Sukses

Sooyoung SNSD Difoto Secara Ilegal Saat Berganti Pakaian

Sooyoung SNSD dilaporkan difilmkan secara ilegal saat berganti pakaian saat tampil dalam pertunjukan teater Wife. Keluhan muncul setelah beberapa "penonton tidak tahu diri" dengan leluasa mengambil foto saat show berlangsung.

Liputan6.com, Jakarta - Sooyoung SNSD dilaporkan difilmkan secara ilegal saat berganti pakaian saat tampil dalam pertunjukan teater Wife. Keluhan muncul setelah beberapa "penonton tidak tahu diri" dengan leluasa mengambil foto saat show berlangsung.

Melansir allkpop, Senin (8/1/2024), menurut seorang warganet anonim, seorang penonton pria terlihat mengambil "ratusan foto" Sooyoung selama adegan di babak kedua tersebut, ketika karakternya, Daisy, berganti busana di samping panggung. Penonton mengeluarkan DSLR dan mengambil foto dengan bebas tanpa ada staf yang menghalanginya.

Ini sempat membuat beberapa penonton lain percaya bahwa mereka diperbolehkan mengambil foto. Yang lain segera menyusul dengan memotret mengguna ponsel mereka, keluh warganet yang tidak disebutkan namanya itu.

Di situs penjualan tiket Wife, lapor KBIZoom, terdapat ulasan yang mengatakan, "Saya tidak dapat melihat dan mendengar apapun selama pertunjukan karena beberapa orang terus mengambil gambar. Mereka mengambil sekitar 300 gambar sepanjang pertunjukan dan itu adalah pengalaman terburuk saya."

"Tidak ada yang menghentikan mereka, dan tidak peduli seberapa banyak saya mengeluh, staf tetap diam. Jangan kelola pertunjukan seperti ini lagi," imbuhnya.

Secara umum, memfilmkan atau memotret bagian mana pun dari sandiwara panggung adalah tindakan ilegal. Menanggapi kejadian di atas, banyak warga jagat mata mengungkap kekhawatiran mereka bahwa perusahaan produksi teater tidak berbuat cukup untuk memperingatkan penonton agar tidak melakukan tindakan tersebut.

2 dari 4 halaman

Tanggapan Perusahaan Produksi Teater

Di tengah kritik atas kurangnya manajemen di tempat tersebut, penggemar Sooyoung juga dituding menyebabkan ketidaknyamanan. Dalam hal ini, warganet berkomentar, "Choi Sooyoung mungkin tidak dapat berkonsentrasi pada pertunjukan dan menghindari kamera."

"Itu karena manajemen yang tidak memadai. Mengapa orang-orang mengatakan bahwa Choi Sooyoung melakukan kesalahan?" keluh yang lain, sementara ada juga yang berkomentar, "Choi Sooyoung tidak meminta kalian memotretnya. Mengapa kalian melakukan itu?"

"Choi Sooyoung tidak melakukan kesalahan apa pun. Ia juga korban," tegas yang lain.

Perusahaan produksi akhirnya merilis merilis pernyataan mengenai insiden tersebut, menyebut, "Kami tidak dapat melihat penonton mengambil foto ilegal saat mereka duduk di blind spot. Kami akan melengkapi pertunjukan dengan personel tambahan untuk mencegah masalah ini terjadi lagi."

"Kami juga akan mengambil langkah-langkah untuk memperingatkan penonton, termasuk orang asing, bahwa pembuatan film dan fotografi dilarang," sebut mereka lagi.

Wife sedang diputar di LG Arts Center di Gangseo-gu, Seoul. Lakon ini mengikuti kisah-kisah perempuan dalam empat generasi, dari 1959 hingga 2046, termasuk pasangan queer yang hidup sebagai minoritas.

3 dari 4 halaman

Tidak Hanya pada Selebritas

Tidak hanya pada selebritas, mengambil foto orang asing tanpa izin umumnya tidak disukai, dan dalam beberapa kasus, bahkan ilegal di Korea Selatan. Orang Korea sangat menekankan privasi dan ruang pribadi, jadi penting untuk menghormati batasan mereka saat mengambil foto.

Meski mengambil foto sekilas orang asing di jalan mungkin tampak tidak berbahaya, orang Korea mungkin menafsirkannya sebagai pelanggaran privasi. Selain itu, orang Korea pada umumnya merasa tidak nyaman dengan kontak mata langsung, sehingga mengarahkan kamera ke seseorang tanpa izin dapat dianggap sebagai tindakan tidak sopan dan invasif.

Dalam kasus ekstrem, mengambil foto orang asing tanpa persetujuan dapat menimbulkan konsekuensi hukum. Di Korea Selatan, mengambil foto seseorang di tempat yang privasinya diharapkan wajar, seperti kamar mandi, ruang ganti, dan kamar tidur adalah tindakan ilegal.

Selain itu, mengambil foto seseorang tanpa persetujuannya juga dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap hak pribadinya, dan dapat mengakibatkan denda, bahkan hukuman penjara, tergantung tuntutannya.

4 dari 4 halaman

Melonjaknya Korban Kejahatan Seks Online

Kewaspaannya kian meningkat seiring melonjaknya korban kejahatan seks online, lapor Korea Herald. Lebih dari 240 ribu foto dan video seksual yang diproduksi dan didistribusikan secara ilegal telah dihapus pada 2023 di Korea Selatan.

Sebanyak 243.855 item konten ilegal tersebut telah dihapus antara Januari dan 20 Desember 2023, berdasarkan data yang dikumpulkan Pusat Dukungan Korban Kejahatan Seks Digital, sebuah organisasi yang berafiliasi erat dengan Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Korea Selatan.

Angka tersebut meningkat 30.855 dari sekitar 213 ribu pada 2022, menyoroti potensi tren yang meresahkan, yaitu semakin banyak orang yang jadi korban pornografi internet ilegal. Pada 2021, terdapat sekitar 169 ribu foto dan video ilegal, dibandingkan dengan 158 ribu pada 2020, 95 ribu pada 2019, dan 28 ribu pada 2018.

Dari foto dan video yang dihapus tahun lalu, 52 ribu di antaranya diduga sebagai pornografi anak. Pihaknya juga menghapus sekitar 27 ribu item yang diunggah di situs ilegal yang dikelola entitas asing dengan bekerja sama dengan operator portal luar negeri dan lembaga terkait.