Liputan6.com, Jakarta - World Introvert Day atau Hari Introvert Sedunia diperingati setiap 2 Januari. Dikutip dari laman introvert.day, Rabu (3/1/2024), momentum ini menjadi kesempatan bagi masyarakat di seluruh dunia untuk lebih memahami dan menghargai introvert.
Hari Introvert Sedunia pertama kali diadakan pada 2011 yang dimulai ketika psikolog dan penulis Felicitas Heyne menerbitkan merilis blog "introvert.day". Dalam laman ini, Felicitas juga membagikan tanya jawab terkait inisiasi World Introvert Day.
"Konsep Hari Introvert Sedunia muncul dari passion saya untuk mengakui dan merayakan kualitas unik introvert. Sangat penting untuk menawarkan hari di mana para introvert dapat merasa diakui dan dipahami di dunia yang didominasi oleh extrovert," jelasnya soal inspirasi terbentuknya peringatan ini.
Advertisement
Dikutip dari Healthline, Rabu (3/1/2024), menjadi introvert berkaitan dengan cara Anda mengumpulkan energi. Anda mungkin introvert jika Anda bersemangat karena waktu sendirian dan merasa lelah setelah interaksi sosial yang berkepanjangan. Karakter ini belum tentu sama dengan rasa malu.
Introversi sendiri bukanlah ciri kepribadian yang dapat diukur. Sebaliknya, introversi mengacu pada tingkat ekstroversi yang rendah.
Ciri-ciri kepribadian introvert:
Sejumlah faktor membantu membentuk karakteristik unik yang membentuk diri Anda, dan faktor-faktor ini juga dapat memengaruhi cara introversi muncul dalam kepribadian Anda. Dengan kata lain, tidak ada dua orang introvert yang sama persis.
Meskipun demikian, Anda mungkin mengenali introversi dalam diri Anda melalui beberapa ciri dan perilaku berikut:
Membutuhkan banyak waktu untuk diri sendiri
Apakah Anda menganggap masa-masa menyendiri penting untuk kesehatan dan kesejahteraan yang optimal? Mungkin Anda menganggap membayangkan malam yang tenang di rumah sangat menyenangkan, apakah Anda berencana menghabiskan waktu itu sekadar beristirahat atau menikmati hobi yang tenang sendirian. Jika waktu menyendiri menimbulkan perasaan damai dan lega, bukan kekecewaan dan stres, kemungkinan besar Anda lebih introvert daripada extrovert.
Terlalu banyak bersosialisasi akan menguras tenaga Anda
Tidak benar kalau introvert membenci interaksi sosial dan menghindarinya sama sekali. Meski begitu, Anda mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk memulihkan tenaga di sela-sela acara dibandingkan orang yang lebih extrovert. Berkumpul bersama teman-teman di Jumat mungkin akan menghabiskan energi Anda secara maksimal, sehingga membuat Anda mendambakan kesendirian di Sabtu untuk beristirahat dan mengisi tenaga.
Mengalami kesulitan dengan konflik
Interaksi sehari-hari bisa saja cukup menguras tenaga, namun bagaimana dengan situasi yang melibatkan kemungkinan konflik? Beberapa bukti menunjukkan bahwa orang introvert cenderung memiliki kepekaan lebih besar terhadap evaluasi dan kritik negatif.
Anda mungkin merasa sulit untuk menyampaikan pemikiran ketika Anda yakin orang lain mungkin tidak sependapat dengan Anda atau tidak menyetujui pendapat Anda. Akibatnya, Anda mungkin menghindari konflik bila memungkinkan.
Lebih baik kerja sendiri
Kata-kata "proyek kelompok" saja mungkin akan memicu rasa takut di hati siapa pun, tetapi jika Anda merasa bekerja dalam kelompok sangat menjengkelkan, Anda mungkin termasuk orang yang introvert. Bekerja dengan kecepatan Anda sendiri memberi Anda waktu untuk merenung dan mempertimbangkan pendekatan Anda sebelum memfokuskan energi Anda pada tugas, tanpa harus menavigasi dinamika kelompok atau mengabaikan obrolan.
Tentu saja, ini tidak berarti Anda kesulitan bergaul dengan orang lain. Anda mungkin akan lebih mudah berkonsentrasi saat bekerja sendiri.Â
Lebih memilih lingkaran pertemanan yang dekat
Banyak orang introvert yang hanya mempunyai sedikit teman, itu bukan karena mereka tidak bisa berteman atau tidak menyukai orang lain. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa hubungan berkualitas tinggi memainkan peran utama dalam kebahagiaan bagi para introvert.
Jika Anda seorang introvert, Anda mungkin lebih memilih untuk memiliki beberapa pertemanan dekat dan akrab daripada banyak kenalan biasa. Lagi pula, Anda membutuhkan lebih banyak waktu untuk diri sendiri dibandingkan orang extrovert.
Advertisement
Menghabiskan banyak waktu tenggelam dalam pikiran sendiri
Mungkin Anda:
- menemukan diri Anda sedang melamun atau memikirkan skenario dalam pikiran Anda sebelum Anda menentukan rencana tindakan
- membutuhkan lebih banyak waktu untuk memproses informasi dan mempertimbangkan pilihan dengan hati-hati ketika mengambil keputusan
- lakukan penelitian ekstensif sebelum melakukan pembelian besar atau menerima tawaran pekerjaan
- bertukar pikiran tentang rencana tindakan menjelang peristiwa besar untuk mempersiapkan setiap kemungkinan
Introvert sering kali memiliki proses berpikir batin yang aktif, sehingga semua ciri-ciri ini dapat menunjukkan introversi.
Lebih suka menulis daripada berbicara
Mungkin memikirkan obrolan ringan membuat Anda bergidik, tetapi menuliskan pemikiran Anda muncul secara alami, terutama ketika Anda sedang menghadapi emosi yang kompleks atau sulit. Banyak orang introvert meluangkan waktu untuk berpikir matang sebelum berbicara, sehingga Anda mungkin kesulitan memberikan pendapat singkat tentang apa pun. Sebaliknya, menulis memungkinkan Anda mempertimbangkan posisi Anda secara menyeluruh dan memilih kata-kata yang tepat untuk mengekspresikan diri Anda dengan percaya diri dan penuh perhatian.
Merasakan emosi secara mendalam
Beberapa bukti menunjukkan bahwa orang introvert mungkin mengalami emosi yang lebih intens dan kesulitan mengelola emosi tersebut. Sensitivitas yang lebih besar ini dapat membantu menjelaskan mengapa banyak introvert mengalami depresi.
Sensitivitas yang meningkat terhadap emosi dan rangsangan lain dapat menjadi faktor dalam preferensi Anda untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih yang mengenali dan memahami kebutuhan Anda akan ruang dan kesendirian. Dengan kata lain, Anda ingin berbagi energi dengan orang-orang yang dapat Anda percaya agar tidak membebani Anda.
Apa yang menyebabkan introversi?
Introversi, seperti aspek kepribadian lainnya, berkembang sebagai kombinasi dua faktor utama: gen dan lingkungan. Susunan genetik Anda, atau sifat-sifat yang diwarisi dari orangtua kandung Anda, memainkan peran penting dalam menentukan posisi Anda dalam rangkaian kepribadian.
Ada kemungkinan besar seseorang yang lahir dalam keluarga introvert akan terus mengembangkan kepribadian introvert, tetapi hal ini sebagian disebabkan oleh gen yang berkontribusi terhadap kepribadian.
Lingkungan tempat Anda tumbuh juga mempunyai pengaruh yang penting. Singkatnya, mengamati bagaimana anggota keluarga berperilaku dan merespons dalam lingkungan sosial dapat membantu membentuk kepribadian Anda.
Faktor lingkungan lainnya mungkin termasuk:
- gaya pengasuhan
- jenis pendidikan yang Anda terima
- pengalaman dengan teman sebaya
- pengalaman hidup, terutama di masa kecil
Advertisement