Sukses

6 Fakta Menarik Gunung Anak Ranakah di Flores, Terbentuk Akibat Letusan Gunung Ranakah pada 1987

Gunung Anak Ranakah merupakan salah satu gunung berapi yang ada di pulau Flores, terletak di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Puncak Gunung Anak Ranakah berada di ketinggian 2.169 mdpl.

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Anak Ranakah merupakan salah satu gunung berapi yang ada di pulau Flores, terletak di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur. (NTT) Puncak Gunung Anak Ranakah berada di ketinggian 2.169 mdpl.

Permukiman penduduk yang paling dekat dari Gunung Anak Ranakah ada di Kecamatan Ruteng. Gunung Anak Ranakah termasuk jenis gunung berapi kerucut.

Pos pengamatan aktivitas Gunung Anak Ranakah berada di Kecamatan Waerii, Kabupaten Manggarai. Gunung Anak Ranakah dapat dicapai dari Kecamatan Ruteng menuju pos pengamatan menggunakan kendaraan roda empat melalui kampung Robo.

Dari pos menuju ke puncak Gunung Anak Ranakah ditempuh dengan waktu tempuh 45 menit dengan berjalan kaki. Di bagian atas akan ada kawah.

Masih banyak hal mengenai Gunung Anak Ranakah selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Anak Ranakah yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Kamis (14/12/2023).

1. Jadi Lokasi Pertambangan Batu dan Pasir 

Mengutip dari laman resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ESDM, masyarakat setempat umumnya melakukan pertambangan batu dan pasir dari Gunung Anak Ranakah untuk dijadikan sebagai bahan bangunan. Kedua bahan bangunan ini adalah hasil endapan awan panas dan lava Gunung Anak Ranakah.

Pemanfaatan lain dari Gunung Anak Ranakah adalah sebagai penghasil energi panas bumi yang menggerakan  turbin pembangkit listrik tenaga panas bumi. Lokasi pembangkit listrik di Desa Ulumbu atau Pocok Leok. Energi listrik yang dihasilkan sebesar 200 MegaWatt. Pengelolaan pembangkit listrik ini telah diserahkan kepada Pertamina

2 dari 4 halaman

2. Sejarah Keberadaan Gunung Anak Ranakah

Gunung Anak Ranakah terbentuk pada 28 Desember 1987. Kemunculannya di antara pegunungan Mandosawu dan pegunungan Ranakah yang sebelumnya merupakan gunung api yang sudah tidak aktif selama beberapa abad terakhir.

Catatan erupsi Gunung Anak Ranakah dimulai setelah letusan pertama terjadi pada tanggal 28 Desember 1987 hingga awal Januari 1988. Lokasi Gunung Anak Ranakah berdekatan dengan permukiman penduduk dan lahan pertanian, khususnya di bagian kaki dan lereng bawah.

3. Gunung Anak Ranakah Sebagai Hulu Sungai

Komplek Gunung Ranakah adalah hulu bagi tiga daerah aliran sungai yang saling berbatasan pada bagian puncak Gunung Ranakah tersebut yaitu, Daerah Aliran Sungai (DAS) Reo Waepesi yang berada disisi lereng sebelah utara komplek gunung dimana aliran utamanya mengalir ke arah utara pulau dan bermuara ke Laut Flores di daerah pesisir Reo.

Sedangkan DAS Laku Toka serta DAS Nawu yang berada pada sebelah selatan lereng pegunungan ini masing-masing mengalirkan air sungainya ke arah selatan pulau dan bermuara ke Laut Sawu di daerah pesisir Nanga Labang.

3 dari 4 halaman

4. Titik Awal Pendakian

Mengutip dari laman resmi ESDM, Kamis (14/12/2023), untuk mencapai puncak gunungapi Anak Ranakah, dari Ruteng (ibukota kabupaten Manggarai) dapat pendaki bisa menggunakan kendaraan roda 4 melalui kampung Robo sebagai Pos PGA Ranakah sampai puncak Gunung Ranakah (Tower Telkom).

Kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki selama lebih kurang 45 menit Anda akan sampai di kubah Gunung Anak Ranakah sebagai gunung api yang aktif saat ini. Jalur akses aslinya menyediakan jalur yang mudah menuju puncak dimulai dari desa Robo, sekitar 1 jam perjalanan dari Ruteng.

5. Dekat Taman Alam Ruteng

Mengutip dari laman Medium, Kamis (14/12/2023), sebelum menyambangi Gunung Anak Ranakah, sekalian saja kunjungi  Taman Alam Ruteng yang dikunjungi. Bagi para pecinta burung, ini adalah surga karena setidaknya ada 17 burung endemik dapat disaksikan bersama lebih dari 50 jenis burung di kawasan tersebut.

Mulai dari Burung Hantu Flores Scops (Atus alfredi), Burung Beo Gantung Flores (Loriculus flosculus), Burung Beo Flores (Gracula religiosa mertensi), Elang Sunda/Elang Flores (Nisaetus floris, dahulunya Spizaetus floris), dan Burung Siul Tenggorokan Telanjang (Pachycephala nudigula) bisa Anda temui. Ketiga titik pengamatan di lokasi telah dipetakan oleh pihak berwenang yaitu Ranamese, Ranaka, dan Golo Lusang. 

4 dari 4 halaman

6. Gunung Anak Ranakah Terbentuk dari Letusan 1987

Mengutip dari laman Roam Indonesia, Kamis (14/12/2023), dengan ketinggian 2.350 mdpl, kubah lava gunung berapi Ranakah Poco Mandasawu adalah gunung tertinggi di Flores. Ada kubah lava kedua yang lebih kecil yang disebut Anak Ranakah (anak Rakanah) yang terbentuk selama letusan pada tahun 1987.

Letusan terakhir terjadi pada tahun 1991 namun Anak Ranakah telah mengeluarkan gumpalan asap putih terus menerus sejak tahun 2011. Gunung Anak Ranakah yang berada di Kecamatan Ruteng dan sekitarnya kini menjadi salah satu gunung api yang menarik bagi para wisatawan domestik atau mancanegara, terutama dengan satwa endemik di sekitarnya.

Hal ini lantaran Gunung Anak Ranakah adalah salah satu bentuk kerucut dari rangkaian kerucut di tepi kaldera Pocokleok, sehingga membentuk sebuah panorama alam yang sangat indah, juga didukung oleh udaranya yang segar dan lingkungannya yang masih tradisional. Menjelajahi kawasan ini menjanjikan perjalanan berbeda saat pelancong mengeksplorasi Flores, NTT.