Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) selalu mendorong agar pelaku UMKM semakin banyak bergabung ke platform niaga elektronik (e-commerce) karena banyak keuntungan yang didapatkan untuk perkembangan usaha. Untuk membuktikan keuntungan menjalankan bisnis secara online, Mendag Zulhas pun memberi kejutan bagi para pelaku UMKM, di Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 12.12.
Ya, Mendag Zulhas menjadi host live shopping dadakan di Shopee Live, Senin (11/12). Dalam sesi tersebut, Mendag Zulhas sukses menawarkan produk rok dan daster plisket, serta sepatu wanita produksi UMKM lokal yang sudah berhasil ekspor bersama Shopee, yaitu Gosisonline dan Mikhayla Shoes.
Baca Juga
Seolah memberi contoh, Zulhas dengan lihai memandu live shopping di Harbolnas di Shopee Live dan berinteraksi dengan para penonton, sambil menunjukkan beberapa produk lokal yang ada di etalase. Namun, Zulhas nampak kaget, saat menyebutkan harga dari produk lokal.
Advertisement
“Wah ini daster berapa ini? Cuma 80 ribu masih diskon jadi 60 ribu? Wah ini kalau di Prancis harganya 100 dollar ini, 1,6 juta,” ujar Zulkifli.
Begitu pula saat Zulhas menawarkan sepatu produksi UMKM lokal asal Bogor, Mikhayla Shoes, dengan harga diskon kepada para penonton.
“Wah ini sepatu bagus gini dari harga 55 ribu, cuma di live ini jadi 26 ribuan saja. Ayo buruan diborong, rugi ini kalau nggak dibeli,” katanya.
Tidak hanya memandu acara live shopping, dalam kesempatan kali ini Zulhas juga berbincang kepada dua UMKM lokal yang sudah sukses ekspor di Shopee tersebut. Pria kelahiran Lampung Selatan itu juga menjelaskan bahwa sektor memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi negara dan UMKM lokal bisa lebih berkembang melalui e-commerce.
“UMKM menopang masa depan ekonomi Indonesia, kenapa? Karena 64% bisnis di Indonesia berasal dari UMKM, Kuncinya UMKM maju, ekonomi maju. Kamu semua bisa jualan bahkan sampai ke luar negeri, semuanya ada lengkap kan? Kaya mas Ardi ini sampai diajarin buka toko dan pakai fitur-fitur di Kampus Shopee, jadi omset bisa tambah banyak," ujar Zulhas.
Menanggapi pertanyaan tersebut, pemilik Gosisonline, Achmad Ardi Kurniawan, menceritakan kisahnya ketika memulai bisnis online. Ardi menceritakan kalau awal mula membangun bisnis, penjualannya tak menentu.
“Dulu saya jualan tapi pesanan datangnya nggak tentu. Tahun 2018 itu saya mulai jualan di Shopee, belajar jualannya di Kampus Shopee. Alhamdulillah setelah 3 bulan berjalan, satu hari bisa puluhan sampai ratusan pesanan Pak. Bahkan waktu Covid, pesanan saya tembus di 1000-2000 per hari,” ujar Ardi.
Sama halnya dengan Ardi, owner dari Mikhayla Shoes, Esa Bella, juga merasakan bisnisnya berkembang sangat pesat setelah beralih ke sistem online.
“Saya merasakan sekali kemudahan sistem jualan online ini. Apalagi saat masuk Shopee, terasa terbantu sekali saya sama fitur-fiturnya,seperti seller center, selain itu promo-promo tanggal kembar, dan momen harbolnas itu juga nggak boleh saya lewatkan, karena paling tidak omset meningkat bisa 2-3 kali lipat,” kata Esa.
Dari penjelasan itu diketahui kalau Shopee memang banyak berinvestasi untuk UMKM lokal. Tidak hanya melalui fitur-fitur marketing unggulan yang membuat omzet UMKM seperti Gosisonline dan Mikhayla Shoes melejit, namun juga membantu mereka untuk bisa berkembang secara global.
Program Ekspor Shopee yang dimiliki Shopee misalnya, sangat memungkinkan UMKM lokal untuk menjual produknya hingga Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin. Selain itu, sejumlah inisiatif pengembangan UMKM melalui Bimbel Shopee, Kampus UMKM Shopee, dan Gerakan Ekspor Serentak, juga menjadi bentuk dukungan nyata dalam memajukan ekonomi kreatif di tanah air.
(*)