Sukses

Menara Eiffel Ditutup akibat Para Staf Mogok Kerja

Salah satu tempat wisata populer dunia, Menara Eiffel, ditutup pada Rabu, 27 Desember 2023. Operator menara menyebut bahwa hal ini dilakukan setelah stafnya mogok kerja.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu tempat wisata populer dunia, Menara Eiffel, ditutup pada Rabu, 27 Desember 2023. Operator menara menyebut bahwa hal ini dilakukan setelah stafnya mogok kerja.

Dikutip dari CNA, Kamis (28/12/2023), mogok kerja para staf tak lain dalam rangka peringatan 100 tahun kematian insinyur Gustave Eiffel yang meninggal pada 27 Desember 1923, pada usia 91 tahun.

Ia adalah sosok yang membangun menara tersebut. Serikat kerja CGT dalam sebuah pernyataan menyebut bahwa pemogokan ini adalah untuk memprotes cara pengelolaan menara saat ini.

Pihaknya melanjutkan bahwa operator menara SETE "menuju bencana". CGT mengatakan manajemen menjalankan Menara Eiffel berdasarkan model bisnis yang "terlalu ambisius dan tidak berkelanjutan".

Disebutkan pula, model bisnis tersebut didasarkan pada perkiraan jumlah pengunjung di masa depan yang terlalu tinggi namun terlalu meremehkan biaya konstruksi. SETE meminta maaf kepada pengunjung terkait hal ini.

Pihaknya menyarankan siapa pun yang memiliki tiket elektronik untuk Rabu, 27 Desember 2023 "untuk memeriksa email mereka" untuk informasi lebih lanjut mengenai pemesanan mereka. Menara Eiffel merupakan landmark paling terkenal di Paris, Prancis.

Menara ini menarik hampir tujuh juta pengunjung setiap tahunnya. Sekitar tiga perempat pengunjung Menara Eiffel adalah orang asing, menurut situs webnya.

Selama pandemi Covid-19, jumlah wisatawan menurun tajam karena penutupan dan pembatasan perjalanan. Namun, kunjungan wisata kembali pulih menjadi 5,9 juta pada 2022. CGT mengatakan manajemen menara mendasarkan anggaran masa depannya pada 7,4 juta pengunjung tahunan, meskipun tingkat ini belum pernah tercapai.

2 dari 4 halaman

Biaya Listrik Naik, Lampu di Menara Eiffel Dimatikan Lebih Cepat

Kenaikan harga terjadi di mana-mana, termasuk di Prancis. Gara-gara biaya listrik naik, pemerintah kota Paris akan mulai mematikan lampu ornamen yang menghiasi sejumlah monumen, termasuk di Menara Eiffel.

Dikutip dari AFP, Rabu, 14 September 2022, sistem pencahayaan kebanyakan monumen yang beroperasi di kota Paris biasanya mulai dinyalakan pada pukul 10 malam. Menara Eiffel , misalnya, biasanya bermandikan cahaya hangat dan bergantian dengan cahaya putih menyilaukan setiap jam itu itu akan tetap terang hingga pukul 1 dini hari.

Namun kini, pejabat setempat mengatakan pada Selasa, 13 September 2022, lampu di Menara Eiffel hanya akan dinyalakan hingga pukul 11.45 malam, tepat setelah pengunjung terakhir pulang. Tapi, Wali Kota Paris Anne Hidalgo memastikan lampu jalan akan tetap menyala untuk keamanan, begitu pun dengan penerangan jembatan kota di atas Sungai Seine.

Dalam jumpa pers, ia memprediksi hal itu akan mengecewakan puluhan juta turis yang datang ke Kota Cahaya tersebut. Namun, Hidalgo menjelaskan rencana 'ketenangan energi' itu bisa memotong penggunaan energi sebesar 10 persen. Dengan begitu, hal itu dapat meringankan beban kenaikan biaya listrik sekitar 10 juta euro atau sekitar Rp149 miliar.

 
3 dari 4 halaman

Menara Eiffel Paris Disebut Dipaksa Tetap Buka Walau Butuh Perbaikan Penuh

Hidalgo, seorang sosialis, berupaya menghijaukan Paris selama kampanye pemilihan presiden yang gagal awal tahun ini. Dia juga akan mendorong pemerintah untuk melakukan hal yang sama untuk monumen nasional lain di kota itu, seperti Pantheon atau Arc de Triomphe.

Pada Agustus 2022, Presiden Emmanuel Macron memperingatkan warganya tentang biaya energi yang tinggi sebagai imbas perang di Ukraina. Hal itu menandakan 'berakhirnya kelimpahan' yang secara luas ditafsirkan sebagai langkah mempersiapkan publik atas musim dingin yang sulit di masa depan.

Kondisi Menara Eiffel tidak bak-baik saja. Ikon kota Paris sekaligus negara Prancis itu disebut penuh dengan karat hingga membutuhkan perbaikan penuh.

Ali-alih ditutup, menara hanya dicat untuk mempercantik tampilan yang menghabiskan biaya 60 juta euro atau senilai lebih dari Rp928 juta. Hal itu didasarkan laporan rahasia yang dikutip oleh majalah Prancis, Marianne.

Menurut para ahli, kondisi menara setinggi 324 meter itu buruk dan berkarat. "Sederhananya, bila Gustave Eiffel mengunjungi tempat itu, dia akan terkena serangan jantung," kata seorang manajer yang tak disebutkan namanya di menara kepada Marianne, dilansir dari CNN, Selasa, 5 Juli 2022.

4 dari 4 halaman

Menara Eiffel Paris Bertambah Tinggi 6 Meter

Menara Eiffel di Paris bertambah tinggi hingga enam meter pada Selasa, 15 Maret 2022. Hal itu bukan hasil sulap, melainkan kerja teknisi yang memasang antena komunikasi baru di puncak landmark paling ikonis di Prancis itu. 

Wisatawan bisa menyaksikan dari Lapangan Trocadero saat antena radio digital baru itu diangkat ke puncak menara menggunakan helikopter. Dengan pemasangan antena tersebut, Menara Eiffel bertambah tinggi dari 324 meter menjadi 330 meter.

Dikutip dari ABC News, Rabu, 16 Maret 2022, Presiden Perusahaan Menara Eiffel, Jean-Fraçois Martins mengatakan bahwa pembaruan ilmiah itu menjadi bagian integral dari sejarah Iron Lady, julukan bagi menara tersebut, selama 133 tahun.

"Pagi ini menjadi momen bersejarah karena Menara Eiffel bertambah tinggi, yang tentu saja tidak biasa," ujarnya kepada AP.

"Mulai dari penemuan radio di awal abad 20 hingga sekarang, berabad-abad, Menara Eiffel telah menjadi mitra untuk semua teknologi radio," kata Martin.

Aslinya, Menara Eiffel memiliki tinggi 312 meter saat diresmikan pada 31 Maret 1889. Tahun ini, menara yang didesain oleh Maurice Koechlin and Émile Nouguier. Turis yang datang ke Paris umumnya tidak akan melewatkan untuk berfoto dengan latar menara tersebut.