Liputan6.com, Jakarta - Modus penipuan baru terkait penjualan bagasi telah muncul di Facebook. Si pemilik akun meyamari sebagai petuas Bandara Changi Singapura, menawarkan bagasi senilai 4 dolar Singapura (sekitar Rp46 ribu).
Sejumlah koper berisi barang-barang "pemilik sebelumnya" itu disebut "tanpa pengawasan," dan tidak dapat lagi disimpan di gudang bandara. Mengutip Mothership, Selasa (19/12/2023), unggahan pada 14 Desember 2023 itu ditegaskan sebagai pengulangan penipuan yang telah berlangsung sejak November 2023.
Baca Juga
Hal itu muncul setelah Kepolisian Singapura mengeluarkan peringatan tentang penipuan bagasi perjalanan. Pihak berwajib mengatakan bahwa unggahan serupa ditemukan dalam beberapa minggu terakhir, konten iklannya meniru "Singapore Airlines Travel" atau "Singapore Changi" yang memberi tahu pengguna tentang penjualan "bagasi tidak ditebus."
Advertisement
Akun-akun ini menggunakan logo Singapore Airlines atau foto Bandara Changi Singapura sebagai foto profil untuk meniru "tingkat legitimasi" dalam unggahan mereka, kata polisi. Mereka juga memiliki tingkat kecanggihan yang tinggi, menyebarkan akun palsu untuk membicarakan harga murah dan menguggah foto "pembelian" mereka.
Ketika pengguna mengklik unggahan tersebut, mereka diarahkan ke situs web yang meminta kredensial, termasuk nama, alamat email, dan detail kartu pembayaran untuk membayar barang yang diiklankan. Para korban baru menyadari bahwa mereka ditipu setelah diberitahu atau menemukan transaksi tidak sah pada laporan kartu mereka.
Polisi mengatakan pada 7 Desember 2023 bahwa sejak November 2023, 14 korban telah menderita kerugian setidaknya sebesar 799 dolar Singapura (sekitar Rp9,3 juta) akibat modus phishing ini.
Kata Pihak Bandara
Changi Airport Group (CAG) mengatakan pada Mothership bahwa mereka mengetahui penipuan tersebut dan telah menghubungi Meta Platforms mengenai masalah yang dimaksud. CAG juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mengingatkan masyarakat bahwa akun media sosial resmi Bandara Changi adalah @ChangiAirport.
Pihaknya juga menegaskan bahwa bandara tidak menjual bagasi tanpa pengawasan. Masyarakat diimbau mengabaikan unggahan di akun @SingaporeChangi. Bersama kabar itu, Negeri Singa kembali berjuang menekan kenaikan kasus COVID-19.
Karena itu, Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengatakan pihaknya "sangat menganjurkan" pemakaian masker. Penggunaan masker direkomendasikan di tempat-tempat ramai meski seseorang tidak sakit, di dalam ruangan, atau ketika mengunjungi orang-orang yang rentan.
Melansir CNA, 16 Desember 2023, MOH mengatakan pada 15 Desember 2023 bahwa perkiraan jumlah kasus COVID-19 pada 3--9 Desember 2023 meningkat jadi 56.043, melonjak 75 persen dibandingkan 32.035 kasus pada minggu sebelumnya. Rata-rata rawat inap harian akibat COVID-19 meningkat dari 225 jadi 350. Lalu, rata-rata kasus harian di unit perawatan intensif meningkat dari empat jadi sembilan. Sebagian besar kasus terinfeksi oleh varian JN.1, sublineage dari BA.2.86.
Advertisement
Jalankan Tanggung Jawab Pribadi dan Sosial
Berdasarkan data internasional dan nasional yang tersedia, saat ini tidak ada indikasi jelas bahwa BA.2.86 atau JN.1 lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian COVID-19 lain yang beredar, kata MOH. Pihaknya mengatakan orang-orang yang tidak sehat dengan gejala infeksi saluran pernapasan akut harus tinggal di rumah dan menghindari kontak dengan orang lain sebagai bentuk tanggung jawab pribadi dan sosial.
MOH menambahkan bahwa mereka yang bepergian harus mengenakan masker di bandara, membeli asuransi perjalanan, dan menghindari tempat ramai dengan ventilasi yang buruk. "Kami menghimbau masyarakat mencari perawatan medis di unit gawat darurat rumah sakit hanya untuk keadaan darurat yang serius atau mengancam jiwa," tegas mereka.
Piahknya menambahkan, "Hal ini akan menjaga kapasitas rumah sakit untuk pasien yang benar-benar membutuhkan perawatan akut di rumah sakit dan memungkinkan mereka yang menderita penyakit parah menerima perawatan tepat waktu."
Mulai Selasa, 19 Desember 2023, Kementerian Kesehatan Singapura akan memperbarui perkiraan jumlah kasus COVID-19 setiap hari di situs webnya, bukan setiap minggu, untuk memberi informasi terkini selama periode peningkatan infeksi. Disebutkan bahwa karena pengujian COVID-19 tidak lagi diwajibkan secara rutin di DORSCON Green, jumlah infeksi yang dilaporkan diperkirakan kurang mewakili situasi sebenarnya.
Vaksin Booster Kedua
Demi mendapat perkiraan jumlah kasus COVID-19 yang lebih akurat, MOH mengatakan pihaknya memperhitungkan jumlah orang yang memiliki gejala infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di poliklinik, proporsi sampel ISPA poliklinik yang dinyatakan positif COVID-19 untuk setiap minggu epidemiologi, serta porsi kasus ISPA nasional yang ditemukan di poliklinik.
Sementara itu di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI merilis beberapa rekomendasi bagi pelaku perjalanan luar negeri. Salah satunya, mereka meminta pelancong Indonesia sudah vaksin booster kedua.
Kemenkes menulis bahwa pelaku perjalanan luar negeri, termasuk jemaah haji dan umrah, berisiko tertular COVID-19, baik karena faktor usia maupun komorbid atau akibat interaksi dengan orang lain. Karena itu, pelaku perjalanan luar negeri "perlu dipastikan mempunyai kekebalan yang cukup, sehingga tidak tertular dan jadi sumber penularan ketika kembali ke tanah air."
"Sebelum keberangkatan perlu dilakukan identifikasi status vaksinasi COVID-19 dan sangat direkomendasikan untuk segera mendapatkan vaksinasi COVID-19 minimal 14 hari sebelum keberangkatan bagi pelaku perjalanan luar negeri, termasuk calon jemaah haji dan umrah yang belum lengkap status vaksinasi COVID-19 sampai dosis booster kedua," tegas Kemenkes.
Advertisement