akan diizinkan memasuki China hingga 15 hari tanpa visa. Program uji coba tersebut akan berlaku selama satu tahun.
Baca Juga
"Tujuannya adalah untuk memfasilitasi pengembangan pertukaran warga China dan asing yang berkualitas dan keterbukaan terhadap dunia luar," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, saat arahan harian.
Advertisement
Saat ini, perjalanan internasional ke China masih belum pulih. Protokol kesehatan pandemi yang ketat di China, termasuk mewajibkan karantina bagi semua pendatang, membuat banyak orang enggan berkunjung selama hampir tiga tahun.
Pembatasan tersebut telah dicabut pada awal tahun 2023, namun perjalanan internasional belum kembali ke tingkatan sebelum pandemi.
Dalam enam bulan pertama tahun 2023, China mencatat 8,4 juta orang asing masuk dan keluar, menurut statistik imigrasi. Sementara, 977 juta orang pendatang berkunjung pada 2019, tahun terakhir sebelum pandemi.
China sebelumnya mengizinkan warga negara Brunei, Jepang, dan Singapura untuk masuk tanpa visa, namun menangguhkannya setelah wabah Covid-19. Negara ini kemudian melanjutkan masuk bebas visa untuk Brunei dan Singapura pada Juli 2023, namun belum kembali menerapkannya untuk Jepang.
Peningkatan Minat Wisatawan Eropa Mengunjungi China
Pemerintah telah mencari investasi asing untuk membantu meningkatkan perekonomian yang lesu. Beberapa pengusaha telah datang untuk menghadiri pameran perdagangan dan pertemuan, termasuk Elon Musk dari Tesla dan Tim Cook dari Apple. Namun, wisatawan asing masih jarang terlihat dibandingkan sebelum pandemi.
Tahun ini terjadi lonjakan minat terhadap China sebagai tujuan wisata di kalangan orang Eropa. Data dari agen perjalanan online Trip.com, menunjukkan peningkatan keseluruhan pemesanan dari Eropa ke China sebesar 663 persen dibandingkan tahun 2022, dan peningkatan hampir 29 persen dibandingkan 2019.
Data menunjukkan bahwa Inggris dan Jerman termasuk di antara 10 besar sumber wisatawan yang datang ke China secara global. Shanghai tetap menjadi tujuan wisata paling populer di kalangan orang Eropa karena perpaduan modernitas dan tradisinya yang memikat, diikuti oleh Beijing, Guangzhou, dan Shenzhen. Sanya, kota tepi pantai di ujung selatan Pulau Hainan China, dan Chengdu, ibu kota provinsi Sichuan di barat daya China merupakan destinasi baru di negara tersebut.Â
Selain skema bebas visa yang baru, negara ini mendorong pariwisata lokal dengan mempromosikan atraksi budaya dan sejarah melalui kemitraan dengan Trip.com. China juga meningkatkan infrastruktur pariwisata dengan berinvestasi di bidang teknologi, panduan perjalanan, dan sistem pembayaran elektronik.
Advertisement
Enam Wisatawan China Dicekal Masuk Thailand Selama Sepuluh Tahun
Di tempat yang berbeda, enam turis asal China yang mengemis di jalanan Bangkok,Thailand telah dicekal memasuki Thailand selama sepuluh tahun. Dilansir dari VN Express, Jumat, 1 Desember 2023, pengemis tersebut ditangkap antara 10--20 November 2023 saat meminta uang di jalanan, lapor Bangkok Post.
Pengemis tersebut masing-masing didenda antara 100 dan 500 baht (sekitar Rp44 ribu–Rp220 ribu). Salah satu dari mereka telah dideportasi kembali ke China, sementara sisanya menunggu deportasi, Thai PBS World melaporkan.
Polisi setempat menambahkan, semua pengemis itu akan masuk daftar hitam untuk kembali mengunjungi negara tersebut. Mereka kebanyakan mengemis di tempat keramaian dan tempat wisata dengan wajah dan tubuh yang cacat.
Beberapa pengemis mengaku kehabisan uang saat bepergian di Thailand. Polisi menemukan salah satu pengemis asal Tiongkok tiba melalui perjalanan udara pada Juni 2023 dengan visa turis. Wanita tersebut kemudian mengajukan permohonan pendidikan online di Thailand dan meminta visa pelajar untuk membantu memperpanjang masa tinggalnya, lapor Nation Thailand.
Setelah penyelidikan, polisi menemukan bahwa para pengemis tersebut mendapat penghasilan sekitar 10.000 baht seharinya atau sekitar Rp4,4 juta. Padahal, mengemis dianggap ilegal di Thailand.
Datang Bertujuan untuk Mengemis
Thailand bulan lalu mulai memberikan bebas visa masuk bagi wisatawan dan para pelaku industri China dengan harapan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan China yang jadi andalan Thailand sebelum pandemi. Kini, mereka khawatir skema bebas visa itu malah dimanfaatkan para pengemis untuk mengambil keuntungan.Â
Polisi setempat berjanji untuk secara hati-hati memeriksa pengunjung asal China yang mengalami kerusakan wajah dan tubuh saat memasuki Thailand. Hal itu karena beberapa orang datang bertujuan untuk mengemis di jalanan, menurut Biro Kepolisian Metropolitan.
Panthana Nutchanart, wakil komisaris Biro Imigrasi, mengatakan pada pertemuan pers pada Senin, 27 November 2023, para pengemis asal China itu sebelumnya meminta uang di negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Singapura dan Malaysia, dan memutuskan untuk mencoba peruntungan di Thailand.
Thailand telah memulai tindakan keras terhadap pengemis asing. Dalam operasi baru-baru ini di Chon Buri, Chiang Mai dan Phuket, polisi menangkap 27 warga Kamboja, dua warga Tiongkok, dua Myanmar, dan dua warga negara Rusia yang siap dideportasi.
Advertisement