Liputan6.com, Jakarta - Seorang influencer, sekaligus pemilik bisnis asal Malaysia, yang dikenal sebagai @faarahhh_ di X, sebelumnya Twitter, baru-baru ini mengunggah tangkapan layar dari pesan tidak pantas yang ia terima dari seorang pengikut pria di Instagram. Di gambar, terlihat pria tersebut mengaku tertarik membeli pakaian dalam bekas kreator konten tersebut.
Ia bahkan mengaku mau "membayar berapa pun harganya." "Bolehkah kamu menjual celana dalam bekas yang belum dicuci? Kalau bisa, pakaian dalam yang kamu gunakan saat berolahraga atau jogging. Semakin kotor semakin baik," begitu bunyi pesan tidak pantas tersebut.
Baca Juga
"Lebih baik celana dalamnya juga terkena keringat. Habis olahraga, kemas, dan antar ke saya. Saya serius mau beli, kasih tahu saja harganya. Ini mendesak," tulis pengikutnya. Terkejut dengan pesan yang diterimanya, pebisnis itu bergeser ke X untuk mempertanyakan apakah kejadian seperti itu sudah "biasa."
Advertisement
"Jadi, benarkah orang-orang bodoh kini jadi lebih umum? Sangat bodoh," tulisnya dalam cuitan tersebut. Berbicara pada Says, dikutip Minggu, 17 Desember 2023, influencer tersebut mengatakan bahwa ia langsung memblokir pria tersebut setelah menerima pesan itu.
Warganet terkejut dengan pesan tersebut dan berbondong meninggalkan sederet komentar di unggahan yang sempat viral itu. Sebagian besar menyatakan rasa jijik terhadap pesan tersebut, menganggapnya sangat tidak pantas. "Menjijikkan! Mohon berhati-hati. Ini sangat menakutkan," tulis salah satu pengguna.
Jadi Viral
Ada juga warganet yang menulis, "Sebaiknya kamu coba balas pesannya. Minta alamat, nama, dan nomor teleponnya. Lalu, kamu ekspos saja dia." Sementara itu, salah satu pengguna menyarankan agar influencer menipu pria tersebut.
"Beli celana dalam di toko mana saja dan campur dengan air yang biasa kamu gunakan untuk mencuci ikan. Lalu, minta dia mentransfer seribu ringgit (sekitar Rp3 juta-an) dan kirimkan ke dia. Kalau kamu viral, bilang saja yang melakukannya adalah AI," kelakarnya.
Bahasan pakaian dalam di beragam konteks sebenarnya telah jadi viral dari waktu ke waktu. Awal tahun ini, misalnya, alih-alih perempuan, promosi pakaian dalam di platform siaran langsung di China memperlihatkan para model pria mengenakan berbagai potongan pakaian dalam, termasuk bra.
Hal ini dilakukan setelah negara itu melarang wanita jadi model pakaian dalam secara online. Melansir New York Post, 3 Maret 2023, perusahaan yang menampilkan wanita berpakaian minim ditutup karena melanggar undang-undang China terhadap penyebaran materi cabul secara online.
Advertisement
Tidak Ingin Kehilangan Pendapatan, tapi ...
Di sisi lain, produsen pakaian dalam tidak ingin kehilangan potensi pendapatan. Karenanya, dalam beberapa waktu belakangan, video siaran langsung beberapa perusahaan telah menampilkan model pria yang mengenakan bermacam-macam lingerie. Ini termasuk bra push-up, korset ketat, dan baju tidur berpotongan renda.
"Secara pribadi, kami tidak benar-benar punya pilihan. Desainnya tidak dapat dimodelkan model perempuan kami, jadi kami menggunakan model laki-laki kami untuk memodelkannya," kata Xu, pemilik bisnis live stream pada Jiupai News.
Bisnis live stream China diperkirakan bernilai lebih dari 700 miliar dolar AS (sekitar Rp10,7 kuadriliun) pada 2023, lapor Statista. Menurut McKinsey, industri ini menyumbang 10 persen dari pendapatan e-niaga negara itu. Pasa Desember 2022, perusahaan Xu memperlihatkan model pria yang mengenakan jubah sutra perempuan.
Keterangan video berbunyi, "Kamar kerja istri dan orang dewasa yang ringan dan mewah," telah diunggah di Douyin, TikTok versi China. Klip tersebut dibanjiri komentar tentang "keputusan yang membengkokkan gender."
Komentar Pro Kontra
Salah satu komentator mengatakan mereka ingin model menanggalkan lebih dari jubahnya, "Mengapa Anda tidak menyelesaikannya," sementara orang lain yang mendukung, "Pria itu memakainya lebih baik daripada perempuan."
"Saya jadi bingung bagaimana pakaian-pakaian ini dikenakan perempuan," yang lain berpendapat. "Apakah seharusnya saam saja perlakuannya (model perempuan dan laki-laki dalam mempromosikan pakaian dalam)?" tanya yang lain
Yang lain berpendapat bahwa celah baru perusahaan justru menghilangkan peluang pekerjaan bagi para model perempuan. "Jika itu model wanita, siaran langsung akan dilarang. Hal seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, ini merampas kesempatan kerja sekelompok wanita," kata mereka.
Xu pun mengomentari keributan tentang model laki-laki yang diduga mengambil pekerjaan perempuan. "Banyak sutradara dari siaran langsung ini adalah perempuan, apakah mereka juga mencuri pekerjaan laki-laki?" Xu memberi tahu Jiupai News.
Tidak diketahui berapa lama celah itu akan terus bekerja karena China juga menindak penggambaran laki-laki "banci" di media.
Â
Advertisement