Sukses

Ratu Denmark Margrethe II Umumkan Turun Takhta, Putri Mary Bakal Jadi Ratu Kelahiran Australia Pertama

Usai mengumumkan turun takhta, putra sulung Ratu Margrethe II, Pangeran Frederik, akan menjadi Raja. Sementara istrinya, Putri Mary, akan menjadi orang Australia pertama yang menjadi Ratu, sebuah kabar yang menyenangkan para pendukungnya di kampung halaman.

Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin monarki yang paling lama memerintah dalam sejarah Kerajaan Denmark, Ratu Margrethe II mengumumkan bahwa dirinya akan turun takhta pada Januari 2024. Kabar ini muncul di pidato malam Tahun Baru, Minggu, 31 Desember 2023.

Dikutip dari CNN, Selasa (2/1/2024), ini adalah langkah yang sangat langka di Denmark. Seorang raja belum pernah turun takhta sejak 1146 ketika Raja Eric III menyerahkan mahkotanya untuk bergabung dengan sebuah biara, menurut Royal House.

Putra sulung Margrethe II, Pangeran Frederik, akan menjadi Raja. Sementara istrinya, Putri Mary, akan menjadi orang Australia pertama yang menjadi Ratu, sebuah kabar yang menyenangkan para pendukungnya di kampung halaman.

Bagi banyak pengagum Putri Mary di Australia, ini adalah akhir yang manis untuk kisah cinta yang terkenal dimulai di sebuah pub Sydney yang gaduh sekitar Olimpiade pada 2000. Ceritanya, keduanya bertatapan di Slip Inn.

Ini dianggap sebagai tempat yang tidak mungkin untuk menemukan bangsawan Denmark, apalagi asal-usul pertemuan pasangan yang kemudian menjadi Raja dan Ratu Denmark di masa depan. Jutaan orang menyaksikan pasangan ini menikah pada 2004.

Dua dekade kemudian, kenaikan takhta mereka diperkirakan akan memikat penonton di seluruh dunia, mulai dari Kopenhagen hingga ibu kota Tasmania, Hobart, tempat Putri Mary dilahirkan. Perdana Menteri Tasmania Jeremy Rockliff mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin, 1 Januari 2024 bahwa negara bagian tersebut "sangat bangga dengan Putri Mahkota Mary."

"Dengan kerendahan hati, keanggunan dan kebaikan yang ditunjukkannya, saya yakin Putri Mahkota Mary akan dilantik sebagai Ratu bersama suaminya, Raja Frederik, setelah diumumkan secara resmi akhir bulan ini," kata Rockliff.

Ia menambahkan, "Saya berharap dapat menyaksikan generasi berikutnya, dan ratu kelahiran Tasmania, memimpin masa depan Denmark."

2 dari 4 halaman

Sosok Putri Mary

Mary lahir pada 1972 dari seorang profesor matematika Skotlandia dan asisten eksekutif Inggris. Menurut biografi resminya, dia memulai pendidikannya di Houston, Texas sebelum pindah kembali ke Hobart untuk masuk sekolah dan universitas.

Perkenalan Mary dengan dunia kerja mencakup tugas sebagai eksekutif periklanan dan perjalanan keliling Eropa sebelum ia mendapatkan peran di sebuah perusahaan properti yang berbasis di Sydney. Di sanalah dia bertemu Frederik, seorang pangeran muda Denmark yang kemudian dinikahinya di Katedral Kopenhagen dalam sebuah upacara mewah yang disiarkan televisi di seluruh dunia.

Rumah tangga mereka dikarunia empat anak, yakni Pangeran Christian Valdemar Henri John, Putri Isabella Henrietta Ingrid Margrethe, Pangeran Vincent Frederik Minik Alexander, dan Putri Josephine Sophia Ivalo Mathilda. Anak sulung mereka, Pangeran Christian kini menjadi pewaris takhta berikutnya.

Selain dipuji karena ketenangan dan selera fesyennya, Mary juga mendapatkan pengikut karena komitmennya yang kuat terhadap tujuan sosial melalui The Mary Foundation, yang didirikan pada 2007.

3 dari 4 halaman

Ratu Denmark Margrethe II Singgung Beragam Hal

Pidato Ratu Margrethe II pada Malam Tahun Baru menyinggung beragam hal, mulai dari tragedi perang, hilangnya nyawa tak berdosa di Gaza, penyebaran antisemitisme dan pentingnya dukungan Denmark terhadap Ukraina. Ia berbicara tentang perubahan iklim, tantangan kecerdasan buatan, dan kebanggaannya terhadap cucunya, Pangeran Christian, yang baru saja berusia 18 tahun.

Kemudian, ratu berusia 83 tahun itu beralih ke kehidupannya sendiri dan betapa suksesnya operasi punggung baru-baru ini memberinya alasan untuk memikirkan masa depan. Selain itu, Ratu Margrethe II berkata bahwa ia sedang mempertimbangkan "apakah saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menyerahkan tanggung jawab tersebut kepada generasi berikutnya."

"Saya telah memutuskan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat," katanya. "Pada 14 Januari 2024, 52 tahun setelah saya menggantikan ayah tercinta, saya akan mundur sebagai Ratu Denmark. Saya serahkan takhta pada putra saya Putra Mahkota Frederik."

"Dalam 14 hari (ke depan), saya akan jadi Ratu Denmark selama 52 tahun. Waktu yang begitu lama tidak akan berlalu tanpa jejak bagi semua orang, termasuk saya. Waktu terus berlalu, dan 'penyakit' semakin bertambah. Anda tidak lagi dapat mengatasi hal-hal yang sama seperti dulu," imbuhnya.

4 dari 4 halaman

Pernyataan Resmi

Terkait pengumuman ini, keluarga Kerajaan Denmark juga membagikan pernyataan ke Instagram, menulis, "Yang Mulia Ratu malam ini, dalam Pidato Tahun Barunya, mengumumkan bahwa Yang Mulia akan mengundurkan diri sebagai Ratu Denmark pada 14 Januari 2024 dan akan menyerahkan takhta pada HRH the putra Mahkota."

Di keterangan tambahan, termasuk terjemahan pidato Ratu Margrethe, Keluarga Kerajaan Denmark mencatat bahwa ia berterima kasih pada para pendukungnya dan rakyat Denmark atas "kehangatan dan dukungan luar biasa yang saya terima selama bertahun-tahun."

"Terima kasih pada pemerintahan yang terus berubah, yang selalu memberi hasil yang baik atas kerja keras saya, dan pada Parlemen, yang selalu menyambut saya dengan percaya diri," lanjutnya. "Terima kasih saya sampaikan pada semua orang yang, baik di acara-acara khusus maupun setiap hari, telah mengelilingi saya dan keluarga saya dengan kata-kata dan pemikiran yang penuh kasih. Hal ini telah membuat tahun-tahun ini jadi begitu berharga."