Liputan6.com, Jakarta - Korea Selatan meluncurkan visa digital nomad pada tahun 2024 yang memungkinkan pekerja jarak jauh untuk tinggal di negara tersebut hingga dua tahun. Program ini juga akan dilengkapi dengan ‘K Culture Training Visa’.
Mengutip dari laman Euronews, Sabtu (23/12/2023), program bertujuan memanfaatkan popularitas budaya Korea Selatan dengan menarik generasi muda ke negara tersebut untuk mempelajari lebih lanjut budaya negeri gingseng. ‘K Culture Events’ akan diadakan sepanjang tahun 2024 dengan menyoroti musik, makanan, dan kecantikan Korea.
Sementara 'K Tourism Road Show' juga akan diadakan di negara-negara di seluruh dunia mulai dari Amerika hingga Swedia. Adapun syarat-syarat untuk pengajuan visa digital nomad Korea Selatan belum diumumkan, namun diperkirakan akan tersedia pada paruh kedua tahun 2024.
Advertisement
Saat ini, sebagian besar warga negara UE dapat memasuki Korea Selatan tanpa visa dan tinggal hingga 90 hari. Sementara untuk warga negara Indonesia bisa mengunjungi Pulau Jeju dengan penerbangan langsung ke pulau eksotis itu, namun harus memenuhi persyaratan untuk mendapatkan visa Korea Selatan jika mengunjungi Seoul.
Disebutkan bahwa selain berinvestasi dan mempromosikan pariwisata regional, pemerintah Korea Selatan juga bertujuan untuk memudahkan wisatawan asing berkunjung dengan mengembangkan panduan berbahasa Inggris dan alat pemesanan transportasi dengan bantuan AI.
Negara ini berharap bahwa inisiatif-inisiatif tersebut akan membantunya mencapai tujuan menyambut 30 juta wisatawan per tahun. Targetnya, pendapatan pariwisata sebesar 30 miliar dolar AS pada 2027.
Perhelatan Menarik di Korea Selatan pada 2024
Diketahui pada tahun 2019, negara ini dikunjungi oleh 17,5 juta pengunjung internasional. Selain peluncuran visa digital nomad di Korea Selatan, ada banyak alasan untuk mengunjungi negara Asia Timur tersebut pada tahun 2024.
Di bulan Januari, akan berlangsung pertandingan Olimpiade Pemuda Musim Dingin Gangwon akan menampilkan rekor 1.900 atlet muda berkompetisi dalam segala hal mulai dari judo hingga hoki es.
Selain Upacara Pembukaan, tiket untuk semua acara tidak dipungut biaya. Olimpiade ini akan disertai dengan serangkaian acara budaya menarik yang menampilkan DJ terkenal Korea, snow tubing, dan curling.
Peserta didorong untuk menjelajahi tempat-tempat wisata terdekat seperti Festival Salju Daegwallyeong, yang menampilkan lebih banyak aktivitas cuaca dingin dan patung salju yang epik.
Di ibu kota Seoul, Museum Robot dan AI dijadwalkan dibuka pada akhir tahun 2024, sementara di kota terbesar kedua di negara tersebut, Museum Seni Busan mengalami revitalisasi dengan teknologi tinggi.
Advertisement
Peru Perkenalkan Visa Digital Nomad
Peru telah mengumumkan rencana untuk memperkenalkan visa digital nomad. Hal ini akan memungkinkan pekerja jarak jauh untuk tinggal di negara tersebut selama 365 hari dan ada kemungkinan untuk diperpanjang.
Mengutip laman Euro News, Senin, 4 Desember 2023, saat ini warga negara Uni Eropa dapat melakukan perjalanan ke Peru dengan visa turis 183 hari. Tujuan dari skema baru ini adalah untuk menarik para profesional internasional ke Peru.
Harapannya adalah untuk meningkatkan perekonomian negara itu melalui pariwisata dan jasa sekaligus mendukung pertukaran budaya. Beberapa pengunjung tetap yang berada di negara tersebut juga bisa menjalankan usaha bisnisnya dengan meningkatkan visa investor.
Visa digital nomad baru di Peru ditujukan untuk pekerja jarak jauh yang dipekerjakan oleh perusahaan di luar negeri. Oleh karena itu, mereka tidak perlu mendapatkan visa kerja terpisah.
Pemerintah mengumumkan pada November bahwa mereka berharap perpanjangan masa tinggal ini akan memberikan waktu bagi para perantau untuk menjelajahi penawaran wisata, gastronomi, dan budaya negara tersebut sambil bekerja jarak jauh.
Biaya Hidup di Peru
Visa akan tersedia setelah perubahan yang akan datang pada Undang-Undang Migrasi Peru diatur dan dipublikasikan. Tapi pertanyaannya, apakah Peru merupakan tempat yang baik untuk menjadi digital nomad?
Peru memiliki pengalaman digital nomad yang sedang dikembangkan, khususnya di ibu kota Lima, tempat ruang kerja bersama atau coworking space yang tersedia mudah. Anda bisa menemukan salah satu dari nama internasional seperti WeWork.
Negara ini pun menawarkan biaya hidup yang rendah bagi para perantau yang bekerja di perusahaan-perusahaan Eropa. Menurut database online Numbeo, harga konsumen termasuk sewa di Italia 87 persen lebih tinggi dibandingkan dengan Peru, 112 persen lebih tinggi di Prancis, dan 120 persen lebih tinggi di Inggris.
Peru juga memiliki banyak situs budaya kuno dan keajaiban alam untuk dijelajahi di waktu senggang Anda. Mulai dari Machu Picchu yang terkenal di dunia sampai hutan hujan Amazon yang memiliki keanekaragaman hayati dan puncak Cordillera Huayhuash.
Negara Peru juga menarik para pecinta kuliner karena cita rasa masakan nasionalnya yang berani. Anda bisa menemukan ceviche segar hingga daging sapi tumis ‘lomo saltado’ yang sedikit berasap.
Advertisement