Sukses

Seluk-beluk Wall Pilates yang Bakal Jadi Tren Fitnes di 2024

Menyambut tahun baru, wall pilates muncul sebagai tren kebugaran terbaru. Olahraga ini terbilang mudah, menyenangkan, dan cepat untuk menjadi bugar, semuanya tanpa harus keluar rumah.

Liputan6.com, Jakarta - Menyambut tahun baru, wall pilates digadang-gadang sebagai tren kebugaran terbaru. Olahraga ini terbilang mudah, menyenangkan, dan cepat untuk menjadi bugar, semuanya tanpa harus keluar rumah.

Siapa pun bisa melakukannya, itulah sebabnya semua orang bisa melakukan olahraga ini atau setidaknya begitulah tampaknya. Mengutip dari laman New York Post, Kamis, 4 Januari 2024, tagar #WallPilates sejauh ini mendapatkan 12 juta penayangan di TikTok, lantaran orang-orang meninggalkan rutinitas yang intens dan kelas mahal untuk berolahraga. Aktivitas untuk 'wanita malas ribet' pun semakin populer.

"Ini semua tentang kembali ke dasar," Wes Santos, pendiri grup butik PT gym Instate Fitness, mengatakan kepada The Standard.

Apa itu Wall Pilates? Persis seperti yang terdengar, pilates dilakukan di dinding, menggantikan foot bar yang digunakan di kelas umumnya.

Diciptakan satu abad yang lalu oleh pelatih fisik Joseph Pilates, pilates di era modern telah menjadi metode latihan seluruh tubuh yang sangat populer. Utamanya di kalangan wanita yang lebih menyukai latihan berisiko rendah yang berfokus pada peningkatan kekuatan dan fleksibilitas, sekaligus menenangkan, mengurangi stres mental, menurut penelitian.

"Wall Pilates sangat bagus untuk pemula, karena dinding memberikan stabilitas dan memungkinkan Anda membangun kepercayaan diri dengan gerakan-gerakan sekaligus lebih ditopang dibandingkan dengan berat badan saja," Macallum Livock, ahli terapi fisik di PureGym, mengatakan kepada seorang reporter. 

 

2 dari 4 halaman

Awal Mula Olahraga Pilates

Awalnya, pilates digunakan sebagai alat rehabilitasi bagi tentara yang kembali dari perang. Namun bagi para penari, kegiatan itu berfungsi untuk mengencangkan tubuh mereka serta menyembuhkan sakit dan nyeri, menurut MedicineNet.

Saat ini, pilates tetap menjadi metode populer untuk rehabilitasi fisik. Latihan isometrik adalah metode latihan berdampak rendah, artinya latihan ini membangun kekuatan tanpa memberikan tekanan pada persendian.

"Dalam Pilates, satu-satunya hambatan yang Anda alami adalah gaya gravitasi. Dengan menggunakan dinding sebagai penahan statis, Anda sebenarnya dapat mengerahkan gaya," ungkap Heather A. Milton, penyelia ahli fisiologi olahraga di Pusat Kinerja Olahraga NYU Langone Health kepada Today.com.

Berlatih dengan menggunakan dinding memungkinkan pelaku olahraga menstabilkan diri mereka sendiri dan membantu mencapai bentuk dan kesejajaran yang tepat untuk fokus melatih otot yang tepat. Latihan ini juga memberikan perlawanan ekstra untuk membantu membangun kekuatan dengan lebih efektif.

"Wall Pilates sangat bagus untuk meningkatkan stabilitas, keseimbangan, kekuatan, dan kontrol," jelas Callie Jardine, instruktur Pilates dan pendiri Sweaty Studio, kepada Today.com.

Ia menjelaskan, "Tidak seperti pilates tradisional, kaki Anda biasanya terangkat selama sebagian besar latihan, sehingga Anda mungkin mengalami peningkatan sirkulasi, peningkatan pencernaan dan tidur, serta berkurangnya kram otot."

3 dari 4 halaman

Pilates, Yoga Versi Modern

Mengutip dari kanal Hot Liputan6.com, pilates merupakan yoga versi modern yang dikembangkan pada abad ke-20 oleh seorang atlet bernama Joseph Pilates. Pilates mulanya sebagai bentuk fisik yang berfokus pada rehabilitasi dan penguatan tubuh.

Gerakan pilates terdiri atas berbagai gerakan yang berfokus pada perut, punggung bagian bawah, panggul, dan paha. Metode yang digunakan terdiri dari gerakan ketahanan dan kekuatan otot, serta fleksibilitas yang tergolong low-impact.

Gerakan senam pilates memang tampak mudah. Namun, pada gerakan yang sederhana ini ternyata memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. Hal ini dikarenakan gerakan pilates memperkerjakan pikiran dan otot, sehingga membantu seseorang untuk melibatkan otot-otot inti ketika melakukannya.

Cherie Wells, seorang dosen senior terapi fisik di Griffith University, Australia mengatakan bahwa hal tersebut mengarah pada postur dan kontrol yang baik pada gerakan tubuh. Penelitian Wells juga menemukan bahwa pilates juga dapat meringankan rasa sakit dan meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari terlebih bagi penderita nyeri punggung bawah kronis.

4 dari 4 halaman

Segudang Manfaat Pilates

Melansir dari Time, dijelaskan bahwa beberapa penelitian juga mengaitkan pilates dengan fleksibilitas yang lebih baik, mencegah cedera, dan performa atletik. Salah satu kunci pilates adalah ‘centering’ atau memahami bahwa semua gerakan berasal dari inti. Ann Gibson, seorang Profesor Ilmu Olahraga di University of New Mexico mengatakan bahwa pilates layaknya yoga yang menjadikan bernapas dan fokus sebagai peran pentingnya.

Manfaat pilates yang paling pertama adalah dapat mengencangkan otot-otot. Hal ini dikarenakan latihan pilates akan menggunakan beban tubuh. Terlebih pada otot inti, yang adalah serangkaian otot kompleks yang membentang mulai dari otot dada bawah, perut, punggung, hingga otot di sekitar panggul.

Otot inti yang lemak atau tidak fleksibel dapat mengganggu fungsi lengan dan kaki, serta bisa menguras habis tenaga dari setiap gerakan yang kamu lakukan. Untuk itu, melatih otot inti dengan benar dapat meningkatkan kekuatannya.

Manfaat pilates selanjutnya dapat menjadikan tubuh lebih fleksibel. Manfaat pilates ini pun sudah dirasakan oleh beberapa penari selama beberapa dekade. Hal ini lantaran latihan pilates berkaitan dengan penguatan dan peregangan.

Manfaat pilates lainnya adalah dapat meringankan sakit punggung kronis. Pilates dapat membantu meringankan sakit punggung bagian bawah. Hal ini dikarenakan gerakan pilates mendukung bagian otot inti kamu.

Video Terkini