Sukses

Sempat Umumkan Tutup hingga Waktu Tak Ditentukan, Kawah Ijen Resmi Dibuka Kembali 6 Januari 2024

Terkait kunjungan wisata, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur mengumumkan persyaratan terbaru bagi pengunjung wisata ke kawasan konservasi TWA Kawah Ijen.

Liputan6.com, Jakarta - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur sempat mengumumkan penutupan TWA Kawah Ijen mulai Rabu, 3 Januari 2024 sampai waktu yang tidak ditentukan. Pengumuman ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) 01/K2/BIDTEK.1/KSA/01/2024 pada Selasa, 2 Januari 2024.

"Dalam rangka evaluasi kegiatan kunjungan wisata alam selama tahun 2023 dan persiapan untuk kegiatan kunjungan wisata alam tahun 2024, maka dilakukan penutupan sementara kegiatan kunjungan wisata di Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen mulai tanggal 3 Januari 2024 sampai waktu yang tidak ditentukan," demikian bunyi dalam surat edaran terkait penutupan Kawah Ijen.

Melalui unggahan di akun Instagram resmi @bbksda_jatim_official pada Selasa, 2 Januari 2024, tanggal penutupan Kawah Ijen direvisi. "✨#BoloKonservasi dalam rangka evaluasi kegiatan kunjungan wisata alam selama tahun 2023 dan persiapan untuk kegiatan kunjungan wisata alam tahun 2024 serta dalam rangka perbaikan sistem pemesanan tiket online, maka dilakukan penutupan sementara kegiatan kunjungan wisata di Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen mulai tanggal 3 s/d 5 Januari 2024. Akan ada persyaratan baru bagi pengunjung mulai tanggal 6 Januari 2024, info selengkapnya silahkan kunjungi tiket.bbksdajatim.org✨," bunyi keterangan tersebut.

Pada unggahan terbaru, Rabu (3/1/2024), BBKSDA mengumumkan terkait syarat kunjungan wisata mulai Sabtu, 6 Januari 2023. Hal ini lantas menimbulkan kebingungan wisatawan yang mempertanyakan soal pembukaan kembali Kawah Ijen di kolom komentar. 

"InsyaAllah seperti itu (Kawah Ijen buka 6 Januari 2024)," kata Kepala Pos TWA Kawah Ijen, Sigit Haribowo saat dikonfirmasi Tim Lifestyle Liputan6.com, Rabu (3/1/2024).

2 dari 4 halaman

Syarat Kunjungan Wisata ke Kawah Ijen hingga Tiket Masuk

Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman resmi tiket.bbksdajatim.org, Rabu (3/1/2024), berikut persyaratan terbaru kunjungan wisata ke Kawah Ijen:

  • Wisatawan dalam keadaan sehat (fisik dan mental), tidak memiliki riwayat penyakit asma, jantung, dan wajib menunjukkan surat keterangan sehat dari dokter.
  • Tiket tidak termasuk asuransi. Semua pengunjung disarankan memiliki asuransi kecelakaan pribadi.
  • Jika terjadi kecelakaan dalam pendakian/kunjungan dan menyebabkan cedera/meninggal, jadi tanggung jawa pribadi dan tidak menuntut pengelola TWA Kawah Ijen.
  • Menyiapkan peralatan keselamatan pribadi, sepatu anti-selip, jaket dingin, masker, hand sanitizer, dan lain-lain.
  • Tiket yang sudah dibayar tidak dapat diubah hari pendakian atau dibatalkan/pengembalian uang.

Simak harga tiket masuk Taman Wisata Alam:

Wisatawan lokal

Hari kerja Rp5 ribu

Hari libur Rp7,5 ribu

Wisatawan asing

Hari kerja Rp100 ribu

Hari libur Rp150 ribu

Kendaraan - Biaya Parkir

Tiket parkir roda 2 Rp5 ribu

Tiket parkir - roda 4 atau lebih Rp10 ribu

3 dari 4 halaman

Rekomendasi Destinasi Wisata Sekitar Banyuwangi, Selain Kawah Ijen

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pun menanggapi terkait kabar penutupan destinasi wisata Kawah Ijen. Hal tersebut disampaikannya dalam "The Weekly Brief with Sandi Uno" yang digelar hybrid, Rabu (3/1/2024).

"Kawah Ijen ada pertimbangannya sebelum dilakukan kebijakan tersebut, tapi ini semua untuk kebaikan kita. Jadi, kami mendukung langkah-langkah memastikan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan," kata Sandi.

Ia juga memiliki beberapa rekomendasi destinasi wisata lain selama Kawah Ijen ditutup sementara. "Kalau di Banyuwangi, selain ke Ijen itu ada Desa Wisata Kemiren, ini menarik sekali. Juga, ada beberapa destinasi di Taman Nasional Baluran dan tentunya desa-desa wisata di Bondowoso, Banyuwangi, dan Situbondo," lanjut Menparekraf.

"Silakan dikunjungi sebagai alternatif kunjungan kita ke Ijen," tutupnya.

Dikutip dari Jadesta Kemenparekraf, Desa Wisata Adat Osing Kemiren berlokasi di Kemiren, Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Desa seluas 177.052 hektare ini berasal dari nama kemirian, atau banyak pohon kemiri, dan mayoritas masyarakat adalah Suku Osing yang merupakan suku asli kabupaten Banyuwangi.

4 dari 4 halaman

Desa Wisata Adat Osing Kemiren

Desa Kemiren juga jadi bagian dari kawasan Ijen Geopark sebagai culture site. Kemiren memiliki budaya yang beraneka ragam, mulai dari adat istiadat, bahasa, manuskrip, kesenian, tradisi lisan, ritus, pengetahuan, teknologi, hingga permainan tradisional.

Wisatawan tak perlu khawatir ketika berkunjung ke Kemiren karena ada homestay yang siap jadi tempat singgah. Homestay dengan arsitektur Osing dan keramahan warganya membuat nyaman terasa di kampung sendiri, klaim mereka.

Amenitas pendukung Desa Wisata seperti toilet yang tersebar di beberapa titik wisata jadi hal yang penting untuk menjadikan wisatawan merasa nyaman. Kebersihan dan standardisasi toilet dinilai sebagai wujud pelayanan prima yang diberikan pada wisatawan.

Tak tanggung-tanggung, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi setiap tahunnya mengadakan Festival Toilet Bersih sebagai wujud kampanye untuk menjadikan hidup bersih sebagai budaya yang tertanam dalam masyarakat, yang kemudian juga dipraktikkan di sejumlah destinasi wisata di wilayah tersebut.