Sukses

2 Remaja Tersangka Vandalisme Istana Gyeongbokgung Mengaku Dibayar untuk Corat-coret Bangunan Bersejarah

Pada 16 Desember 2023, Kantor Polisi Jongno menerima laporan tentang Istana Gyeongbokgung dikotori coretan grafiti di seluruh dindingnya.

Liputan6.com, Jakarta - Dua remaja tersangka kasus vandalisme Istana Gyeongbokgung mengaku dibayar untuk melakukan pekerjaan itu. Pada 16 Desember 2023, Kantor Polisi Jongno menerima laporan tentang situs warisan budaya yang dikotori coretan grafiti di seluruh dindingnya.

Insiden tersebut memicu kemarahan publik, dan polisi mulai menyelidikinya, menurut Koreaboo, dikutip Jumat (22/12/2023). Lebih dari 20 ahli dari Institut Penelitian Nasional Warisan Budaya Korea Selatan sedang melakukan pembersihan dengan laser dan bahan kimia, serta pekerjaan restorasi untuk menghilangkan grafiti.

Menurut KBS News, seluruh proses penghapusan diperkirakan memakan waktu seminggu. Namun, di tengah pekerjaan pemugaran, dinding istana kembali dirusak dan aksi si terduga pelaku terekam kamera keamanan. Grafiti kedua disemprotkan tepat di sebelah grafiti pertama, ditutup dengan terpal.

Awalnya, seorang anak berusia 20 tahun (diidentifikasi sebagai A) menyerahkan diri secara sukarela atas kejahatan tersebut dan menjalani interogasi. A diduga meniru kejahatan "teror grafiti," namun bukan pelaku grafiti pertama. Polisi menduga aksi pertama dilakukan dua orang, yakni seorang pria dan seorang wanita.

Kecurigaan pihak berwajib ternyata akurat, karena pada 20 Desember 2023, Kantor Polisi Jongno melaporkan bahwa mereka sedang menyelidiki dua tersangka remaja, Lim (laki-laki, usia 17) dan Kim (perempuan, usia 16), atas tindakan vandalisme tersebut.

Selama interogasi, kedua tersangka mengungkap bahwa seseorang yang tidak disebutkan namanya menugaskan mereka secara online untuk menyemprot cat grafiti tersebut dengan bayaran 100 ribu won (sekitar Rp1,2 juta). Lim menerima uang tersebut dalam dua kali pembayaran, masing-masing 50 ribu won.

 

2 dari 4 halaman

Sedang dalam Penyelidikan

Polisi sebelumnya menganalisis rekaman CCTV dan menelusuri rute pelarian para tersangka untuk menemukan mereka. Lim ditangkap pada 19 Desember 2023 sekitar pukul 19.08, sementara Kim ditahan sekitar pukul 19.25 di hari yang sama.

Saat ini, pihak berwenang sedang menyelidiki motif spesifik kejahatan tersebut, serta menyelidiki kemungkinan adanya lebih banyak kaki tangan dan dalang kejadian itu.

Mengutip laman Visit Korea, Istana Gyeongbokgung dibangun sebagai istana resmi dinasti Joseon oleh Yi Seong Gye, yang jadi Raja Taejo dan pendiri rezim baru. Situs bersejarah ini biasa disebut Istana Utara karena letaknya di utara, sementara Istana Changdeokgung di timur dan Istana Gyeonghuigung di barat.

Istana Gyeongbokgung bisa dibilang yang terindah dan terbesar dari kelima istana, sebut lama itu. Banyak raja Joseon yang dinobatkan di sini, termasuk Raja Jeongjong ke-2, Raja Sejong ke-4, Raja Danjong ke-6, Raja Sejo ke-7, Raja Seongjong ke-9, Raja Jungjong ke-11, dan Raja Myeongjong ke-13.

3 dari 4 halaman

Pernah Terbakar

Istana Gyeongbokgung pernah terbakar selama Perang Imjin (1592-1598). Namun, seluruh bangunan istana kemudian dipugar di bawah kepemimpinan Heungseondaewongun pada masa pemerintahan Raja Gojong.

Pembunuhan Permaisuri Myeongseong mengakibatkan Istana Gyeongbokgung kehilangan fungsinya sebagai istana kerajaan, yang akhirnya jadi saksi jatuhnya Dinasti Joseon. Bangunan ini mempertahankan Paviliun Gyeonghoeru yang asli, contoh utama arsitektur Joseon, serta Paviliun dan kolam Hyangwonjeong.

Patung-patung di Aula Geunjeongjeon merupakan representasi teknik patung era Joseon. Sisi barat area di luar Gerbang Heungnyemun ditempati Museum Istana Nasional Korea, sedangkan sisi timur Paviliun Hyangwonjeong di dalam Istana Gyeongbokgung ditempati Museum Rakyat Nasional Korea. Warisan budaya utamanya terdiri dari:

  1. (Situs Bersejarah) Istana Gyeongbokgung
  2. (Harta Nasional) Aula Geunjeongjeon Istana Gyeongbokgung
  3. (Harta Nasional) Paviliun Gyeonghoeru Istana Gyeongbokgung
  4. (Harta Karun) Aula Jagyeongjeon Istana Gyeongbokgung
  5. (Harta Karun) Cerobong dengan Sepuluh Simbol Umur Panjang pada Relief di Aula Jagyeongjeon Istana Gyeongbokgung
  6. (Harta Karun) Cerobong Asap di Taman Amisan Istana Gyeongbokgung
  7. (Harta Karun) Gerbang Geunjeongmun dan Koridor Istana Gyeongbokgung
  8. (Harta Karun) Alas Pita Angin Istana Gyeongbokgung
4 dari 4 halaman

Jam Buka Istana Gyeongbokgung

Istana Gyeongbokgung kini telah jadi salah satu destinasi wisata populer di Seoul Korea Selatan. Pada Januari dan Februari, lalu November dan Desember, istana itu buka pukul 09.00 sampai 17.00, dengan masuk terakhir pukul 16.00.

Lalu, pada Maret--Mei dan September--Oktober pukul 10.00-18.00, dengan masuk terakhir pukul 17.00. Pada Juni--Agustus, jam operasionalnya adalah 09.00-18.30, dengan masuk terakhir pukul 17.30. Sebagai catatan, situs bersejarah ini tutup untuk umum setiap hari Selasa.

Jika hari libur nasional dan hari libur bertepatan dengan hari libur regular istana, mereka akan buka. Karena itu, hari non-hari libur pertama setelah hari libur regular akan jadi hari istana ditutup.

Menurut situs web Visit Seoul, grup terdiri kurang dari 10 orang dapat berpartisipasi dalam tur berpemandu tanpa syarat. Rombongan yang terdiri dari 10 orang atau lebih perlu melakukan reservasi, dan maksimal 30 orang dapat berpartisipasi dalam tur.

Penjelasan tersedia dalam enam bahasa, dan penjelasan dalam bahasa Korea dimulai setiap hari pukul 11.00, 13.00, 14.00, 15.00, dan 15.30, serta 16.00 dari bulan Maret hingga Oktober di depan Pusat Informasi Istana Gyeongbokgung.

 

Video Terkini