Liputan6.com, Jakarta - Bahan alami memang dipercaya memiliki khasiat yang baik untuk tubuh dan wajah. Saat ini, kesadaran dalam menggunakan produk kecantikan dengan bahan tersebut kian meningkat.
Merek-merek kosmetik lokal yang menggunakan bahan alami pun bermunculan, seperti Base dan Pure, yang mengklaim menggunakan bahan-bahan alami untuk membuat produknya. Base sendiri jadi salah satu merek kosmetik yang menyediakan skincare dan makeup dari bahan-bahan tumbuhan atau vegan sejak 2019.
Tumbuhan yang akan dijadikan bahan untuk produknya akan melalui serangkaian proses agar terekstraksi dan dapat bermanfaat bagi kulit. "100 persen formula produk kita itu vegan, yang artinya menggunakan bahan baku yang kita ekstraksi dari tumbuhan secara modern dan secara bioteknologi ," ungkap Yaumi Fauziah Sugiharta, Co-Founder, CEO of BASE, saat ditemui di acara Jakarta X Beauty, Jakarta Pusat, Minggu, 17 Desember 2023.
Advertisement
Yaumi juga menjelaskan, walaupun produk-produk tersebut menggunakan ekstrak tumbuhan, bukan berarti proses ekstraksi dilakukan secara tradisional. "Misalnya, kita menggunakan ekstrak mentimun, ekstrak itu bukan kita ambil dari jus," katanya.
Namun, pihaknya menggunakan ekstrak-ekstrak yang sudah terpercaya. "Bahan diambil dari beberapa perusahaan farmasi yang bekerja sama dengan kita, yang memang ekstrak tersebut sudah teruji secara klinis," jelasnya.Â
Lebih lanjut, Yaumi menambahkan bahwa ekstrak tersebut sudah teruji secara in vivo dan in vitro. Bahan baku juga telah melalui tes klinis. Oleh karena itu, produk-produk tersebut terpercaya untuk digunakan kepada kulit manusia.Â
Bahan Ekstrak Tumbuhan yang Digunakan Base
Dalam mengembangkan produknya, Base akan melakukan research and development untuk menemukan jenis bahan yang cocok. "Kita memiliki tim R&D yang berpengalaman sesuai dengan bidangnya untuk membantu kita menentukan bahan baku seperti apa yang dapat digunakan dan cocok untuk masalah kulit tertentu," jelas Yaumi.
Serangkaian proses riset yang dilakukan akan memberi jawaban mengenai bahan yang cocok untuk digunakan. Misalnya, untuk produk dengan manfaat anti penuaan (anti-aging), melalui riset tersebut diketahui bahwa disebabkan karena berkurangnya produksi kolagen pada kulit.
Selanjutnya, Base akan melihat kemungkinan bahan vegan yang cocok untuk kondisi tersebut, yaitu alga merah. "Di mana, alga merah ini bisa kita ekstraksi menjadi sebuah bahan bernama Astaxanthin. Dia memiliki nilai yang sangat berpotensi untuk membantu mengencangkan kulit dan mengembalikan elastisitas kulit," papar Yaumi.
Selain itu, pada produk sunscreen-nya yang bermanfaat untuk menangkal UVA dan UVB, dan juga blue light dari gadget, Base menggunakan ekstrak dari wortel. "Kita menggunakan ekstrak Carotolino yang kita ambil dari wortel untuk menangkal paparan sinar blue light di produk sunscreen kita," jelasnya.
Advertisement
Tren Kecantikan dengan Bahan Natural Meningkat
Yaumi mengungkapkan, bahwa saat ini, terjadi peningkatan tren kecantikan dengan bahan-bahan yang natural. Hal itu karena saat ini, Indonesia memiliki populasi generasi muda (Milenial dan Gen Z) yang cukup besar. Populasi tersebut lebih mudah untuk mengakses informasi melalui sosial media mereka dan memahami tren kecantikan yang sedang terjadi di dunia.
"Sebetulnya, tren kecantikan ini secara global untuk vegan, clean skincare, dan produk organik itu sudah meningkat sejak lima tahun yang lalu. Di Indonesia, trenya ini kita lihat, terutama di tahun ini, meningkat dengan pesat. Di mana, kita juga menemukan brand lokal lainnya yang mengusung produk dengan konsep natural," jelas Yaumi.
Selain Base, merek kosmetik dengan bahan natural lainnya adalah Npure. Produk-produk dari merek tersebut menggunakan ekstrak dari tumbuhan asli yang natural dan organik.Â
Dalam kesempatan yang sama, Joanne Victoria, Chief Marketing Officer Npure, menjelaskan bahwa tumbuhan yang digunakan pada produk itu berasal dari para petani lokal. "Karena kita percaya apa yang disediakan alam baik untuk kita. Oleh karena itu, kita menghadirkan produk yang memang kita dapatkan langsung dari petani lokal," jelas Joanne.
Proses Riset dan Pengembangan
Ia juga mengungkapkan, Npure akan menggunakan teknologi yang mutakhir untuk menciptakan produk dengan kandungan yang natural. Produk-produk tersebut memiliki efikasi yang juga sesuai dengan kulit orang Indonesia.
Salah satu tumbuhan yang digunakan dalam pembuatan skincare dari merek tersebut adalah Centella Asiatica atau disebut juga dengan daun pegagan. "Sebenarnya, itu dulu sebelum dijadikan skincare itu adalah lalapan untuk orang Sunda," ungkapnya.
Melalui serangkaian riset yang dilakukan bersama para ahli, diketahui bahwa daun pegagan yang semula dijadikan makanan, memiliki berbagai manfaat bagi kulit. Daun pegagan mengandung antioksidan dan dapat menenangkan jerawat.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan proses dan kesulitan yang dihadapi saat membuat produk perawatan wajah dari bahan-bahan natural. Kesulitan dari membuat produk dari bahan natural adalah dari segi stabilitas bahan.Â
"Misalnya, kita menggunakan daun pada produk toner, karena itu memang menggunakan daun asli kita harus R&D bolak-balik untuk mengembangkan (produk) agar dia tidak hancur atau jadi berwarna cokelat," ungkapnya, seraya menambahkan bahwa proses riset tersebut berlangsung selama 1–2 tahun.Â
"Sebenarnya, untuk SKU, kita memang dalami dan kuatkan di R&D, karena jujur tidak mudah untuk membuat sesuatu yang mengkombinasikan antara bahan aktif dan juga bahan natural," jelas Joanne.
Advertisement