Sukses

Eksplorasi Ragam Makanan Berkonsep Pan Asian di East Quarter

Berkonsep Pan Asian, East Quarter menghadirkan menu-menu yang merepresentasikan cita rasa dari berbagai negara di Asia.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah restoran yang mengusung konsep Pan Asian dibuka di Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Dengan konsep itu, East Quarter menghadirkan menu-menu yang merepresentasikan cita rasa dari berbagai negara di Asia.

Chef dan Owner East Quarter, Andreas Alnico mengungkapkan inspirasi dan konsep tersebut kepada Liputan6.com. Ia menyebut bahwa restoran ini mengambil beberapa inspirasi, baik makanan atau rasanya itu adalah rasa Asia dengan karakter yang kuat seperti kari dan miso.

"Beberapa makanan Asia itu kita padukan di sini jadi satu, lengkap di East Quarter," ungkap Chef Andreas di acara Pan-Asian dining experience, di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu, 27 Desember 2023.

Ia juga mengatakan bahwa hidangan yang dihadirkan di restoran ini memiliki konsep comfort food. Tujuannya, agar semua orang dapat menikmati makanan di restoran itu dengan nyaman. "Karena kita juga nggak bikin menu yang terlalu pedas, masih mild, jadi semua orang bisa menikmati. Lalu, karakter bold-nya tetap masih ada," jelasnya.

Sebagai upaya untuk menambah pengalaman pelanggan saat mencoba menu-menunya, restoran ini bukan hanya memperhatikan rasa dan penampilan, namun juga tekstur dari hidangan yang disajikan, contohnya pada salah satu menu makanan penutup yaitu Chocolate Caramel.

"Kalau diperhatikan menu di East Quarter ada 3 sampai 4 tekstur yang berbeda, jadi orang enjoy untuk makan. Ada selalu yang baru di mulut, ada yang cepat hilang, ada yang tinggal agak lama, ada crispy yang berbeda, ada crunchy kacang, itu yang kita hadirkan di sini," tutur Andreas.

2 dari 5 halaman

Gabungan Berbagai Rasa di Asia

Salah satu menu Pan Asian yang dihadirkan pada restoran ini adalah Wagyu Beef Short Ribs, yaitu daging sapi wagyu bagian iga lembut yang diberikan sentuhan khas Asia. Cita rasa Indonesia dihadirkan dengan tambahan buah keluak di bumbu sausnya.

"Secara teknik (menu) itu bukan dari negara Asia, tapi lebih ke Western atau Prancis, yang dimasak kurang lebih 36 jam," pungkas chef Andreas.

Dalam pembuatan menu tersebut, daging dilumuri oleh sweet miso yang terinspirasi dari Jepang. Selanjutnya, juga ditambahkan beragam rempah seperti biji ketumbar. Ia mengatakan bahwa cita rasa buah keluak ia tambahkan karena terinspirasi dari Rawon, makanan khas Jawa Timur.

"Kalau rawon ini biasanya kita braise (menyemur) dengan memasak lama di dalam cairan. Tapi ini nggak, jadinya terpisah. Kita buat sausnya sendiri, dagingnya sendiri, dan sayurannya pun punya komponennya sendiri. Jadi punya harmoni yang berdiri sendiri-sendiri," papar Andreas.

Namun, tidak semua menu masakan diubah resepnya untuk dikreasikan pada restoran itu. Menu masakan otentik seperti nasi goreng masih menggunakan resep asli dengan ciri khas Indonesia. 

"Contoh nasi goreng, nggak perlu diapa-apain. Ya, comfort food pada umumnya. Cuma kita bermain rasanya, kita ingin ada yang berbeda. Terus juga kita banyak pakai daun pohpohan. Jadi itu yang kita mainkan di situ, tidak asal diubah-ubah," ungkapnya.

3 dari 5 halaman

Menu Rekomendasi

Salah satu menu rekomendasi di restoran tersebut adalah Grilled Octopus, yang merupakan menu pembuka. Hidangan yang dibuat dari gurita ini memiliki tekstur yang sangat lembut dan sama sekali tidak tercium bau amis.

Hidangan ini juga ditambahkan berbagai sayuran dan tomat mini yang menyegarkan mulut, ketika menyantap gurita panggang tersebut. Andreas menjelaskan bahwa gurita yang digunakan pada menu tersebut didapatkan secara lokal.

Ia juga menjelaskan cara pembuatan menu itu. "Kita rebus dulu dengan banyak rempah supaya tidak terlalu amis, sampai empuk. Lalu, kita panggang dengan bumbu yang kita pakai," imbuhnya.

Menu lainnya yang jadi rekomendasi pada restoran ini adalah Beef Curry Paratha, Singnature Dry Ramen, dan Pho. Sedangkan, menu makanan penutup favorit adalah Hitam Manis, Bubur Sum-Sum Panna Cotta, dan Mochi Berry. 

Untuk pilihan minuman, Chef itu menjelaskan, bahwa pengunjung lebih suka memesan minuman jus buah-buahan pada seri minuman Vitamins yang disediakan oleh restoran itu. "Minuman di sini yang banyak disukai oleh orang yaitu Pinarenzo. Itu pakai daun Horenzo yang di-blend. Dia segar dan ada asamnya sedikit," jelasnya lagi.

Semua menu makanan yang tersedia di restoran ini halal. Namun, ada yang perlu jadi perhatian bagi pengunjung beragama Islam karena restoran ini juga menjual minuman beralkohol.

4 dari 5 halaman

Menggunakan Bahan-Bahan Lokal

Lebih lanjut, Chef itu menjelaskan, bahwa ia juga menggunakan bahan-bahan lokal untuk membuat menu makanan di restoran ini. Tujuannya, restoran itu ingin mendukung usaha petani lokal dan ingin memperkenalkan kepada pelanggan bahwa Indonesia juga memiliki bahan baku dengan kualitas yang bagus.

"Bahan baku yang kita pakai contohnya seperti kacang mete, kita dari nusa penida. Lalu, kita ambil bawang goreng, bawang merahnya kita dari Brebes. Nah, (bawang merah Brebes) itu kadar airnya dia lebih sedikit, lebih kering, jadi kita goreng bagus. Lalu, kita banyak pakai cuciwis, sedangkan kalau di luar kan mungkin brussel sprouts, cuma ini di sini cuciwis tuh kayak brussel sprouts-nya Indonesia,” papar chef itu.

Namun, chef itu menyebutkan bahwa saat ini restoran tersebut belum menggunakan 100% bahan dari dalam negeri. Alasanya, karena pada bahan protein, khususnya daging, kualitasnya belum bisa menyamai daging yang didapatkan secara impor.

5 dari 5 halaman

Lokasi dan Harga

"Kualitasnya terlalu jauh sih, tapi kalau kita ada yang mirip, kita sangat terbuka untuk pakai," jelas chef Andreas. Walaupun begitu, tidak semua bahan protein didapatkan secara impor, bahan-bahan seperti burung puyuh, ikan, dan udang ia dapatkan dari produsen lokal. 

Harga dari menu pembuka mulai dari Rp65 ribu rupiah, makanan menu utama berkisar di antara Rp150 ribu sampai Rp450 ribu. Sedangkan, menu vegetarian mulai dari Rp45 ribu sampai Rp75 ribu dan makanan penutup Rp68 ribu–Rp85 ribu. 

Untuk minuman jus dari seri Vitamins harganya adalah Rp65 ribu. Lalu, menu lainnya seperti mocktail dan kopi mulai dari Rp50 ribu.

East Quarter berlokasi di Lower Ground (LG) East Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat dan mampu menampung 100 orang pengunjung. Restoran ini buka setiap hari dari pukul 10.00 sampai 22.00, mengikuti jam operasional mal. Informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi akun Instagram East Quarter yaitu @east.quarter.