Liputan6.com, Jakarta - Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya seharusnya sudah dapat dipahami orang dewasa. Namun di tempat-tempat umum membuang sampah pada tempatnya cenderung terabaikan.
Sebagai negara yang memerhatikan pengelolaan sampah, ternyata Swedia punya cara untuk membuat warganya tertarik disiplin membuang sampah pada tempatnya. Salah satunya dengan menempatkan tempat sampah yang dapat berbicara.
Baca Juga
"Hah, satu tong sampah ini harganya 200 juta (rupiah) dan yang ini lebih parah lagi gaes, 6 miliar (rupiah). Tong sampah semahal ini bisa ngapain aja ya?" ungkap Jerhemy melalui akun TikTok pribadinya @jerhemynemoo, diunggah Jumat, 8 Desember 2023.
Advertisement
Jerhemy adalah seorang mahasiswa Indonesia yang sedang mendapat pelatihan tentang persampahan. Setelah kemarin mengemukakan tentang seluk beluk pemilahan sampah di Denmark, kini ia berbagi tentang tong sampah di Swedia yang juga berada di kawasan Eropa Utara.
Menurutnya tong sampah mahal itu memang canggih, ia pun mempertanyakan apakah mungkin Indonesia punya tong sampah semahal itu. "Nih gaes keren banget tong sampah yang 200 juta (rupiah) bisa ngomong. Kalau misalkan kita buang (sampahnya), ada suara-suaranya lucu," ujarnya.
Benar saja, tong sampah itu berucap thank you atau terima kasih. Tong sampah tersebut ada di kota Malmo, Swedia. Mereka punya tong sampah yang bisa berbicara. "Tujuannya itu sim[el banget, biar orang-orang terutama turis yang dateng lebih tertarik buat buang sampah di tong sampah, daripada di jalanan," katanya.
Tong Sampah Seharga Rp6 Miliar
Jerhemy juga memperlihatkan tong sampah seharga Rp6 miliar yang berada di jalanan kota yang sama di Swedia. "Emang sih dari luar tong sampah ini kelihatannya kecil, tapi lihat nih gaes tong sampahnya bisa di angkat dan ada kontainer segede bagong," katanya sambil memperlihatkan bagaimana tong sampah terangkat.
Benar saja, tong sampah itu sangat besar dan canggih. Tujuan tong sampah dibuat seperti itu menurutnya, agar tidak terlihat berantakan, bisa mengurangi bau dan menampung sampah yang lebih banyak.
"Jujur kalo menurut gua ini masih belum terlalu dibutuhin sih di Indonesia. Mending beresin sistemnya secara keseluruhan dulu deh, daripada ngabisin ratusan juta sampai miliaran buat tong sampah," kemukanya.
Namun ia berujar Indonesia bisa buat tong sampah serupa namun harganya tidak semahal itu. Warganet yang menonton videonya pun mengomentari dengan beragam.
"Di Indo 1 M (rupiah) buat beli hordeng doang bang," sindir warganet.
"Keren banget yang 6M," sambung warganet lainnya.
"Di Indonesia auto dicuri," tulis warganet.
"Karena di sana nggak ada yang korupsi uang negara," cetus yang lain.
"Ga usah lah untuk Indonesia saat ini, tong sampah harga 30 ribuan aja di pinggir jalan dicuri," saran warganet.
Advertisement
Gaji Tukang Sampah di Denmark
Sekarang ini permasalahan sampah sedang jadi sorotan. Kabar yang belakangan sering kita dengar di Indonesia adalah penuhnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA), lantaran kapasitasnya tak mencukupi timbunan yang ada.
Garda terdepan di pemilahan sampah di Indonesia yaitu pengepul atau pemulung hanyalah bagian kecil dari ekosistem sampah yang masih belum tertata. Sementara di luar negeri, contohnya Denmark warganya sudah teratur dalam pengelolaan sampah, sementara petugas sampahnya digaji cukup besar.
"Jadi tukang sampah di negara ini bisa dapet Rp900 juta per tahun. Ayo ada yang mau jadi tukang sampah ga? Beneran deh ini nggak seberat jadi tukang sampah di Indonesia," ungkap Jerhemy, seorang mahasiswa Indonesia di Belanda yang sedang mengikuti edukasi dari pemerintah Denmark tentang pengelolaan sampah, dikutip dari TikTok pribadinya @jerhemynemoo, yang diunggah Selasa, 5 Desember 2023.
Menurut dia tidak berat bekerja sebagai tukang sampah di Denmark lantaran negaranya sendiri sudah bersih. Jerhemy bersama Pandawara Group dari Indonesia juga ditantang untuk menjadi petugas sampah di Denmark.
Tugas Tukang Sampah di Denmark
Tugas pertama mereka adalah datang ke rumah-rumah untuk mengambil sampah. "Ternyata di Denmark setiap rumahnya itu punya empat atau lebih tong sampah dengan kategori berbeda," sambungnya.
Sampah tersebut tidak tiap hari diambil. Jerhemy menyontohkan jadwal yang kerap diterapkan warga, seperti hari Senin khusus untuk ambil sampah plastik. Kemudian hari Selasa sampah kertas, Rabu sampah organik dan seterusnya.
Ternyata pengelompokan itu memiliki tujuan, salah satunya supaya biaya operasional lebih hemat sekaligus supaya memaksa warganya untuk tidak menghasilkan sampah terlalu banyak. "Dan yang paling penting dipilah-pilah," saran Jerhemy.
Ia juga mengungkapkan kalau rata-rata gaji petugas sampah di Denmark sekitar Rp75 juta per bulan atau Rp900 juta per tahun. Petugas sampah tersebut pun masih mendapatkan tambahan biaya kesehatan, asuransi, jatah cuti dan tunjangan pensiun.
"Beneran setara dengan kayak pekerjaan lainnya. Tapi pajaknya itu juga tinggi, bisa 30 persen hingga 40 persen," katanya lagi.
Advertisement