Sukses

Mengulik Gaya Fesyen Era 60an yang Bikin Ivan Gunawan Ditegur KPI

Ivan Gunawan tengah jadi sorotan, lantaran gaya busananya yang dikritik oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Desainer yang sudah berkecimpung di bidang fesyen sejak 20 tahun lalu ini pun membalas kritik tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Ivan Gunawan tengah jadi sorotan lantaran gaya busananya yang dikritik oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). KPI menjatuhkan sanksi adminisratif berupa teguran tertulis pertama atas siaran progran Brownis di sebuah stasiun TV swasta.

Diketahui Ivan adalah salah satu pembawa acara di program televisi itu. Ia diduga menampilkan adegan dan mengenakan pakaian yang mengarah pada penormalan laki-laki bergaya perempuan.

Pria berusia 42 tahun yang akrab disapa Igun ini dianggap melanggar etika dan norma yang berlaku di masyarakat. Hal itu telah termaktub dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI tahun 2012.

Surat teguran tertulis yang dimaksud dibagikan di akun Instagram KPI Pusat, Rabu, 3 Januari 2024. Igun sempat menanggapi unggahan tersebut. "Kenapa loe nga tegor haji roma irama pake hak trs pake selendang???" tulisnya pada Kamis, 4 Januari 2024.

Igun sendiri mengaku mengikuti tema "back to 60's" dengan mengenakan busana serba hitam yang menonjolkan bagian bahu dengan tambahan bulu-bulu berwarna senada. Terkait kritikan KPI, ia pun membela diri melalui tiga unggahan di Instagram pribadinya pada Kamis, 4 Januari 2024.

"Mau menanggapi postingan ini, sebelumnya mohon maaf yah @brownis_ttv @jck_desaratu aku harus post kejadian hari itu tanggal 12 Desember pas ulang tahun @brownis_ttv,” kata Igun di Insta Story.

"Konsep bday kita itu back to 60's jadi kita pake ala tahun 60-an. Lo semua cek aja tahun segitu Orang orang gayanya kaya apa ke pesta," tambahnya. 

Di luar dari kontroversi tersebut, simak ulasan tentang gaya fesyen 1960an yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Jumat (5/1/2024). 

 

2 dari 4 halaman

Tak Sungkan Pakai Outfit Berwarna

Jika mengulik beberapa gaya Ivan Gunawan dari banyak potret di akun Instagram miliknya, maka akan terlihat bahwa pria keturunan Jawa, Tionghoa dan Belanda itu kerap menggunakan outfit berwarna. Mengutip dari laman History of Fashion, Jumat (5/1/2025), gaya ini memang tren di era 1960an.

"Sama seperti pakaian wanita yang menjadi lebih kasual dan berwarna sepanjang tahun 1960an, pakaian pria pun demikian. Saat pakaian pria mulai beralih ke gaya yang lebih kasual pada tahun 1950-an, kemudian mulai muncul dengan motif dan warna cerah untuk pria," tulis sumber tersebut.

Lantaran tidak banyak pergerakan dalam fesyen pria selama lebih dari seratus tahun, perubahan fesyen pada era 1960an sangat mencolok. Bahkan disebutkan, pakaian pria di era 1960an termasuk yang paling luar biasa perkembangannya.

Selama 150 tahun terakhir, pakaian untuk pria dibuat khusus, berpenampilan polos dan suram. Kini, elemen baru yang berwarna-warni diperkenalkan, seperti jaket tanpa kerah, dikenakan dengan celana panjang ramping dan sepatu bot.

3 dari 4 halaman

Ivan Gunawan Kerap Pakai Kemeja Motif

Selanjutnya Ivan juga kerap memakai kemeja bermotif besar yang mencolok. Meskipun palet dasarnya hitam, ada pula yang menempatkan elemen warna yang terkesan feminin seperti merah mudah dengan pola bunga.

Padahal bunga identik dengan perempuan, tapi Igun mematahkan anggapan tersebut bahwa elemen bunga juga bisa dipakai pria. Bahkan kini sebenarnya ada banyak kemeja pantai dengan corak warna mencolok, memakai unsur bunga sebagai motif dan dipakai oleh pria.

Hal itu juga berlaku ketika Ivan tak segan-segan mengenakan atasan kemeja tie-dye yang longgar. Diketahui gaya tersebut merupakan bagian dari estetika hippie pria di akhir tahun 1960an, meski warna tetap menjadi yang utama kala itu.

Lalu sebenarnya unsur fesyen 1960an juga tak lepas dari penampilan jaket tanpa kerah seperti penampilan yang dipopulerkan oleh The Beatles pada tahun 1963, tahun saat mereka meluncurkan album pertama mereka. Begitu juga pada pertengahan tahun 1960an, fesyen pria dipengaruhi oleh unsur-unsur militer, dengan banyak pengaruh rock yang berkontribusi terhadap popularitasnya. 

George Harrison adalah pengguna awal gaya ini dan jas bermotif berani dari toko butik Granny Takes a Trip. Gitaris The Beatles ini mengenakannya pada pertengahan tahun 60an sebagai penanda gaya yang akan datang

 

4 dari 4 halaman

Lebih Sering Tampil Kasual dengan Hitam

Masih dengan kontroversinya yang dianggap menormalisasikan cara berpakaian wanita untuk pria, sebenarnya pria yang pernah bermain di film berjudul "Cinta 24 Karat" ini juga sering terlihat mengenakan busana kasual. Ivan Gunawan terlihat memfavoritkan warna hitam sebagai outfit "aman" di segala situasi.

Ivan pernah mengunggah momen ketika ia liburan di kota NewYork. Outfit yang dipilihnya adalah T-shirt garis-garis dengan outer kemeja berkancing hitam, lalu dipadukan dengan celana pendek abu-abu beserta sepatu sporty yang kasual.

Terlihat pula gaya kasualnya saat mendatangi kota Paris. Di sebuah galeri dengan dinding lukisan, Igun berpose mengenakan outfit T-shirt hitam berikut celana pendek senada dan loafer shoes kasual.

Meski terlihat memakai warna aman, ia menambahkan sentuhan scarf berwarna oranye cerah yang bermotif. Kemudian layaknya turis yang sedang liburan, Ivan dengan percaya diri mengenakan kaca mata hitamnya. 

"Hal yang paling indah dalam hidup bukanlah benda-benda. Hal yang paling indah adalah orang, tempat, kenangan dan gambar. Hal yang paling indah adalah perasaan, momen, senyuman, dan tawa," tulisnya di keterangan foto.