Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi kinerja pemerintah daerah dalam mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman), termasuk di Kepulauan Riau (Kepri) dan Kota Batam khususnya. Upaya itu membuahkan hasil di tahun ini. Target kunjungan wisman ke Kepri sudah mencapai 1,2 juta kunjungan.
"Target ini terlampuai, mudah-mudahan (ditambah data) akhir tahun ini, kunjungan wisman ke Kepri bisa mencapai 1,5 juta," terang Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar di Jakarta, Rabu, 3 Januari 2024.
Baca Juga
"Pokoknya harus kerja keras, karena target nasional adalah 14-16 juta (pengunjung) tahun 2024 dan 2025," kata Sandiaga saat meresmikan Arch Alley Resto Batam, Provinsi Kepulauan Riau atau Kepri, Senin 1 Januari 2024.
Advertisement
Menurut pria yang biasa disapa Sandi ini, target kunjungan wisman ke Kepri harus ditingkatkan lagi menjadi 3 juta kunjungan. "Sebelum pandemi Kepri pernah mencapai hampir 3 juta kunjungan wisman, jadi kita targetkan 3 juta wisman di tahun 2024 2025 bagi Kepri," ujar Sandi.
Ia berharap Provinsi Kepri mampu menyumbang 25 persen dari total target jumlah wisman pada 2024. Sebelumnya, saat Diskusi Kadin Batam di Montigo Resort, Batam, Kepri, Selasa, 2 Januari 2024, Menparekraf menjelaskan, Provinsi Kepri diharapkan berkontribusi besar terhadap sektor pariwisata nasional yang ditargetkan mampu menjaring 14-16 juta kunjungan secara nasional sepanjang 2024.
Sandi optimsitis angka tersebut bisa tercapai, karena pada tahun 2019 jumlah kunjungan wisman ke Kepri hampir menembus angka 3 juta kunjungan. Selain itu, hal itu diyakini bisa dicapai oleh Kepri, karena grafik kunjungan wisman tahun 2023 mengalami peningkatan hingga mencapai 1,5 juta kunjungan dibanding tahun 2022 yang sebanyak 785 ribu kunjungan serta rencana membebaskan Visa on Arrival (VoA) atau visa kunjungan.
VoA Bisa Tingkatkan Kunjungan Wisman ke Kepri
Peningkatan itu disambut baik berbagai pihak karena sebelumnya pariwisata Kepri termasuk yang paling terdampak akibat pandemi COVID-19. Apalagi sektor pariwisata menjadi salah satu penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) terbesar.
"Untuk mencapai target yang hampir menembus angka 3 juta kunjungan wisman pada tahun 2019, maka kami akan melakukan beberapa inovasi, adaptasi, dan kolaborasi,” katanya. Ia mengimbau, para pemangku kepentingan sektor parekraf Kepri agar menggunakan momentum tahun baru ini untuk mencapai target yang dicanangkan pemerintah.
"Saya yakin karena Kepri juga termasuk daerah yang paling tangguh dan cepat dari sisi pemulihan pariwisata pascapandemi," ujar Sandiaga. Ia pun menyatakan dukungannya untuk meningkatkan kunjungan wisman ke Kepri tahun 2024, dengan cara menggencarkan promosi, menambah interkoneksi, serta memperbanyak agenda-agenda wisata bertaraf internasional di daerah tersebut.
Selain itu, lanjut dia, usulan pembebasan tarif visa kunjungan (VoA) wisman yang disampaikan Pemprov Kepri juga sudah berada di meja Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dalam waktu dekat diharapkan sudah ditandatangani Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Kebijakan bebas VoA ini diyakini bisa meningkatkan kunjungan wisman ke Kepri.
Advertisement
Batam Jadi Travel Hub Wisatawan
"Pariwisata di Kepri ini punya potensi besar untuk mendongkrak kunjungan wisman Indonesia 2024, termasuk sektor ekonomi kreatifnya yang mampu menciptakan banyak lapangan kerja baru bagi masyarakat," tutur Sandi.
Menparekraf juga menampung aspirasi masyarakat terkait penurunan biaya tiket kapal feri yang memang sedang terus dikoordinasikan dengan seluruh stakeholder pariwisata. "Dalam upaya peningkatan kualitas wisman yang harus dipastikan adalah dari sisi atraksi, event-event hingga produk-produk wisata juga golf yang berpotensi besar di Batam dan Bintan sehingga mampu berdampak bagi para UMKM di sektor parekraf,” katanya.
Saat berkunjung ke Batam beberapa hari lalu, Sandiaga Uno juga menyebutkan Kota Batam, menjadi perantara wisata atau "travel hub" bagi wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus) yang ingin berwisata di Indonesia.
Usai menghadiri kegiatan diskusi terkait Indonesia Tourism Outlook 2024 di Batam, Selasa, 2 Januari 2024, Sandi mengatakan dengan letak geografis yang sangat strategis dan berada di perbatasan antarnegara, Kota Batam memiliki potensi yang cukup tinggi untuk menjadi pintu masuk bagi wisatawan mancanegara.
Malaysia dan Singapura bisa Mengakses Batam
"Jadi Batam ini sendiri akan menarik dari Singapura, karena bisa kita pancing 40 juta wisatawan yang ke Singapura. Kalau kita konversi 10 persen, sudah menjadi 4 juta sendiri ditambah populasi masyarakat Malaysia dan Singapura yang bisa mengakses Batam," ujar Sandi, dilansir dari Antara, Selasa, 2 Januari 2024.
Ia menyampaikan dengan terjadinya kepadatan wisatawan atau overtourism di Bali pada 2023, menjadi catatan bagi Kemenparekraf agar dapat melakukan antisipasi serta langkah-langkah koordinasi untuk menangani hal tersebut. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini pun menilai, Kota Batam memiliki peluang untuk mengejar kualitas serta keberlanjutan dalam meningkatkan pariwisata Indonesia.
"Batam ini juga dibangun secara menyeluruh dengan infrastruktur yang telah terbangun. Kami bisa menitipkan kepada pelaku untuk tidak terpusat hanya di satu lokasi saja, satu destinasi saja, tapi tersebar di seluruh Batam," kata ayah tiga anak ini.
Sandi menambahkan, Batam ijuga terhubung ke 20 destinasi (kota) lainnya termasuk juga di lima destinasi super prioritas sehingga Batam sendiri menjadi hub. "Mari kita kembangkan apalagi tahun ini akan menjadi 30 kota terhubung untuk mendukung pariwisata," pungkasnya.
Advertisement