Liputan6.com, Jakarta - Pergerakn orang terutama wisatawan baik dalam maupun luar negeri bakal mencapai puncaknya di masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Setelah pandemi Covid-19 berlalu, jumlah penumpang pesawat dan tingkat hunian hotel tercatat sangat tinggi.
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney menargetkan adanya kenaikan jumlah penumpang sampai 27 persen di bandara-bandara Angkasa Pura I dan II pada periode libur Nataru dibandingkan di periode yang sama tahun lalu. Menurut Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono, pergerakan wisatawan di masa libur Nataru diharapkan bisa memberikan dampak ekonomi pada masyarakat sekitar destinasi pariwisata, seperti di Yogyakarta, Mandalika, dan Nusa Dua-Bali.
Baca Juga
"Kita berharap pasti lebih dari target yang kita canangkan, 27 persen year on year, kenaikannya,” ucap Maya dalam konferensi pers menyambut Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) InJourney, di gedung Sarinah Thamrin, Jakarta, Rabu, 13 Desember 2023.
Advertisement
"Lebaran yang lalu kita prediksi growth 23 persen, tapi kita lebih dari itu. Kita juga harapannya tahun ini kenaikannya 27 persen, tapi kita harapkan lebih juga," lanjutnya. Maya menilai, trafik dari bandara ini bisa menunjang peningkatan wisatawan di titik-titik pariwisata. Lebih lagi, diharapkan mampu memberikan dampak kepada UMKM lokal.
Sementara itu, PT Angkasa Pura II (AP II) mencatat sebanyak 2.833 permohonan penerbangan tambahan (extra flight) pada periode libur Nataru 2023/2024. Plt. Direktur Utama AP II Wendo Asrul Rose mengatakan, per 8 Desember AP II mencatat adanya permohonan penerbangan tambahan dari maskapai di 20 bandara AP II total sebanyak 2.833 extra flight. Rincainnya, ada 2.737 extra flight rute domestik dan 96 extra flight rute internasional.
Wendo menambahkan angkutan libur Nataru di bandara-bandara AP II dijalankan pada periode 18 Desember 2023 - 4 Januari 2024 (H-7 hingga H+3). Pada periode Nataru 2023-2024 tersebut, diperkirakan jumlah penumpang pesawat di 20 bandara AP II secara kumulatif mencapai 4,03 juta penumpang atau naik 8 persen dibandingkan dengan periode Nataru 2022-2023.
Bandara Tambah Jam Operasional
Wendo mengatakan, seluruh bandara AP II memastikan ketersediaan slot time penerbangan bagi maskapai untuk mengoperasikan penerbangan reguler dan extra flight selama Nataru. Ada lima bandara diperpanjang jam operasinya.
Bandara yang bertambah jam operasi adalah Bandara Supadio (Pontianak) menjadi 15 jam operasi; Bandara Minangkabau (Padang) menjadi 15 jam operasi; Bandara Depati Amir (Pangkalpinang) menjadi 12 jam operasi; Bandara Kertajati (Majalengka) menjadi 15 jam operasi; dan Bandara Radin Inten II (Lampung) menjadi 13 jam operasi.
Pada periode libur Nataru mendatang, lalu lintas penerbangan tersibuk di lingkungan AP II adalah di Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang). Sepanjang Nataru, diperkirakan jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 2,03 juta penumpang dan ketersediaan kursi sudah sebanyak 2,61 juta kursi.
Untuk hotel, InJourney berencana untuk menambah jumlah hotel bintang lima di kawasan Mandalika, dan Labuan Bajo. Hal ini guna meningkatkan akomodasi di sekitar kawasan. Maya Watono mengungkap, ada sejumlah perusahaan hotel yang berminat. Namun, hal itu masih dalam proses negosiasi antara keduanya.
"Sudah tertarik tapi kita sedang mengkaji konsepnya, karena kita juga memiliki beberapa hotel di area Labuan Bajo di area Marina Waterfront ya," ujarnya. "Tapi kedepannya pasti harus ada akomodasi juga di Golomori cuma konsepnya yang kita lagi kaji apakah itu gated villa atau seperti apa itu yang sedang kaji bersama," sambungnya.
Advertisement
Tingkat Hunian Hotel Sudah Melebihi Masa Sebelum Pandemi
Perusahaan pelat merah operator hotel di bawah PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney), PT Hotel Indonesia Group atau HIG mengungkapkan, tingkat okupansi hotel di bawah pengelolaannya mengalami kenaikan jelang libur Nataru 2023-2024. Hotel-hotel di daerah wisata, seperti di Bali dan Yogyakarta bahkan memiliki tingkat keterisian di kisaran 90 persen hingga 100 persen.
"Contohnya, seperti di Bali (okupansi hotel) sudah mendekati 90 persen bahkan ada yang sudah 100 persen. Angka ini sudah menyamai bahkan melebihi saat sebelum pandemic di libur Nataru 2019. Jadi bisa dibilang situasinya sudah kembali normal terutama di Bali yang sudah sangat ramai seperti beberapa tahun lalu,” terang Direktur Keuangan, SDM dan Manajemen Risiko HIG Waluyo Nugroho dalam kesempatan yang sama.
"Lalu di Yogyakarta saat ini juga sama peningkatannya dan yang pasti bisa mencapai di atas 90 persen, sudah hampir seperti sebelum pandemi," tambahnya.\
Waluyo menambahkan, tingkat hunian hotel tertinggi yang dikelola HIG pada periode 23 Desember 2023-2 Januari 2024 diproyeksikan terjadi di Bali. Tingkat keterisian hotel saat ini berada di kisaran 66,1 persen dan berpotensi meningkat hingga 92,8 persen.
Acara dan Atraksi Menarik Selama Libur Nataru
Sementara itu, okupansi pada hotel-hotel HIG di daerah Jawa berpotensi mencapai kisaran 80,1 pesen dari kondisi saat ini pada 22,3 persen. Lalu, potensi tingkat okupansi hotel-hotel HIG di wilayah Sumatra juga diprediksi meningkat drastic dari 16,5 persenmenjadi 74,8 persen.
Untuk tingkat keterisian hotel-hotel di daerah Nusa Tenggara diprediksi naik ke kisaran 54,9 persen dari kondisi saat ini 28,9 persen. Terakhir, okupansi hotel di wilayah Sulawesi dan Kalimantan akan meningkat dari kisaran 8,7 persen saat ini menjadi 50,6 persen.
InJourney melalui anak-anak usahanya menggelar berbagai acara dan atraksi menarik menyambut libur Nataru. Misalnya, konser Suara Prambanan yang menghadirkan sejumlah musisi top Indonesia seperti Sheila on 7 dan Kunto Aji di Candi Prambanan yang digelar TWC pada 31 Desember 2023. Lalu, konser musik 12 hari di TMII yang digelar mulai 20 Desember 2023 mendatang sampai 2 Januari 2024.
Ada juga Festival Mandalika Seru yang menghadirkan Geisha di Pantai Kuta Mandalika pada 31 Desember 2023. "Jadi memang berbagai aspek harus kita dorong agar destinasi tadi menjadi destinasi pariwisata berkualitas dan banyak diminati," ucap Maya
Advertisement